Flashback on
"Tidak bisa dibiarkan , kelakuan zidaan tak pernah berubah, buat gue emosi aja deh."gerutu fiony sambil sesekali melihat handphone nya , sudah dua hari ini sang kekasih sangat sulit di hubungin, walaupun dalam hati fio menyadari akan kesibukan seorang CEO , namun demikian apa gak boleh meminta perhatian sedikit saja , walaupun hanya sekedar mengingatkan makan ataupun mengucapkan selamat tidur atau setidak nya cuma say hay aja.
Tanpa pikir panjang fiony pun menginjak gas dalam-dalam menuju apartemen sang kekasih.
Tak perlu mengetuk pintu ataupun memencet bel apartemen Zidan , karena fiony mempunyai akses VIP untuk masuk ke dalam apartemen. Dan benar saja didapati sang kekasih tengah tertidur pulas di sofa tanpa menggunakan baju dan hanya memakai celana boxer saja.
"Zidannnnnn......"
Teriakan fiony memenuhi ruang apartemen yang gak begitu luas itu ,membuat zidann kaget seketika duduk menatap sang kekasih dengan tatapan bersalah .
"Maaf.."hanya itu yang mampu keluar dari mulutnya .
Dengan cepat zi masuk ke kamar buat ambil baju tapi fiony mengekori nya dan ikut masuk ke kamar.
"Kamu ngapain ikut masuk ke kamar?" tanya zidan.
"Emang kenapa gak boleh ya?" tanya fiony dengan bibir yang mengwrucut ke depan membuat zi seketika bernafsu untuk memakan fiony.
Perlahan tapi pasti Zi mendudukan fio di atas kasur nya, matanya tak henti menatap kedua bola mata fio dengan pandangan sayu, bulu matanya yang sangat lentik, menambah pesona tersendiri dihati zi, jemari Zi mulai bergerak seirama dengan jantungnya yang berdegup jedag jedug diskoria..
Ketika sedang asik bertatapan, dan waktupun seakan berputar lambat, seolah menantikan jemari zi untuk meloloskan kancing kemeja fio.Cicak2 di dinding pun mulai diam dari kegiatan nya menangkap nyamuk dan menanti, menjadi cctv dan saksi bahwa kedua insan manusia yang sedang di mabuk asmara,.
"Boleh aku buka sekarang?." Tanya zi dengan suara serak, abis ini kerokan Zi, pasti kebanyakan Es. (Batin author)
"Iya boleh." Jawab fio dengan senyum salting. Pipinya merah merona kayak ketebelan blas-on.
Zi mulai menggerakkan jemarinya untuk membuka kancing baju fio, sedangkan dibawah sana mulai sesak, nafas zi semakin memburu dan tidak beraturan.
"Brott!."
"Eh, suara apa itu tadi?." Fiony melongo, lalu bau tak sedap mampir di hidungnya.
"Aduh maaf yank, aku kelepasan." Zi nyengir.
"Astaga, mau unboxing segala ngluarin zat adiktif! Bauuu!."
Dan mreka gagal unboxing karna setelahnya, fioni pingsan hanya cuddling yang mereka lakukan sepanjang malam.
******
Setelah seharian bekerja fio merasa lelah dan juga penat, dia memilih kembali ke apartement zi sang kekasih dari pada kerumah nya.
saat fio selesai mandi tiba tiba seseorang memeluknya dari belakang.
"Zi lepasin , aku mau ganti baju dulu."sergah fio sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan sang kekasih. Bau sabun dan juga shampo yang digunakan fiony membuat zi kecanduan dan terus mendekapnya semakin erat, menciumi tengkuk dan juga bahu fio yang terpampang jelas lembut putih mulus dan juga wangi.
Apalagi saat ini fiony hanya memakai handuk yang membuat tubuh nya tidak tertutupi sepenuh nya.
Dihirupnya dalam - dalam aroma tubuh fiony dan zi merekamnya di dalam ingatan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNPERFECT LOVE (End)
FanfictionShani tak menyangka kalau akan menjadi seorang ibu di usianya yg masih belia, dan harus menerima perjodohan dengan orang yang sama sekali tidak di kenalnya. Banyak konten dewasa nya.