E

480 76 37
                                    


"Aku ingin sup seafood, Hun," ujar Wendy pada ponselnya.

"Apa? Kau meneleponku hanya untuk meminta sup seafood?" balas Sehun diseberang telepon sana.

"Iya, bisa kau belikan sekarang?"

"Kau mengidam ya? Minta pada suamimu sana,"

"Emm jangan mengejekku. Kau tahu dia tidak akan melakukannya, kan." ujar Wendy dengan nada merajuk.

"Sekarang masih jam kerja Wendy-ah,"

"Aaaah belikan aku sup seafood!"

"Iya, iya, oke. Nanti saat istirahat makan siang oke?"

"Ne, terimakasih. Kau yang terbaik."

"Hahah, iya aku memang terbaik. Sudah, tutup teleponnya."

"Eum,"

"Aduh, yang lagi ngidam." goda Irene yang tak sengaja mendengar pembicaraan Wendy di telepon.

"Hehe,"

Mendekati waktu istirahat makan siang, ia terus memandangi ponselnya berharap mendapat kabar dari sup seafoodnya, eh maksudnya Sehun.

Sebuah pesan masuk.

Wendy segera berlari menuju lobi, tempat Sehun sudah menunggunya.

"Hey, ibu hamil jangan lari-lari!" tegur Irene sambil terkekeh.

Tapi Wendy menghiraukan itu. Senyumnya mengembang sempurna melihat tubuh Sehun berdiri di sana membawa sebuah bungkusan yang ia tahu pasti itu adalah sup seafood pesanannya.

"Ayo kita makan di kantin. Sekalian kau juga makan siang." Wendy menarik tangan Sehun menuju kantin.

Sehun dengan suka rela mengikutinya. Wendy membuka bungkusan sup seafood dan melahapnya dengan semangat.

"Hai, Sehun!" sapa Joy dan ikut duduk di meja mereka setelah mendapatkan izin.

"Halo,"

"Aku pikir itu suamimu, ternyata Sehun."

Sehun menatap Wendy yang makan lahap dengan senyuman senang, "kau senang hmm?" tanyanya.

"Eum, terimakasih Om Sehun."

"Om?"

"Itu dari bayiku,"

Sehun terkekeh.

Di tengah obrolan Wendy dan Sehun, ada Joy yang terus menatap sekitar dengan serius. Matanya terus fokus kemana-mana. Merasa ada sesuatu yang aneh dan janggal.

"Kau kenapa Joy?" tanya Wendy.

"Ne? Tidak apa-apa."

"Kau mau sup seafood juga?" tawar Wendy.

"Ah tidak terimakasih. Aku tidak terlalu suka seafood."






Joy terus melirik pada Wendy selama ia menulis naskah. Sedangkan Wendy tengah mendengarkan kembali siarannya.

"Wendy-ah," panggil Joy.

"Iya, Joy?"

"Aku tidak ingin membuatmu kepikiran. Tapi aku harus memberitahumu agar kau berjaga-jaga."

"Ada apa?"

"Aku rasa, ada yang sedang mengawasimu."

"Hmm!?"

"Maksudnya, ada yang mengikutimu."

"Penguntit!?"

"Aku juga tidak tahu."

BLOOMING [Wenyeol Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang