ATALARIC | 18

10.1K 537 19
                                    

HALLO SAHABAT SEMUA......
SELAMAT DATANG DI CERITA ATALARIC OKEY.

SEMOGA BISA MEMBUAT KALIAN TERHIBUR DENGAN KERANDOMAN RUMAH TANGGA ATALA DAN AZA:)

_______

Kejadian semalam menimbulkan tanda tanya besar dikepala Aza, Shafa, juga Della. Karena kejadian itu mereka bertiga memutuskan untuk tidak tidur. Resah dan gelisah menjadi satu, pikiran-pikiran buruk mulai berdatangan.

Mata panda tercetak jelas dilingkaran mata mereka bertiga. Serta wajah kusut, dan rambut berantakan tak terurus.

Shafa menguap beberapa kali,"Gue boleh tidur kan, ya?"Lirihnya.

Aza tertawa kecil,"Boleh, sana tidur!"

Della beranjak menuju toilet untuk mencuci muka agar lebih segar. Sedangkan Aza sedari malam senantiasa mengecek ponsel atau gak melihat bagaimana keadaan Aga.

Sampai sekarang pesan yang ia kirimkan pada Atala belum juga dibalas. Membuatnya semakin ingin berpikiran negatif.

"Cuci muka dulu, Za. Biar gue yang jagain Aga."Della menyuruh Aza.

"Iya."

Della duduk disebelah tempat tidur Aga, tempat dimana Aza tadi duduk. Ia memerhatikan dengan seksama bagaimana rupa Aga yang pertumbuhannya semakin cepat.

"Bagaimana rasanya lahir dari seorang Ibu yang baik, Ga?"Della berkata dengan bodohnya. Wajah miris terlihat darinya.

"Tante cuma menyarankan, bagaimana jika kamu hidup saja bersama perempuan jahat, mungkin?"

"Itu pasti menyenangkan,"Katanya berucap kembali seraya terkekeh.

Elusan Della dipermukaan wajah Aga membuat bayi kecil itu menggeliat. Perlahan mata jernih itu terbuka dengan sempurna.

"Mamamammamama,"Ucapan tidak jelas Aga, membuat Della terkekeh.

"Mama? Aku lah Mama mu sayang."

Tiba-tiba saja Aga menangis kencang. Itu bukanlah mamanya, pikir bayi itu.
Semakin keras suara Aga menangis, semakin terlihat pula binar bahagia diwajah Della.

Aza yang berada dikamar mandi, buru-buru menyelesaikan ritualnya setelah mendengar suara tangisan Aga.

Melihat Aza yang hendak mendekat, buru-buru Della mengangkat Aga menimangnya berusaha mengehentikan tangis Aga.

"Diem! Bikin repot aja lo,"Gerutu gadis itu.

"Aga kenapa, Del?"Aza dengan cepat mengambil Aga dari gendongan Della.

Della menggeleng,"Gue gak tau, Za. Bangun-bangun dia langsung nangis."

Aza menimang-nimang Aga supaya anaknya itu menghentikan tangisnya. "Cu, cup, sayang, Mama."

"Kenapa sayang, hmm? Mau mimik? Apa mau mandi dulu?"Ucap Aza seraya menciumi seluruh permukaan wajah Aga yang perlahan mulai menghentikan tangisannya.

°°°

Rumah kembali terasa sepi setelah kepulangan Della dan Shafa. Kini yang tersisa hanyalah Aza dan Aga. Aga yang aktif, terus saja mengajak Aza bermain hingga membuat ibu muda tersebut kewalahan.

Meskipun terlihat ceria, Aza sebenarnya sedang berpikir keras tentang kejadian semalam. Jikalau dipikir-pikir, sepanjang hidupnya ia tidak pernah mempunyai musuh sana sekali. Apa mungkin itu musuh perbisnisan Atala?

Tanpa disadarinya, Aga telah merangkak kearah balkon yang pintunya terbuka.

"Astaga sayang, Aga!"Cepat-cepat Aza berlari menghampiri Aga yang malah tersenyum tengil kearahnya.

ATALARIC (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang