[Chapter 7]

278 34 21
                                    

C⃞    h⃞    a⃞    p⃞    t⃞    e⃞    r⃞     S⃞    e⃞    v⃞    e⃞    n⃞

.

.

.

S⃞    t⃞    o⃞    r⃞    y⃞    :⃞

Keesokan harinya,seperti biasa Nagisa sudah menunggu sahabat merahnya itu di gerbang sekolah,namun beda nya hari ini nagisa tidak ikut menunggu bareng abangnya yang katanya abangnya itu ada urusan sama guru jadi harus menemui guru tersebut jadinya nagisa sendiri yang menunggu karma dan abangnya itu.

Namun hari ini ternyata sang sahabat tidak datang sekolah,karena barusan yang turun dari mobil hanyalah sang abang.

"Yooo! Pagi bang akashiii!" Sapa Nagisa sambil melambaikan tangannya dan tersenyum,akashi yang melihat adik pacarnya menyapa nya itu hanya tersenyum lalu berjalan mendekatinya.

"Pagi nagisa...sendirian aja?? Abang mana??" Sapa Akashi saat sudah di dekat nagisa,nagisa yang sudah disapa akashi menurunkan tangannya "abang?? Ohh tadi katanya abang ada urusan ma guru Penjas tadi~...btw karma mana bang??" Tanya Nagisa sambil menaikkan salah satu alisnya.

"Ohh...karma hari ini izin dulu...soalnya katanya kepalanya masih pusing gara-gara kejadian kemaren..." kata akashi,mengingat kejadian kemaren nagisa pun terdiam dan menundukkan kepalanya dengan tangannya yang tergepal.

"Hum?? Nagisa??" Panggil akashi saat melihat sahabat adiknya itu tiba-tiba terdiam,lalu akashi dikejutkan dengan nagisa yang tiba-tiba menundukkan badannya "Maaf bang akashi! Kemaren aku tidak bisa melindungi karma!padahal aku sudah berjanji..." katanya lirih.

Akashi yang mendengar perkataan maaf nagisa hanya tersenyum kecil lalu mengelus rambut nagisa lembut yang membuat nagisa kaget dan mendonggakan kepalanya dengan mata yang melebar.

Masalahnya dari dulu akashi tidak pernah mengelus rambutnya seperti ini apalagi memberikan senyuman kecil ke arahnya biasanya muka akashi kalau ke siapapun maupun itu orang-orang terdekatnya bakal dingin.

"Itu bukan salahmu nagisa...kamu kan sudah beberapa kali lindungin karma kan?? Jadi kamu sudah menempati janji mu...lagian juga masalah kemaren itu emang salah si bajingan itu kok..." kata akashi dengan menekan kata Bajingan itu yang membuat nagisa terkekeh.

"Ya...itu emang salahnya...suatu saat bakal ku hajar tuh bajingan!" Kata nagisa sambil tersenyum dengan aura membunuh di belakangnya.

Akashi tertawa kecil melihat kelakuan adik gebetannya itu "ntar abang bantu~" katanya sambil ber-smirk "siap bangg" kata nagisa sambil hormat,lalu kedua orang itupun tertawa.

"Yaudah sana masuk ke sekolah! Bentar lagi bel..." suruh akashi sambil menetralkan nafasnya,nagisa pun mengangguk lalu melambaikan tangannya sebelum berlari kecil masuk ke SMPnya.

~ Di Lain Sisi ~

Sedangkan Karma masih tertidur pulas di kamarnya sebenarnya tadi karma sudah bangun bahkan tadi karma sudah memakai seragam sekolahnya tapi tiba-tiba saat ia mau turun tangga kepalanya tiba-tiba pusing banget dan karma hampir saja jatuh kalau akashi tidak datang menolongnya.

Karena Pusingnya ga reda-reda akhirnya karma memutuskan untuk tidak datang ke sekolah hari ini dan juga luka di dahinya masih agak sedikit parah jadi kadang masih sering keluar darah.

Tok Tok!

Pintu kamar Karma di ketok,"Adek...ayo bangunn! Nih bunda bawain makanan...sarapan dulu ya?" Kata sang bunda sambil membuka pintu kamar sang anak.

Youre late...asano-kun | AsaKaru Angst | Complete ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang