Part 4

1.4K 88 13
                                    

Setelah kejadian di koridor kampus itu, membuat seorang zeedan menjadi sosok yang sedikit aneh, apalagi dimata sahabat - sahabatnya.

Rasa penasaran itu kini sedang menguasai alam fikiran zeedan saat ini, entahlah apa yang terjadi, namun pertemuan singkat dan tidak sengaja itu membuat zeedan ingin mengenal lebih jauh lagi sama gadis itu.

Selama ini yang orang liat dari seorang zeedan hanyalah semu, semua penuh dengan kepalsuan, namun tidak dengan perasaannya saat ini, tentang gadis yang ditabraknya tempo hari .

Fiony si gadis yang tanpa sengaja ditabrak itu seakan mampu menambah warna baru dalam kehidupan zeedan, dan mampu membuat alam pikiran zeedan mengembara indah dalam dunia hayalan.

"Kenapa sih Lo berhasil banget buat gua penasaran sama Lo" gumam zeedan menerawang jauh memandangi langit malam yang cukup indah dihiasi ribuan bintang .

Seulas senyum simpul tergambar dengan jelas dibibirnya. Zeedan terus saja memainkan asap rokok berupa bulatan- bulatan kecil yang sebentar hancur di telan angin.

"Ternyata dalam hidup gua masih ada hal yang bisa membuat gua tersenyum."monolog zeedan.

Langit mungkin sekarang ini turut mengekspresikan, betapa beruntungnya yang setiap harinya dihiasi ribuan bintang bahkan jutaan bintang yang setia andil dalam mewujudkan indahnya malam malam panjang, dan begitu juga dengan kehidupan manusia yang tidak bisa hidup tanpa adanya orang lain,

Dari lubuk hati zeedan, dia berfikir bahwa dirinya tidak beruntung, karena dalam keluarganya dia merasakan kesepian, tidak bisa dipungkiri lagi hanya waktu yang akan menyusuri panjangnya jalan, yang akan dilewati kedepan bukan lagi berjalan kebelakang.

***

Zeedan yang merasa laparpun akhirnya beranjak dari tempat ternyaman saat ini, turun kebawah untuk mengambil makanan yang dia pesan online, karena baru saja handphone nya menunjukan sang driver memberikan notif.

Saat ini dirumahnya tidak ada art yang biasa memasak, Art yang sejak zee kecil , yang mengasuh dan mendidiknya itu sedang pulang kampung karena ada saudaranya yang hajatan, begitu pentingnya seorang art bagi Zee, dia sudah seperti neneknya sendiri,

Zeedan yang haus dari perhatian dan kasih sayang keluarga , namun mendapatkan semua itu dari sang Art. Setiap harinya hanya bersama art itulah Zee kecil tumbuh menjadi pria yang sangat cuek karena perlakuan orang tua nya terutama mamanya.

"Ceklekk" suara pintu terbuka dari luar.

"Loh mama tumben pulang cepet?!" Tanya zee heran campur bahagia.

"Iya selesai cepet projectnya"Jawab Shani melirik sekilas pada zee dan berlalu menuju kamarnya .

"Huhhhh." helaan nafas kasar zeedan hembuskan, kemudian keluar untuk mengambil pesanan yang sudah datang.

Di sisi lain , di kamar shani sedang membersihkan wajahnya, lalu masuk kekamar mandi untuk membersihkan badannya, setelah menyelesaikan ritual mandi dia keluar untuk ke meja makan.

Langkah shani terhenti saat melihat sosok anak laki lakinya sedang menikmati makan malam nya, ada hati yang rapuh dan juga ego,

Menatap lekat dari jauh membuat nya semakin terjatuh,

"Maafin mama nak, mama belum mampu menerima kamu sebagai pelengkap hidup mama, mungkin dulu mama lah yang berulah, sampai kamu yang tersalahkan, semoga kamu bisa mendapatkan kasih sayang jauh lebih pantas untuk kamu rasakan, mama saat ini belum mampu, maafin mama" ucap shani lirih, air mata yang ditahan akhirnya lolos keluar membasahi pipinya, tangannya mengusap agar tidak terlihat oleh siapapun termasuk sang putra.

UNPERFECT LOVE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang