setelah tersadar akan lamunannya pada masa lalu yang menyakitkan, Neva pun menepuk nepuk pipinya agar dirinya tersadar dari masa lalu tersebut.
"apaan sih gw, malah kepikiran itu terus?" Ucap Neva kepada dirinya, usahanya untuk melupakan kejadian tersebut selalu saja gagal dikarenakan ada saja hal yang dibuat oleh alam semesta untuk mengingatkan kejadian tersebut kepada gadis itu.
.....................................................................................
Pada sisi lain, terdapat seorang lelaki yang berpenampilan urak urakan yang sedang terduduk pada sofa disebuah kamar, lelaki tersebut menatap sendu kepada suatu foto yang membuatnya selalu teringat akan luka pada masa lalu.
"Lu siapa? Kenapa gw sama sekali ga bisa ingat lu?tapi sakit bet rasanya setiap kali lihat foto ini" ucap lelaki itu sembari memutar memori masa kecilnya untuk mencari tau, siapakah sosok yang berada disampingnya pada foto itu, namun setiap kali dia mencari tau dia selalu tidak menemukan jawabannya, hanya saja hatinya selalu sakit setiap kali melihat foto tersebut.
Tak lama kemudian pintu terbuka dan muncul lah seorang wanita paruh baya dari pintu tersebut.
"Nak, ayoo turun makan papa udah nungguin di ruang makan" ucap wanita tersebut yang memiliki kedudukan sebagai ibunda dari lelaki tersebut, namun lelaki tersebut hanya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, dia pun mengikuti ibunya dari belakang menuju meja makan tempat sang ayah berada.
"Ayoo sini makan, dari tadi pulang kamu dikamar terus" ucap Rendra, ayah dari lelaki tersebut dan tanpa menjawab lelaki tersebut langsung menduduki tempatnya dan mulai makan, melihat putra satu satunya sedang makan kedua orang tua tersebut pun ikut makan.
Suasana ruang makan tersebut sangat sunyi hanya ada suara dentingan sendok dan piring, semua yang berada diruang makan tersebut hanya terfokus akan makanan mereka dan setelah semua selesai makan dan disaat sang ibu membersihkan ruang makan, Rendra pun mengajak lelaki tersebut bicara.
"Gimana?udah ingat sama orang yang ada di foto itu?" Tanya Rendra kepada putranya yang bermaksud kepada foto yang sebelumnya dilihat oleh lelaki tersebut.
Lelaki tersebut hanya dapat menggeleng pertanda dia belum ingat akan orang itu, helaan nafas panjang terdengar dari mulut Rendra.
Setelah membersihkan meja makan dan mencuci piring, sang ibu pun menyamperi keduanya dan berdiri disebelah putranya sembari mengelus rambut putranya perlahan.
"Jangan terlalu paksa dirimu, berusahalah sebisa mungkin" ucap sang ibu sembari memberi semangat kepada putranya dan hanya dibalas anggukan oleh empunya
.
.
.
.
.
Jangan lupa like, comment and vote !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekuntum Mawar Hitam
Teen Fiction"Apakah di dunia ini tidak ada kebahagiaan untuk diriku? mengapa semuanya direnggut dari hidupku? apa aku tidak pantas merasakan sedikit saja kebahagian dunia ini?"-Neva