Sejak kedatangan Shani ke rumah gracio yang statusnya mantan itu, membuat Shani terus mengingat kembali akan manisnya cinta bersama sang mantan kekasih.
Begitu juga dengan cio , bayang - bayang Shani kembali menghantui isi kepalanya. Membuat sang istri Anin makin posesif .
Tak hanya Anin , oniel pun lebih ketat lagi menjaga bidadarinya itu, bahkan kemana aja sang istri selalu diikutinya.
Namun tidak dengan hari ini, karena kesibukan oniel di kantor membuat nya membiarkan Shani pergi tanpa nya belanja ke supermarket.
Toh hanya belanja dan itu tidaklah jauh dari rumahnya, begitu pikir oniel.
Seposesif itu oniel terhadap istri nya, shani pun tak pernah mempermasalah kan sikap oniel pada nya justru ia malah senang karena dengan begitu shani bahwa oniel sangat mencintai nya.
Akhirnya Shani pun segera berangkat dengan di antar supir pribadinya ke sebuah supermarket .
Trolly belanja hampir penuh. Tapi masih banyak yang harus di beli sama shani, salah satunya makanan ke sukaan suami dan anaknya .
Shani terus mencari dan mencari , bukan gak pernah belanja, namun supermarket ini sengaja menata ulang posisi barang - barang , agar terlihat tidak membosankan . Bibirnya tersenyum kala melihat rak deretan susu dan juga cemilan .
Netra cantik nya berbinar dan mengamati setiap produk .
"Ah itu dia ."gumamnya sambil mengulurkan tangannya .
"Ah sial , gak sampai."
Shani menatap benda yang hendak dibelinya ini , sambil berpikir keras .
"Heran kenapa sih ditaroh diatas? Udah tau yang mau ngambil kebanyakan ibu-ibu", gerutu shani seraya terus menatap cemilan diatas sana.
Sekali lagi Shani melompat dan mencoba meraih benda itu dan kemudian sebuah tangan yang belum diketahui siapa pemiliknya tiba-tiba juga meraih benda yang sama.
Tentunya bola mata shani mengikuti tangan yang baru saja berhasil mengambil benda yang hampir menjadi miliknya. Kemudian shani pun membalikkan badan.
Dan betapa kaget nya saat mengetahui siapa pelakunya, Shani tampak terpaku dengan mengerjap beberapa kali.
"Gracio...", panggilnya pelan.
"...Ngapain kamu disini?"tanya Shani dengan tatapan heran, kemudian mengedarkan pandangannya ke segala arah.
"Aku sendiri kok."ujar cio yang mengerti kalau Shani mencari orang yang sedang bersamanya .
"Oh."
Netra gracio memandang Shani yang berdiri tepat dihadapannya, dengan tatapan sendu . Tangannya terlihat menimang-nimang benda incaran shani itu. Entah bagaimana bisa kebetulan yang indah ini terjadi padanya.
Kalau tau begini mungkin cio tadi tidak akan protes ketika diminta istrinya untuk membeli pesanannya ke supermarket setelah pulang kerja. Terimakasih banyak,istriku tercinta, begitu pikir cio .
Sejenak shani terdiam. Kejadian barusan mengingatkannya pada sesuatu hal saat mereka masih bersama dulu.
Kencan pertamanya dengan gracio, tepat di supermarket ini, untuk membeli cemilan dan kemudian di bawa ke taman .
Shani langsung merasakan apa itu de javu. Saat itu kejadiannya pertama kali mengenal cio yang nota benenya teman satu sekolahnya , berlatar belakang di perpustakaan sekolah .
Saat itu Shani hendak mengambil buku sejarah karena dia mendapatkan tukas merangkum sejara Indonesia tentang kerajaan Mataram yang berada di jogjakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNPERFECT LOVE (End)
FanfictionShani tak menyangka kalau akan menjadi seorang ibu di usianya yg masih belia, dan harus menerima perjodohan dengan orang yang sama sekali tidak di kenalnya. Banyak konten dewasa nya.