Happy reading
Setelah beberapa hari kemarin Chika menemani Ara dirumah sakit, hari ini ia terpaksa harus pulang karena besok hari wisudanya dan masih harus menyiapkan keperluannya terutama baju untuk acara besok. Awalnya Chika menolak dan tidak ingin pulang, tapi karena Ara yang juga menyuruhnya untuk pulang saja dan sangat terpaksa ia harus meninggalkan Ara di rumah sakit.
Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Chika turun ke bawah untuk makan malam bersama kedua orangtuanya. Chika menarik kursi lalu mendudukkan dirinya di meja makan.
"Ditekuk mulu mukanya" seru Kinal
"Chika gamau pulang pah, Chika mau nemenin Ara" ucap Chika memajukan bibir bawahnya
"Kan besok kamu wisuda Chik, kamu harus persiapan buat besok" ucap Veranda sambil menuangkan nasi ke piring Chika
"Lagian tadi kan Ara juga yang nyuruh pulang" lanjutnya
"Tapi aku gamau, aku udah kangen dia mah" ucap Chika cemberut
"Hadehh, besok pas abis acara baru ke rumah sakit lagi kan bisa"
"Gamauuu, aku mau ketemu Ara sekarang" ucap Chika berdiri
"Papa ga izinin" ucap Kinal membuat langkah Chika terhenti
Chika membalikkan badannya menatap Kinal "papa kenapa sih pah, aku mau nemenin suami aku"
"Ini udah malem Chika, kalau kamu kesana juga Ara pasti udah tidur. Lagian kalau kangen kan bisa telpon"
"Bener kata papa kamu, sini duduk lagi, makan dulu" ujar Veranda
Chika mendengus. Ia menghentakkan kakinya kesal lalu kembali duduk di meja makan dan memakan makanannya tanpa memperdulikan orangtuanya yang sedang menatapnya.
Chika makan dengan wajah kesalnya, ia kesal karena papanya karena tidak mengizinkannya untuk ke rumah sakit malam ini. hatinya berteriak rindu pada suaminya.
Selesai makan malam Chika langsung beranjak dari meja makan dan naik ke kamarnya. Hentakan kaki jenjangnya terdengar, menandakan bahwa ia masih kesal.
"Ngambek tuh anaknya" ucap Kinal
"Biar mama yang bujuk nanti" ucap Veranda
Sedangkan dirumah sakit, Ara baru saja selesai makan malam dan minum obat. Ara masih duduk di bangsal dan fokus menonton tv. Ada ayah dan bundanya juga yang akan menemaninya malam ini.
"Istirahat lagi Ra, biar cepat pulih" ucap Shani
"Iya bunda" sahut Ara tapi matanya fokus ke layar televisi
Bunda Shani beranjak mengambil remote dan mematikan tv nya. "Istirahat" titah bunda Shani
"Kok dimatiin sih bun? Tanggung loh itu" ucap Ara
"Udah udah, nontonnya dilanjut besok aja, sekarang istirahat" kata bunda Shani
"Ga asik nih bunda mah" ucap Ara. Ia menyandarkan tubuhnya dan menekan tombol di ranjangnya agar kembali berbaring.
"Tidur aja Ra udah, ribet kalo kamu nentang bundamu yang bawel ini" celetuk Gracio
"Yee bunda bawel juga biar kalian tuh teratur pola hidupnya. Belajar disiplin bukan wahai ayah Gracio Pratama Harlan?" Ucap bunda Shani
"Iya dah iya terserah bunda aja" balas Gracio
Ara hanya diam dan tidak memperdulikan ocehan kedua orangtuanya. Ia menatap langit-langit kamar, pikirannya melayang entah kemana memikirkan banyak hal yang sedang terjadi padanya akhir akhir ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVASKARA (END)
Short Story"aku ga nyangka, wajah semanis kamu bisa ngasih luka sepahit ini"-A