Hai bestie...
.
.
.
.
.
.
Happy readingSekarang Ara sedang diperjalanan pulang menuju rumahnya bersama dua kakaknya. Tadi Anin dan Sisca memaksa ia untuk menunggu sampai kelas mereka selesai karena mereka berdua ingin nebeng pulang, dan sangat terpaksa Ara harus menunggunya. Fyi rumah Anin dan Sisca cuma beda beberapa petak sama rumah Ara ya ges.
"Kak, Chika siapa sih?" Tanya Ara, pasalnya sedari tadi kedua kakaknya itu tidak menjawab.
"Bawel bgt sih, nanti juga lo tau" ucap Sisca
"Ka Anin pasti tau, siapa kak?" Tanyanya pada Anin
"Gue gatau ra sumpah deh, yang denger kan Sisca tanya ma dia lah" sahut Anin
"Kasih tau gua atau gua turunin disini" ancam Ara menghentikan mobilnya.
"Eh buset nerbener ye ni orang" kesal Sisca
"Gue ga ikutan ya" ucap Anin
"Cepet kasih tau"
"Ck iya iya, dia anak om Kinal kuliah dikampus kita juga" ujar Sisca
"Om Kinal siapa? Yang bener dong anjir kalo ngasih tau" kesal Ara
"Ya om Kinal masa lo gatau sih"
"Mana gue tau"
"Kinal Winata, rekan bisnis bokap lo"
•••
Ara memasuki rumahnya diikuti dengan kedua kakaknya. Tak lupa mereka juga mengucapkan salam terlebih dahulu. Ara menghampiri bundanya diruang keluarga dan menyaliminya.
"Loh udah pulang, cepet banget" ucap bunda Shani
"Cepet apa, aku udah selesai kelas dari jam 10 tadi, tapi dua perempuan itu yang maksa minta tungguin" tunjuk Ara pada Anin dan Sisca.
"Hehehe hai bundaa" Anin menyalimi bunda Shani diikuti dengan Sisca dibelakangnya.
"Gaboleh gitu lo ama kakak sendiri, itung itung amal nungguin kita" ucap Sisca lalu mendudukkan dirinya disofa.
"Nyenyenyenye"
"Kalian tuh ya berantem mulu heran bunda" ucap bunda Shani
"Dia duluan" ujar Ara
"Loh lo duluan kali" sahut Sisca
"Lo"
"Lo"
"Lo"
"Aduh bisa diam gak!" Teriak Anin frustasi. Pasalnya Ara dan Sisca selalu berlawanan jika sudah berdebat dan tidak ada yang mau mengalah, berbeda dengannya yang bodoamatan.
"Haduh pusing bunda, kalian berdua tuh ya baru dateng udah ribut" ucap bunda Shani berdiri dan pergi dari sana daripada ia dibuat semakin pusing oleh anak dan ponakannya itu.
"Lo sih" ucap Sisca
"Lo duluan"
"Bisa diem gak! Sekali lagi ngomong gue potong lidah lo berdua!" Ucap Anin menatap tajam keduanya.
Keduanya pun langsung terdiam, mereka berdua takut jika Anin sudah marah ia akan berubah seperti monster yang menakutkan. Ara dan Sisca hanya saling pandang dengan tatapan permusuhannya tidak ada yang berani bicara setelah dapat ancaman dari Anin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVASKARA (END)
Короткий рассказ"aku ga nyangka, wajah semanis kamu bisa ngasih luka sepahit ini"-A