ATALARIC (END)

ATALARIC | 4

HALLO SAHABAT SEMUA......
SELAMAT DATANG DI CERITA ATALARIC OKEY.

SEMOGA BISA MEMBUAT KALIAN TERHIBUR DENGAN KERANDOMAN RUMAH TANGGA ATALA DAN AZA:)

_______

Bahagia rasanya bisa punya mertua yang menganggap kita seperti anak kandungnya sendiri.

Seperti yang dirasakan Aza sekarang. Ia mempunyai mertua yang baik hati, penyayang, juga kece. Maklum, pemain tiktok...

Kedua perempuan itu asik becengkrama serasa dunia milik berdua. Tanpa peduli wajah masam dari suami masing-masing.

Pagi-pagi sekali, Bu Aya sudah menelpon Aza untuk datang ke rumah. Atala yang merasa itu cuma mengganggu istirahat mereka, menolak keinginan Mamanya agar mereka pergi berkunjung ke sana.

Namun dengan seribu alasan dan seribu macam cara, serta bujukan dari sang istri, akhirnya Atala menurut dan tibalah sekarang mereka di rumah utama..

Pak Andi, berulang kali menguap merasa kantuk mendengarkan cerita istrinya dan menantu cantiknya.

Dan Atala yang memilih selonjoran dengan mata yang sibuk menatap layar ponsel.

"Mama seneng banget... Followers tiktok Mama naik jadi sepuluh ribu, "Kata Bu Aya.

Aza bertepuk tangan riang ikut merasakan kebahagian Ibu mertuanya itu.

"Mama mau ngerayain, deh. "

"Rayain gimana, Ma?"

Aya bertopang dagu. Memikirkan hal apa yang harus ia lakukan untuk merayakan naiknya followers Tiktoknya.

"Kamu ada ide, ngga?"Tanyanya pada Aza.

Aza menggeleng, ia tidak menemukan hal yang pas.

Lama berpikir, mata Aya berpindah menatap sang suami dengan tatapan berbinar.

"Pa! Mama mau shoping, ya?"Meski Bu Aya sebagai bendahara keluarga. Dan semua uang ia yang megang. Tetap saja harus izin suami terlebih dahulu.

Pak Andi mengangguk singkat dengan mata ngantuk. "Terserah, Mama aja. Papa ngantuk pengen tidur."

"Baik banget sih, Pa. Makin cinta deh, Mama."

Aza terkekeh geli mendengar itu. Ada saja tingkah aneh dan mesra Ayah mertua dan Ibu mertuanya.

"Aza temenin Mama, ya?!"Pinta Bu Aya.

Aza nampak berpikir. Matanya Melirik Atala yang masih sibuk dengan ponsel.

Mengerti dengan keraguan menantunya, Bu Aya tersenyum.

"Izin dulu sama Atala, gih! "

"Iya, Ma."

"Mama ke kamar dulu, ya. Kalau dapet izin, nanti call Mama, okey?"

"Kalau ngga dikasih izin sama, Atala?"

"Mama masukin lagi dia ke perut."

Mereka berdua terkekeh bersama.

"Mama tinggal. Baik-baik izin nya."

Mereka bicara dengan nada yang sengaja dipelankan, agar Atala tidak berubah menjadi bapak Singa.

Sepeninggalan Bu Aya. Aza mendekat ke sisi Atala.

"Kenapa?"Tanya Atala inisiatif melihat Aza yang ikut duduk selonjoran dengan menyender pada bahunya.

"Mau minta izin boleh?"Suara Aza sengaja diimutkan serta dengan wajah puppy eyes nya. Agar Atala bisa luluh dan membiarkan ia pergi bersama mertuanya.