UNPERFECT LOVE (End)

Part 27

Tiga tahun kemudian.

Kini baik Zee maupun fiony sudah memimpin perusahaan milik keluarga nya, hubungan mereka sampai saat ini masih menjadi rahasia mereka , yang tau kalau fiony menjalin hubungan dengan zee pun hanya para sahabatnya.

Begitu juga dengan Adel dan Ashel , kini mereka sudah bertunangan. Sedangkan orang tua fiony, gracio dan Anin berada di Surabaya, mereka mengurus perusahaan yang di sana sementara yang di Jakarta di percayakan sama anak tunggalnya fiony.

Mau gak mau fiony tinggal berdua sama Adel dan hanya di temani art dan supir pribadi. Gracio pun dengan tenang meninggalkan fiony bersama Adel , karena setahu gracio  kalau fiony sudah tidak lagi berhubungan dengan zeedan .

Namun dugaan gracio salah , ternyata dari hasil penyelidikan orang suruhan gracio, fiony masih menjalin hubungan dengan laki-laki yang tidak direstuinya.

"Hallo boss...kami sudah mendapatkan informasi."suara dari di sebrang telpon , saat cio menelpon seseorang .

"Baik, cari tau siapa laki-laki itu."perintah gracio dan setelah itu menutupnya.

"Brengsek.!!umpat gracio kesal .

"Ada apa yah."tanya Anin dengan raut wajah heran, pasalnya gracio bukanlah tipikal orang yang gampang emosi.

"Fiony bunda ."

"Fiony kenapa yah?"

"Selama ini ternyata fio masih berhubungan dengan laki-laki itu."

Anin tak menjawab , hanya mengernyitkan dahinya dan memijatnya dengan pelan .

"Ayah gak tau lagi bund, ayah sudah gagal mendidik anak, ayah sudah gagal jadi ayah yang baik."kata cio sambil menghempaskan dirinya duduk di sofa.

"Sabar yah, ayah bukan gagal, ayah sudah menjadi ayah dan suami yang sangat baik buat kita."tutur Anin menghibur suaminya, suami yang sangat dicintainya itu.

"Maafkan ayah bund."lirih gracio kemudian merebahkan kepalanya di pankuan Anin .

Kalau sudah kaya begitu , Anin pun tak tega , Anin yang telah menemaninya lebih dari 20 tahun tak pernah melihat suami tercintanya itu serapuh ini.

Hanya sekali dulu saat pertama kali bertemu dengan gracio yang baru pindah kuliah.

"Maafin ayah bund."cio terisak dipangkuan Anin. Dengan lembut Anin mengusap rambut suaminya itu.

"Selama ini ayah cuma bisa jadi beban kamu aja."

"Stttt gak ada yang perlu dimaafin , bunda bahagia selama ini, bagi bunda ayah dan fiony adalah nyawa bunda kebahagian bunda."

"Gak tau lagi , nasib ayah gimana seandainya kamu gak Dateng dalam kehidupan ayah , kamu masih ingat kan jaman kuliah dulu."

"Sudah yah, masa lalu bukan untuk di kenang tapi untuk di jadikan pembelajaran buat kehidupan kita di masa sekarang dan yang akan datang."

"Iya bund, makasih ya sudah menemani ayah selama ini, bunda selalu jadi penguat buat ayah, dalam menghadapi segala macam persoalan."

"Sudah sepantasnya , dan sudah seharusnya kalau bunda memberikan apa yang ayah butuhkan."

"Bund , besok kita ke Jakarta ya, tapi jangan kasih tau fio kalau kita mau ke sana."

"Apa pekerjaan ayah bisa ditinggal?"tanya Anin .

"Bisa bund,ada asisten ayah yang bisa dipercaya, ayah gak mau terjadi hal-hal yang tidak sepantasnya pada anak kita ."

"Kalau menurut ayah itu jalan terbaik , bunda hanya ikut saja ."