Y

756 63 13
                                    

Chanyeol-ah, maaf. Maaf aku pergi lebih dulu.

Kalau aku bisa memilih dan memohon pada Sang Penguasa untuk membuatku tetap bertahan dan hidup, aku ingin sekali berada di sana bersamamu. Aku juga ingin lebih lama memberikan kedua malaikat kita kasih sayang, menggendong mereka, memandikan dan menggantikan mereka popok, memberikan mereka makanan pertama mereka, mengajari mereka berbicara dan mendengarkan kata pertama mereka, menuntun langkah pertama mereka, dan melihat mereka terus tumbuh di sampingmu.

Tapi aku tidak bisa. Aku ingin hidup lebih lama, tapi sayangnya waktuku sudah habis. Jadi aku harus pergi. Kau tenang saja, aku pergi ke tempat yang bagus.

Chanyeol-ah, maafkan aku karena meninggalkanmu. Aku yakin kau pasti akan menjadi ayah yang baik. Aku titipkan mereka padamu, dua malaikat kecil kita. Aku harap kau tidak terlalu sedih karena mengingatku, dan selalu bahagia sampai kita bertemu lagi nanti. Aku akan menunggu kalian di sini.






















Mata Chanyeol terbuka karena mendengar ketukan di pintu kamarnya. Sejak mengurus si kembar, telinganya jadi lebih sensitif. Ia bangun dari tidurnya dan membuka pintu kamar, dan di sana sudah berdiri malaikat kecilnya.

"Kenapa uri-Renjun-ah? Tidak bisa tidur?"

"Eum," jawabnya sambil mengangguk dan mengembungkan kedua pipinya membuat Chanyeol gemas.

"Mau tidur bersama Appa?"

"Eum," Renjun mengangguk antusias.

"Ayo," Chanyeol membawanya berbaring dan menyelimuti putra kecilnya.

"Apa Saeron sudah tidur?"

"Sudah."

"Kalian sudah minum susu?"

"Sudah, tadi nenek yang memberikannya."

"Sudah sikat gigi?"

"Sudah, Appa."

"Anak pintar, sekarang ayo kita tidur!"

Chanyeol mengusap pelan kepala malaikat kecilnya yang kini sudah menutup matanya dan memeluknya erat. Ia tersenyum simpul menatap wajah manis sang anak.

"Renjun, kau sangat mirip dengan ibumu." gumamnya.


🍀🍀


"Appa! Aku sudah pulang!" seru Renjun sambil masuk ke gerbang rumahnya. Chanyeol yang baru saja akan menjemputnya menatap keheranan. Kenapa anaknya sudah sampai di rumah saja? Tapi, ada yang kurang.

"Saeron kemana, Jun? Kamu pulang sendiri?"

"Iya, Renjun pulang sendiri, Renjun hebat kan, Appa?" jawab Renjun senang.

Chanyeol memeluk anaknya itu khawatir, "Iya, Renjun hebat bisa pulang sendiri. Tapi lain kali jangan, ya, Renjun masih kecil nanti kalau ada yang nakal gimana?"

"Kan Renjun punya Appa."

Chanyeol tertawa kecil merespon perkataan anaknya itu, "Terus Saeron kemana? Sama Aunty Seulgi?"

Renjun menggeleng, "Tadi Saeron pergi sendirian, katanya Renjun pulang duluan aja."

Chanyeol mengelus dadanya sebentar lalu mengambil ponsel di sakunya untuk menelepon Seulgi.

"Seulgi-ya, apa Saeron bersamamu?"

"Aduh, maaf Chanyeol, Jisung juga bilang tidak melihat Renjun dan Saeron." jawab Seulgi.

"Renjun ada bersamaku, Saeron yang tidak ada."

"Hah!? Aku akan cari di sekitar sekolah."

"Terimakasih banyak Seulgi-ya, tolong kabari aku."

BLOOMING [Wenyeol Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang