19

7 3 0
                                    

Bertahun-tahun berlalu, kini usia Sooya sudah 10 tahun. Jiyeol sekarang juga sudah memasuki kelas 3 SMA, usia Jiyeol 18 tahun. Jiyeon dan Juyeon juga kini sudah berumur 14 tahun, memasuki kelas 8 SMP, mereka terlalu cepat memasuki SMP karena mereka hanya TK selama 1 tahun, tidak seperti orang-orang yang 2 tahun.

"bun" panggil Juyeon

"kenapa?" tanya Yera

"Juyeon mau ada kerkom sama Yoshi" kata Juyeon. Oh ya, Juyeon dan Yoshi kini berteman karena Yoshi yang menyadari kesalahan nya dulu.

"Jiyeon juga ada kerkom bareng Era" kata Jiyeon, 'Era' yang di maksud Jiyeon adalah Saera.

"yaudah, nanti pulang nya mau di jemput atau gimana?" tanya Yera, mereka kompak menggeleng.

"gausah bun, kita mau pake sepeda" jawab Jiyeon dan Juyeon.

"yaudah, hati-hati. Ini bekel kalian, kali ini bunda masak Sushi" kata Yera, mereka mengangguk.

"misi-misi anak kesayangan bunda mau lewat" kata Jiyeol, Jiyeol ini senang menggoda si kembar.

"bacot lo bang" kata Juyeon, Yera hanya tertawa melihat nya

"hey yang ngomong kasar sini ayah kasih duit" ujar Jaemin yang baru turun tangga

"anjing lo Juy!" kata Jiyeon, Jiyeon pun dikasih uang sebesar 100rb.

"wih mau dong" kata Juyeon, Jiyeon langsung menoyor kepala Juyeon.

"minta sama bapak lo" kata Jiyeon

"bapak gua, bapak lo juga!" ujar Juyeon, Jiyeon terkekeh.

"ayo berangkat" ajak Jaemin

"tunggu" kata Sooya, yang lain langsung menatap aneh Sooya.

Akhirnya mereka pun berangkat bersama.































💜





















Kali ini Jiyeon, Juyeon, dan Jiyeol sedang mengobrol di kamar, lebih tepat nya ghibah.

"abang, ceritain awal mula si Sooya dong. Kaya nya gua ga pernah liat bunda hamil Sooya" pinta Juyeon, Jiyeol mengangguk dan menceritakan nya.

"lah? Dia anak nya pelacur dong?" tanya Juyeon, Jiyeol mengangguk.

"bisa dibilang kaya gitu" jawab Jiyeol

"tapi menurut gua, Sooya ga pantes disalahin bang. Karena dia adalah korban dari perlakuan ayah sama si pelacur" kata Jiyeon, Jiyeol mengangguk.

"tapi gua kesel aja sama ayah, lagian ngapain banget sih kaya gitu" kesel Jiyeol, Juyeon mengangguk setuju.

"bener, bang. Gua setuju" kata Juyeon

"Jiyeon, Juyeon, Jiyeol!" panggil Yera

"kenapa bun?" teriak Juyeon

"turun sini! Ada nenek sama paman kalian!" teriak Yera, mereka bertiga langsung turun ke bawah.

"salaman dulu sama nenek" suruh Yera

"aduh triple J nenek udah gede, tinggi banget kalian kaya om Sungchan" kata Irene, Jiyeol dan Juyeon terkekeh.

"kita doang nek, kalo si bocil mah pendek" ledek Jiyeol, Jiyeon langsung memukul lengan abang nya itu.

"Jiyeon tambah cantik aja" kata Ella, sekarang umurnya sudah 24 tahun.

"iya dong, kaya bunda" bangga Jiyeon

Hingga kini giliran Sooya untuk bersalaman dengan nenek dan tante nya. Namun, Ella dengan cepat mengajak Jiyeon untuk pergi ke kamar.

"halo Sooya" sapa Irene

"halo nenek" sapa Sooya kembali

"apa kabar?" tanya Irene

"baik nek" jawab Sooya

Jiyeol dan Juyeon memutuskan untuk pergi ke kamar mereka berdua. Yera yang melihat hanya bisa menghela nafas. Dari dulu sampai sekarang, mereka belum bisa menerima Sooya. Terutama Jaemin dan Jiyeol.

"Sooya, kamu minum susu dulu gih. Udah bunda siapin di dapur sama makanan nya" kata Yera, Sooya mengangguk.

Melihat Sooya yang sudah pergi ke dapur, Yera langsung bercerita kepada mama nya.

"kamu sabarin aja Yer, mama yakin suatu saat nanti mereka bisa nerima Sooya" kata nya, Yera mengangguk ragu.

"kamu masih sering ngunjungin makam Soo-Ah?" tanya Irene, Yera mengangguk.

"masih ma, kalo Yera sempet kadang suka pergi kesana buat cerita tentang kabar Sooya" jawab Yera, Irene menghela nafas.

"Sooya udah jadi tanggung jawab kamu sama Jaemin, kalian harus menjaga nya. Inget pesan Soo-Ah, dia ingin anak nya bahagia bersama kalian" ujar Irene

"aku tau ma, tapi Jaemin.. Dia masih ga suka sama Sooya, padahal Sooya adalah anak dia sama Soo-Ah. Dia juga selalu pilih kasih sama Sooya, kadang anak-anak yang lain dapat mainan tapi Sooya enggak" curhat Yera

"kamu harus banyak berdoa dan usaha, suatu saat pasti mereka menerima Sooya sebagai keluarga kandung nya" kata Irene.

Tanpa sadar, Sooya mendengar obrolan Irene dengan Yera. Sooya yang mendengar langsung pergi ke kamar nya dan menangis sejadi-jadi nya.

"Sooya" panggil Jiyeon, Jiyeon kaget ngeliat Sooya nangis kejer.

Bersambung.

[2] With You Forever (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang