21

6 3 0
                                    

Setelah kejadian itu, kini semua sudah menjadi lebih baik. Sooya juga sudah tidak menanyakan tentang ibu kandung nya, mengapa Yera tidak memberitahu ibu kandung Sooya? Alasan nya karena Sooya masih terlalu kecil untuk mengetahui rahasia besar itu.

Untung saja, Jiyeon bisa di percaya untuk menjaga rahasia. Jiyeon merupakan anak yang paling ngerti keadaan dari yang lain. Jiyeon anak yang sangat peka seperti Jaemin.

"bun, Jiyeon sama Sooya berangkat ya" kata Jiyeon, Yera mengangguk

"iya, nanti bunda yang antar" ujar Yera

Jaemin pulang pagi karena lembur, jadi tidak bisa mengantar anak-anak karena mengantuk. Jadi, Yera menyuruh Jaemin untuk tidur saja dan urusan anak-anak biar Yera saja yang mengurus nya.

"Jiyeol mau berangkat bareng atau gimana?" tanya Yera

"hm, kaya nya Jiyeol mau bareng temen aja deh bun, soalnya motor Jiyeol kan lagi di bengkel" jawab Jiyeol, Yera mengangguk paham.

"yaudah, kamu hati-hati ya" kata Yera

Yera mengantar Jiyeon dan Juyeon terlebih dahulu, karena sekolah mereka lebih dekat. Sekolah Sooya juga masuk nya jam 8, jadi masih ada waktu untuk mengantar si kembar dulu.

"Bun, kita duluan ya! Bye" pamit Jiyeon dan Juyeon

"iya, hati-hati" kata Yera

Setelah mengantar Sooya, Yera langsung pergi ke makam Soo-Ah. Sudah 1 minggu Yera tidak pergi ke makam itu. Terakhir dirinya pergi bersama Jiyeon ke makam Soo-Ah.

Disana seperti biasa, Yera mulai bercerita tentang keadaan dan kehidupan nya bersama Jaemin serta Sooya.

"maaf kalo saya belum bisa membuat keluarga saya menyayangi Sooya, tapi saya akan berusaha agar mereka semua menyayangi Sooya" kata Yera

"saya pamit dulu, mau jemput anak-anak" pamitnya lalu pergi

💜

"lho, Jiyeol? Kenapa nak?" tanya Yera, Jiyeol terdiam lalu memeluk Yera

"maafin Jiyeol bun.." lirih nya

"maafin Jiyeol karena udah jahat sama Sooya" lanjutnya

"maksud kamu?" tanya Yera

"dulu aku pernah ngatain Sooya itu anak haram bun.." jawab Jiyeol dengan tangis nya

"yasudah tidak apa-apa, kamu minta maaf nya jangan ke bunda, tapi ke Sooya nya tuh" tunjuk Yera

Jiyeol pun menggendong Sooya dan meminta maaf kepadanya. Yera yang melihat sangat senang karena satu-persatu keluarga nya mulai luluh.

"Sooya mau jajan apa?" tanya Jiyeol

"ice cream!" jawa Sooya, Jiyeol terkekeh lalu langsung mengajak nya ke supermarket.

"abang!" teriak Jiyeon, Jiyeol otomatis menoleh

"ikut!" seru Jiyeon, Jiyeol mengangguk.

"ajak Juyeon juga tuh, mau ga?" tanya Jiyeol, Jiyeon menggeleng.

"Juyeon masih ngerjain PR bang, dia ga mau" jawab Jiyeon

Akhirnya mereka pergi ke minimarket bertiga. Sampai disana seperti biasa, Jiyeon selalu memborong Ice Cream yang berbeda rasa, kata nya sih buat di bagiin sama Juyeon. Berbeda dengan Jiyeon, Sooya malah hanya membeli 1 cup kecil Ice Cream.

"lho, dek. Kok yang kecil banget?" tanya Jiyeol, Sooya mengangguk

"iya, kalo beli yang besar nanti kalo enggak habis sayang bang" jawab Sooya, kini dia disuruh untuk memanggil Jiyeol dengan sebutan 'Abang'

"oh, yaudah gapapa" kata Jiyeol

Mereka bertiga pun menuju ke kasir untuk membayar. Total belanjaan nya kali ini adalah 40 rb Won, untung saja Jiyeol punya blackcard yang di kasih oleh ayah nya bulan lalu.

"lain kali jangan beli banyak-banyak ya Yeon, sayang kalo ga habis" nasehat Jiyeol, Jiyeon mengangguk

"iya, untuk kali ini aja bang. Ini Jiyeon belanja banyak juga buat stok di rumah" kata Jiyeon, Jiyeol terkekeh.

[2] With You Forever (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang