Part 15. flash back 1

1K 58 4
                                    

Siapa yang tidak mengenal seorang Shani Indira, pemenang gadis sampul tahun ini, namanya menjadi tranding topik di dunia entertainment, poster dirinya pun terpampang dimana- mana, menjadikan dia terkenal karena kecantikannya, tak sedikit para sutradara yang menawarinya untuk bermain film pendek, atau sekedar menjadi bintang tamu.

Saat ini Shani masih remaja 17 tahun dan masih duduk di bangku kelas 3 sekolah menengah atas , Shani bersekolah di sekolah swasta yang sangat terkenal di Jakarta.

Di sekolahnya pun Shani tiba-tiba saja menjadi terkenal, gadis ayu asal Jogja itu pun tak pernah sepi dari para fans nya , hanya untuk sekedar berfoto bermasa . Mendadak Shani menjadi idola remaja saat ini, banyak lelaki teman sekolahnya baik yang satu sekolah maupun yang bukan berusaha mencuri perhatian .

***

Shani berulang kali mematutkan diri di depan cermin, memastikan penampilannya yang sederhana namun terlihat elegan , gaun selutut warna tosca membalut tubuh rampingnya, sehingga sedikit terlihat lekukan tubuhnya yang semampai namun berisi.

Senyum Shani tak pernah pudar tersungging di bibirnya , sampai Shani merasa terkejut mendengar suara ketukan pintu kamarnya berkali-kali.

"Sebentar."sahut shani memberikan jawaban atas ketukan tadi. Shani segera beranjak dari kursi rias dan membukakan pintu.

"Ada apa bi ?"tanya shani pada sang art yang mengetuk pintu kamarnya sejak tadi.

"Ah itu non, mas cio udah nunggu non di bawah."ucap sang art yang memberitahukan kalau gracio sang pacar sudah Dateng.

"Iya Bu, sebentar ya."jawab Shani lembut dan kembali menutup pintu kamarnya, sekali lagi Shani mematutkan diri di cermin , tak lupa menyemprotkan parfum terkenal dari Elisabeth Arden favoritnya. Menurut Shani parfum yang sangat enak baunya , wanginya khas wangi teh hijau yang akan terasa segar buat siapa saja yang menciumnya.

Cukup ragu malam ini pergi bersama gracio , karena Shani sendiri tak menyukai teman - teman cio yang cenderung memandang wanita dengan tatapan liar, terlebih lagi dengan teman cio yang bernama vino , yang saat ini sedang berulang tahun .

Vino memang ganteng dan juga tajir, namun menurut Shani dia kurang perhatian orang tuanya, sehingga salah pergaulan , kerjaannya mabuk dan juga balap liar.

"Yuk berangkat."ajak Shani setelah sampai diruang tamu, dimana cio sedang menunggunya.

Cio bergeming dan tetap nyaman dalam posisi duduknya memandang penampilan Shani yang sangat sempurna. Netranya memang dan takjub gadis didepannya ini.

"Cantik banget "gumam cio tak melepas pandangannya dari Shani.

"Semua cewek ya cantik, kalau ganteng namanya cowok."balas Shani santai.

"Ya udah yuk berangkat, nanti Vinno ngamuk karena kita terlambat."ajak cio sambil melangkah mendekati Shani, menggandengnya dan membukakan pintu buat bidadari tercintanya. Dalam perjalanan cio yang memang receh selalu saja memuji Shani atas penampilannya malam ini. Tak sedikit kata gombalan cio lontarkan .

Setelah beberapa saat akhirnya Shani dan cio pun sampai di tempat pesta ulang tahun Vinno, semua mata memandang kagum saat kehadiran Shani dan juga cio , banyak yang berdecak kagum atas keduanya, tampak serasi sekali.

Acara demi acara pun di lalui dengan kemeriahan , bahkan tak sedikit dari beberapa tamu yang sudah mabuk, begitu juga cio sudah setengah mabuk.

Shani merasa tak nyaman lagi , apalagi sang pacar juga ikut mabuk. Berulang kali shani menegurnya namun cio selalu beralasan hanya sedikit dan gak enak sama tuan rumah.

"Cio ayo pulang udah malem."ajak Shani pada cio yang sedang asyik menenggak minuman yang disediakan Vinno.

"Bentar sayang."jawab cio sedikit gak jelas dan merancau.

UNPERFECT LOVE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang