W

473 64 17
                                    


Setelah usia kandungan Wendy menginjak trimester kedua, Chanyeol memintanya untuk berhenti bekerja. Ia tidak ingin istrinya itu kelelahan. Padahal pekerjaan Wendy juga terasa menyenangkan bagi wanita itu.

"Izinkan aku bekerja saja, ya?" bujuk Wendy pada sang suami.

"Tidak!"

"Aku bosan kalau di rumah saja sendirian."

"Aku akan usahakan untuk pulang lebih cepat, atau membawa pekerjaanku ke rumah. Tapi kau tak perlu bekerja, ya?"

Wendy kembali merengut.

"Ayolah, ingat dokter bilang apa?"

"tidak boleh kelelahan, harus banyak istirahat." jawab Wendy masih merengut.

"Kalau kamu bosan, kamu bisa berkeliling rumah untuk olahraga,"

Ya, rumah mereka memang cukup luas.

"Atau mampir ke kebun belakang. Tapi jangan berkebun, hanya berjalan-jalan dan melihat-lihat saja. Kau juga bisa memanggil temanmu ke sini."

"Sehun?"

"Memangnya dia tidak bekerja?" tanya Chanyeol sedikit mengerutkan dahinya kesal.

"Ya itu artinya semua temanku juga kerja,"

"Sayang," Chanyeol memanggilnya lembut dengan nada memohon.

"ya sudahlah terserah!" Wendy sudah kesal dan pergi kembali ke kamarnya.

"Wendy-ah, aku pergi kerja dulu." pamit Chanyeol meski berat meninggalkan istrinya itu sendirian dalam suasana hatinya yang buruk.

"Kau ingin pesan sesuatu saat aku pulang nanti?" tanyanya.

"Wendy-ah, jawab aku sayang"

"iya sudah sana pergi saja. Aku tidak akan pergi bekerja!" jawab Wendy akhirnya.

"baiklah. Hati-hati di rumah ya. Jangan melakukan pekerjaan yang berat. Jangan lupa juga minum vitaminmu."

"iya."

Chanyeol menghela nafasnya. Belakangan ini suasana hati wanita itu sulit sekali di kendalikan. Kalau suasana hati Wendy buruk ia kadang kala kewalahan. Harus menyimpan begitu banyak sabar menghadapi wanita yang tengah hamil itu. Apa itu mungkin bawaan hamil? Mungkin saja.

Chanyeol pergi ke kantornya. Tapi tak lama, ia hanya menghadiri satu rapat sebentar lalu meminta Kai untuk menggantikan pekerjaannya setelahnya. Rasanya ia tidak betah di kantor mengingat bagaimana Wendy tadi pagi.

Wendy yang baru datang dari kebun belakang terkejut saat melihat mobil sang suami masuk gerbang rumahnya. Saat keluar dari mobil, ia langsung mendekati sang istri.

"Kenapa sudah pulang? Ini masih pagi." tanya Wendy.

"Aku merindukan kalian." jawabnya sambil berlutut lalu mengusap perut Wendy yang sudah menonjol itu.

"Sama aku, tidak?" tanya Wendy dengan wajah merengut.

Chanyeol kembali berdiri dan mendaratkan bibirnya pada bibir sang istri.

"Kalian itu artinya kamu dan juga kedua anak kita,"

Wendy masih merengut.

"Kamu suka monyong begitu karena ingin aku cium terus ya?"

"ih apaan."

Chanyeol terkekeh. Ia mengangkat tubuh Wendy dan membopongnya menuju ke dalam rumah.

"Ih, kamu mau apa!?"

"takut kamu capek jalan. Memang kamu pikir mau apa? ngajak kamu ke kamar? kamu mau memangnya?"

"no!"

BLOOMING [Wenyeol Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang