Maria POV
Namaku Maria, umurku 8 tahun, dan masih kelas 3 SD. Saat ini aku sedang menuju ke sekolah dengan dibonceng kakakku menggunakan sepeda roda dua, namanya Yusuf. Dia sudah kelas 6 SD dan jarak usia kami hanya terpaut 3 tahun.
Sesampainya kami di parkiran sekolah, aku berpamitan dengan kakakku. Aku biasa memanggilnya dengan sebutan Bang Yusuf.
"Bang... Aku masuk ke kelas dulu ya.."
"Oke, ntar pulangnya kamu tunggu di lapangan aja ya. Soalnya nanti Abang mau main bola dulu sama temen-temen Abang" ujar Bang Yusuf sambil mengunyah permen karet.
"Oke bang, seperti biasa ya bang" Ujarku dengan tersenyum polos, kakakku ini memang sangat suka bermain sepak bola bersama teman-temannya, dan aku juga suka menonton kakakku bermain bola di lapangan.
Sesampainya di dalam kelas, aku langsung meletakkan tas dan duduk di kursi sambil bersenandung ria menunggu bel berbunyi.
"Selamat pagi Maria." Terdengar suara anak laki-laki yang ku kenal, aku agak terkejut saat Anak laki-laki itu sudah berada di depan mejaku.
"Pagi Jamal, ada apa ya?" Tumben dia pagi-pagi sudah menyapaku, biasanya Icha yang menyapaku duluan.
"Kamu sudah ngerjain PR pelajarannya Bu Dita belum?" Tanya dia kepadaku, kelihatannya dia ingin menyalin punyaku.
"Udah kok Mal... kenapa? Kamu mau menyalin punyaku?" Dia hanya tertawa karena pertanyaanku barusan. Eh, emangnya ada yang lucu?
"Hahaha... Engga kok, aku juga sudah selesai... niat ku hanya membandingkan jawaban kita saja... soalnya aku tau kamu anak paling pintar di kelas ini.. umm... jadi apa aku boleh lihat PR mu?" Tanya Jamal kembali.
"Hahaha... Kirain, yaudah ini, tapi aku juga boleh liat tugasmu juga ya?" Ujarku sambil merogoh buku PR di dalam tas lalu memberikan buku itu kepadanya.
Namun tiba-tiba aku dikagetkan oleh seseorang yang menarik tanganku. Eh? Siapa? aku pun menoleh ke arah sosok yang menggenggam tanganku ini.
Mataku seketika melotot kaget karena yang menggenggam tanganku itu adalah anak jangkung yang selalu membullyku. Iya, dia Gebi, Mau apa lagi dia hari ini..?
"Eh... ada Gebi selamat pag- loh? kamu mau bawa Maria kemana?" Sapa Jamal kepada seorang gadis yang sedang menarik tanganku ini.
"Pinjem Maria dulu ya Mal"
Ujarnya kepada Jamal, mendengar itu aku jadi agak sedih, sebab aku kan bukan barang yang bisa dipinjam-pinjam....Aku salah apa ya? Kenapa Gebi membawaku keluar kelas? Aku mau diapakan? Banyak sekali pertanyaan yang muncul di benakku. Jujur saja aku masih tidak mengerti kenapa Gebi kelihatannya sangat membenciku bahkan dari awal aku mengenalnya.
"Ge..gebi? Ki..kita mau kemana? nanti bu guru sudah ada di kelas.." Dengan memberanikan diri akupun akhirnya bertanya padanya.
"Bacot. Ikut gue bentar!" Katanya dengan nada yang agak tinggi dan itu membuatku sedikit cemas.
Aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan padaku kali ini... Oh ayolah.... ini masih pagi, dan aku sudah jadi bahan bullyan.... apa salah ku?
Gebi... gadis jangkung ini... sejak pertama kali mengenalku ia sudah memberikan tanda-tanda ketidaksukaannya kepadaku, entah apa yang membuatnya sebenci itu.
Padahal aku tidak ingin punya musuh di sekolah ini, bahkan kalau boleh jujur... sebenarnya kalau bisa, aku sangat ingin menjalin persahabatan dengan dia. Soalnya aku tahu, dibalik wajah juteknya, dia itu anak yang baik, lucu, dan perhatian sama teman-temannya. Anehnya kenapa dia hanya membenciku ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Masih Bocil (GxG)
Romance"Heh Cebol! ngapain Lo deket-deket Jamal? Lo ga tau ya gue udah lama suka sama dia ??!" ujar gadis berusia 8 tahun yang biasa dipanggil Gebi. "Ma..Maaf.. t-tapi kami cuma ngobrol doang..." ujar gadis kecil yang polos nan lugu bernama Maria. Gimana...