Happy reading
Sudah seminggu Ara berada dirumah sakit, dan keadaannya pun tetap sama, belum ada perubahan. Selama seminggu ini pula Chika bolak balik rumah sakit untuk menemani Ara ditengah kesibukan kuliahnya.
Hari ini adalah sidang akhir Chika dan ia dinyatakan lulus. Chika bersama teman-temannya masih berada dikampus, masih ada beberapa hal yang harus ia urus.
"Abis ini Lo ke RS Chik?" Tanya Jessi
"Iya. Gue mau jaga Ara lagi" sahut Chika sambil membereskan beberapa barang barangnya
Jessi menatap Chika yang masih sibuk dengan barang-barangnya. Semenjak mengetahui Ara kecelakaan dan di rawat, Chika selalu menyempatkan dirinya untuk menjenguk atau sekedar melihat Ara sebentar.
Jessi melihat perubahan yang sangat drastis yang terjadi pada Chika. Badannya yang mulai kurus karena sering telat makan dan beban pikiran yang membuatnya kadang lupa dengan dirinya sendiri.
Ia bagai tak terurus, Chika bahkan tidak peduli lagi dengan penampilan dan tubuhnya. Ia hanya memikirkan Ara, suaminya sekarang yang masih terbaring lemah di rumah sakit.
Tak jarang pula Jessi mendapati Chika yang melamun lalu menangis. Jessi lah yang sering menemani Chika, ia yang selalu ada dan menemani Chika kemanapun. Bahkan ia juga rela ikut bolak balik RS hanya untuk mengantar jemput Chika.
Jessi tidak tega membiarkan Chika sendirian, dan membiarkannya menyetir ditengah keadaannya yang tidak baik-baik saja. Orang tua Chika pun sudah menugaskan seorang supir untuk mengantar jemput Chika, tapi Chika tidak mau dan kekeh ingin menyetir sebelum Jessi sendiri yang meminta pada orang tua Chika dan bicara pada mereka bahwa ia yang akan menemani Chika dan mengantar jemputnya agar mereka tidak khawatir.
"Chik" panggil Jessi memegang pergelangan tangan Chika membuat pergerakannya terhenti
"Kenapa Jess?" Tanya Chika
"Ikut gue ya"
"Kemana?"
"Kantin" ucap Jessi yang diangguki Chika
Chika segera merapikan tasnya lalu mengikuti Jessi yang membawanya ke kantin.
"Lo duduk sini dulu, gue mau mesen makan siang buat kita" ucap Jessi dan Chika hanya mengangguk
Jessi membawa nampan berisi mangkuk bakso dan dua es teh manis lalu ia taruh di atas meja.
"Sebelum pulang kita makan dulu ya, setelah ini Lo mau nemenin Ara lagi kan?" Tanya Jessi
"Iya" balas Chika
"Yaudah makan"
"Thankyou Jess"
"Sama-sama"
Mereka menyantap makan siangnya dalam keadaan hening dan fokus dengan makannya masing-masing.
"Chik Lo gapapa kan?" Tanya Jessi
"Gue gapapa Jess"
Jessi hanya mengangguk. Lalu ia melanjutkan makan siangnya.
"Gue sedih Jess, hari ini gue sidang tapi Ara ga ada disamping gue, nemenin gue, nyemangatin gue. Gue berharap banget nanti pas kita wisuda Ara dateng dampingin gue, tapi kayanya ga mungkin ya, sampai sekarang pun Ara masih belum sadar juga. Gue kangen banget sama dia Jess" ucap Chika pelan
"Ssstt Chik Lo ga boleh ngomong gitu, ga ada yang ga mungkin di dunia ini. Ara pasti sembuh, masih ada 2 hari lagi sampai hari wisuda kita. Siapa tau ada keajaiban Ara bakalan sadar dari komanya. Kita doain terus biar dia cepet sadar" ucap Jessi
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVASKARA (END)
Short Story"aku ga nyangka, wajah semanis kamu bisa ngasih luka sepahit ini"-A