11

33.7K 3.3K 159
                                    


Liat partnya dulu! Karena urutan part 11 sama 12 ketuker!




Pabrik ingus gelembung.
Ily sekolah di antar Ayah.

Ily masih malu sama om Ali😭

Ily sebenarnya tuh tadi malam lagi pilek om😭

Nanti kalo Ily udah gak malu lagi, Ily di antar om Ali lagi ya.

Jangan di balas om.

Nanti Ily makin malu👋

Pesan itu berulang ulang Ali baca dengan rasa agak geli, dia masih membayangkan kejadian semalam yang membuat nomornya di block selama beberapa jam oleh gadis itu. Tentang ingus bergelembung seperti balon.

Ali meletakkan handphonenya di dasbord bersamaan dengan kedatangan Laras yang sudah membuka pintu mobil, perempuan itu terlihat lebih cerah hari ini. "Maaf ya nunggu lama, aku dapat sift malam kemarin, terus sekarang malah dapat sift siang," ujar Laras begitu bokongnya sudah duduk dengan nyaman di kursi.

Ali mengangguk dengan santai, lalu setelah itu ia mulai menjalankan mesin mobilnya.

"Kamu kerepotan ya harus bolak balik dari kantor kamu ke rumahku? Kerjaan kamu juga pasti jadi berantakan," Tanya Laras, nadanya terdengar sedih.

"Nggak, lagi sedikit juga kerjaan."

Laras mengangguk, tangan kanannya bergerak mengusap lengan laki-laki itu. "Makasih ya, aku kayaknya akan selalu ngerepotin kamu deh. Apalagi nanti waktu kita udah nikah, kamu akan lebih tahu kalau aku tuh ngerepotin banget anaknya."

Ali menoleh dan tersenyum tipis, melihat wajah Laras yang tampak merasa bersalah membuatnya tidak enak sendiri. "Santai aja, gak ada kata repot buat aku. Karena kan salah satu tugas laki-laki menjaga perempuan."

Senyum Laras langsung melengkung mendengar kalimat sederhana itu keluar dari mulut Ali. Tidak salah, laki-laki di sampingnya memang pantas dia sukai.

"Yang aneh tuh ya? Ngaku laki-laki tapi berani mukul perempuan. Perlu di periksa tuh kejantanan dia, hehe," ujar Ali bercanda.

Tapi Laras benar benar menangkap hal lain. Dia pikir ini bukan candaan, tapi sebuah pengutaraan dari Ali bahwa dia mampu menjaganya. Mungkin Ali hanya sungkan untuk mengatakannya langsung, maka dia bungkus dengan candaan agar tidak terlalu serius.

Dasar Ali! Dia begitu mudah membuat perempuan suka.

Laras tidak menampik bahwa Ali itu lucu dan juga tentu saja tampan, pantas Tante Nadia bilang laki-laki ini terlalu banyak gebetan.

"Kamu udah makan siang, Li?" Tanya Laras, setelah beberapa menit diisi oleh keheningan.

Ali menggeleng, masih fokus menyetir. "Belum sih."

"Yaudah berhenti aja di restaurant depan itu, aku juga belum makan soalnya."

Laki-laki dengan kemeja putih itu menoleh sekilas, ia menipiskan bibir dan terlihat agak berpikir. Laras mulai ragu dan akan menarik ucapannya sebelum akhirnya melihat Ali mengangguk dengan senyum manis. "Oke, kita makan dulu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OM Tetangga [PART LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang