Haii..
Happy reading
Ara melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Yang awalnya ia berniat pulang sore malah jadi lembur sampai jam 7 malam.
Ara masuk lewat pintu belakang. Sepertinya dirumah sedang ada teman-teman Chika. Jadi ia ingin membersihkan dirinya dulu agar nantinya ia juga bisa langsung mendekati Chika. Mengingat Chika yang sedang sakit jadi ia harus ekstra dalam menjaga kebersihan.
Ara masuk ke dalam kamarnya dan benar saja tidak ada Chika disana. Ara langsung mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.
15 menit kemudian Ara keluar dari kamar mandi dan menuju lemari untuk mengambil pakaiannya. Setelah memakai baju Ara langsung turun ke bawah menemui Chika.
"Wih rame" ucap Ara saat sampai di ruang keluarga
Disana ada bunda dan mertuanya juga ada teman-teman Chika. Ara menyalimi tangan bunda Shani dan Veranda lalu mendekat pada Chika.
"Kamu udah baikan sayang?" Tanya Ara mendekati Chika dan menaruh punggung tangannya di dahi Chika.
"Kenapa pulang?" tanya Chika datar
"Chika gaboleh gitu nak" tegur Veranda
"Maaf sayang tadi aku ga izin dulu sama kamu"
"Pak dokter jahat" ucap Chika memukul pundak Ara lalu menangukupkan tangannya diwajah
"Hiks pak dokter jahat udah ninggalin Chika hiks hiks"
"Sayang maaf" ucap Ara lalu menarik Chika ke dalam pelukannya
Teman-teman Chika menatap dua orang yang sedang berpelukan itu. Terlebih lagi mereka merasa aneh dengan sikap Chika yang tiba-tiba cengeng. Tidak biasanya Chika bersikap kekanak-kanakan seperti itu.
"Chika udah nak, jangan nangis ga malu apa kamu diliatin temen-temenmu tuh" ujar Veranda
"Udah ya sayang aku minta maaf" ucap Ara menghapus air mata Chika
"Uhuk uhuk hiks pak dokter jahat hiks" ucap Chika dengan suara bindengnya memukul mukul dada Ara
"Kan jadi batuk, udah ya jangan nangis nanti susah napas loh"
"Udah makan belum sayang?" Tanya Ara yang digelengi Chika
"Kenapa belum makan hm?"
"Nunggu kamu dia Ra. Dari tadi udah bunda bujukin tetep gamau makan. Temen-temennya juga ngebujuk tapi tetep gamau" ujar bunda Shani
"Kenapa gitu, gaboleh gitu ya kamu harus makan biar cepet sembuh" ucap Ara lembut
"Tuh dengerin" ucap Veranda. Pasalnya ia kesal dengan Chika yang keras kepala tidak mau makan. Sudah berapa kali ia memaksa tapi tetap saja Chika tidak mau. Alhasil ia dan Shani hanya bisa pasrah saja sampai menunggu Ara pulang.
"Chika nungguin pak dokter tau" ucap Chika
"Jangan gitu, kalo aku pulangnya malem banget gimana"
"Chika tetep tunggu sampai pak dokter pulang"
Ara menghela nafas panjang. Sabar Ara istrimu lagi sakit.
"Sekarang makan ya" ucap Ara yang diangguki Chika
"Biar bunda yang ambilin Ra" ucap bunda Shani ingin beranjak
"Eh gausah bun biar aku aja" ucap Ara lalu pergi ke dapur tapi tetap disusul bunda Shani
"Suami idaman banget ya" bisik Dey pada Ashel
"Iya moga gue dapet kek begitu" ucap Ashel
"Amin dah"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVASKARA (END)
Short Story"aku ga nyangka, wajah semanis kamu bisa ngasih luka sepahit ini"-A