3. Benci

2.5K 253 19
                                    

Author POV

Di bawah teriknya sinar matahari, terlihat sosok gadis blasteran yang sedang berdiri sambil memandang ke atas tiang bendera. Terlihat banyak sekali keringat yang keluar dari badan gadis itu, dia sangat kepanasan.

"Duhh kapan sih jam pelajaran Miss Dhea ini selesai?? Kok lama banget waktu berjalan?! Panas banget woi!! Lama-lama gue gosong nih!! mana haus lagi!" Dumel gadis berambut cokelat itu, dia begitu kelelahan berdiri di depan tiang bendera karena hukuman dari guru kesayangannya itu.

Disisi lain, terlihat gadis kecil berambut hitam memandanginya dengan tatapan iba dari balik jendela ruang kelas.

"Apa Gebi baik-baik aja ya..?" Gumam gadis kecil itu dengan nada khawatir.

Bel pun berbunyi menandakan bahwa jam pelajaran telah usai.

"Oke everyone, i think this class is over now. Thank you for your attention today, see you guys in the next meeting. Good bye." Ucap Miss Dhea kemudian meninggalkan kelas.

Seisi ruang kelas kembali ramai dengan suara anak-anak, ada yang langsung pergi ke kantin dan ada yang masih di dalam kelas.

"Maria, kamu mau ke kantin gak?" Ujar Icha, sahabatnya Maria.

"Umm... Kamu duluan aja deh Ca, aku mau ke lapangan dulu" Tolak Maria sambil merogoh botol minum yang ada di dalam tasnya.

Icha nampaknya tahu kalau Maria ingin memberikan botol minum itu kepada Gebi, dia terlihat tidak terlalu suka dengan semua kebaikan yang Maria lakukan ke Gebi.

Sebenarnya dia sendiri  tidak mengerti jalan pikiran sahabatnya ini yang masih mau peduli terhadap orang yang sering menggangunya, satu kelas pun tahu jika Gebi membenci Maria.

"Ngapain ke lapangan? Mau lihat Gebi? Itu botol minum mau kamu kasih ke dia?" Ujar Icha sambil menunjuk ke arah botol minum bermerk t*pp*rwere.

"Ehe... Iya aku kasihan lihat dia dihukum gitu sama Miss Dhea, pasti sekarang dia kecapean"

Icha pun menghembuskan nafasnya, Maria benar-benar berhati malaikat. Padahal Icha tahu dengan sangat jelas kalau Gebi suka mencari ulah ke sahabatnya yang satu ini, bahkan Gebi tak akan pernah mau menganggap Maria sebagai temannya.

"Kenapa sih kamu masih kasihan sama orang kayak dia? Kamu gak sadar apa? Dia aja tadi dihukum karena ketawain kamu." Ujar Icha yang terbawa emosi, Icha tidak suka sahabatnya itu diganggu terus menerus sama Gebi.

"Gak apa-apa kok Ca... Gebi udah ku maafin juga, lagian apa salahnya berbuat baik ke orang? Mamaku bilang kita ga boleh bales kejahatan dengan kejahatan." Ucap Maria dengan wajah polosnya.

"Ihhh... Maria kamu ini titisan malaikat kah?? heran deh masih ada aja orang yang gak suka sama kamu. Oke... tapi kamu hati-hati ya, kalau kamu diapa-apain sama Gebi lagi pokoknya bilang aja sama aku, Biar aku yang ajak gelud dia!"

Sebelum pergi ke kantin, Icha sambil mencubit pipi Maria dengan gemas. Maria memang gadis kecil yang sangat menggemaskan, makanya tidak ada yang bisa menahan diri untuk tidak mencubit pipi nya.

"Iya Ca, hehe makasih. Ngomong-ngomong aku nitip mi gelas ya Ca." Ujar Maria.

"Oke kantongnya diiket atau pakek sedotan?"

Masih Bocil (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang