C

481 82 50
                                    


Senyuman terus terpampang di wajah Wendy selama ia menyetir mobil.

"It's been along time for me to driving the car again!" ujarnya.

"Isn't your husband admit you to drive a car?" tanya pria itu.

"Nope, that's my mom. Dia menyita mobilku. Katanya agar aku bisa selalu diantar jemput oleh suamiku. Konyol sekali," dengus Wendy.

"Mereka sangat berusaha keras."

"Yeah. Would you like something for dinner?"

"Samgyeopsal? I miss Korean food so bad. Tapi apa tidak apa-apa kau makan di luar? Kau tidak memasak untuk suamimu?"

"Sehun, kau baru saja pulang dari Canada. So, aku harus menyambutmu. Ayo kita cari restoran yang enak untuk makanan Korea," jawab Wendy bersemangat.

"Wendy, please answer my question," ujar Sehun lembut.

"Nope, i don't cook for him. Dia pasti makan di luar, katanya dia akan lembur," jelasnya.

Sehun mengangguk dan tersenyum, "ah..."

"Aku sangat bersemangat karenamu," ujarnya dengan senyum cerah.

Sehun menatap wanita di sampingnya sendu, "Wendy-ah, jangan membuatku berharap lagi," batinnya.

Setelah makan, Sehun mengantarkan Wendy pulang. Mobil yang di pakai Wendy menjemput Sehun itu adalah mobil Sehun yang memang kuncinya dititipkan pada Wendy. Jadi sebelum ke bandara tadi, ia mengambil mobil itu dari rumah Sehun.

"Thanks for today," ucap Sehun.

Wendy mengangguk senang, "my pleasure, hati-hati di jalan dan langsung istirahat okey?"

"Okey, see you and good night,"

"See you, and night."

Mobil Sehun segera melesat pergi.

Sewaktu ia berbalik menuju rumah, sudah ada Chanyeol di depan pintu sambil bersidekap menatapnya tajam.

"Kenapa?" tanya Wendy dingin.

"Siapa dia?" tanya Chanyeol tak kalah dingin.

"Apa urusanmu? Minggir, aku mau istirahat."

"Jawab dulu pertanyaanku,"

"He's my friend,"

Chanyeol menatap Wendy serius, "meski kita tidak saling mencintai, aku harap tidak ada yang bermain di belakang satu sama lain,"

"Don't worry," Wendy langsung masuk ke dalam dan membersihkan diri.

🍀🍀


"Berangkat bersamaku," ujar Chanyeol di tengah acara makannya.

Wendy hanya mengangguk mengiyakan. Setelah selesai mencuci piring bekas makannya tadi, Wendy bergegas mengambil tasnya mengikuti Chanyeol yang sudah lebih dulu menunggunya di mobil.

"Nanti pulang aku jemput," ucap Chanyeol sebelum Wendy turun dari mobil.

"Baiklah, nanti aku kabari."

Setelah melihat Wendy masuk ke dalam gedung studio, baru ia melajukan mobilnya menuju kantornya sendiri.

Pekerjaannya banyak sekali. Masalah kerjasama dengan perusahaan lain. Belum lagi masalah penggabungan perusahannya dengan perusahaan Tuan Son atau lebih tepatnya ayah mertuanya. Belum lagi beberapa proyek yang belum selesai. Chanyeol pusing!

"Kai, tolong buatkan aku satu gelas americano," pintanya pada sang sekertaris.

"Ne..."

Chanyeol melanjutkan pekerjaannya.

BLOOMING [Wenyeol Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang