ATALARIC | 21

10.1K 530 9
                                    


HALLO SAHABAT SEMUA......
SELAMAT DATANG DI CERITA ATALARIC OKEY.

SEMOGA BISA MEMBUAT KALIAN TERHIBUR DENGAN KERANDOMAN RUMAH TANGGA ATALA DAN AZA:)

______

Kesabaran Aza sudah diambang batas.  Ia masih terima saja jika yang diteror itu dirinya. Tapi tidak untuk kali ini. Baru satu minggu Aga sembuh dari sakitnya, kini harus kembali sakit karena ulah peneror yang tidak punya hati.

Dengan teganya mereka meletakan Aga diatas lantai yang dingin akibat AC. Semalam, entah kenapa Aza begitu mengantuk. Dirinya tidur dengan sangat nyenyak sampai tidak menyadari bahwa peneror itu telah masuk kedalam kamar dan meletakan Aga dilantai yang tidak beralas apapun.

Aza yakin, Ada yang telah dengan sengaja memberinya obat tidur. Karena ia sama sekali tidak mendengar suara tangisan Aga semalam.

"Maafin Mama, maafin Mama, sayang"Aza sesenggukan seraya terus menciumi kening Aga.

"Kenapa mereka setega ini. Maafin Mama."

Aga membuka lebar mata bulatnya yang memerah. Seluruh wajah Aga memerah karena ia terkena flu akibat kejadian semalam.

Aza tidak berniat menghubungi Ibu mertuanya. Ia malah memilih menghubungi Shafa dan Della.

Aga kembali tertidur, mungkin ia merasa sakit pada matanya yang semalam terus menangis.

Setelah Aga tenang, Aza melakukan panggilan vidio dengan kedua sahabatnya untuk menceritakan kejadian semalam.

"Lo kenapa?" Suara Della menyapa Aza.

"You okey?" Tanya Shafa ikut khawatir.

"No! Aku gak lagi baik-baik aja."

"Kenapa, Za? Sini cerita! Kita dengerin,"Ucapan Shafa mendapat anggukan Della.

"Mereka semakin berulah, bahkan semalam, mereka ikut mencelakai Aga."

"What?" Syok Shafa.

"Aku harus gimana?"

"Nanti malam kita berdua kesana, Za. Lo jangan takut, ada kita. Kita bakalan selalu lindungin lo."

"Makasih, Del. Aku tutup dulu ya? Mau ngompres Aga."

"Iya, Za. Jaga diri baik-baik."

Aza sedikit merasa tenang setelah sedikit berbagi cerita dengan kedua sahabatnya. Setidaknya sedikit bebannya terselesaikan.

°°°

Malam yang dinanti akhirnya tiba. Della datang lebih awal dari pada Shafa. Della berkata, Shafa ada sedikit urusan mendadak, jadilah nanti ia akan menyusul.

Sekarang sudah pukul sepuluh malam, namun Shafa tidak kunjung menampakan batang hidungnya.

Kedua orang itu merasa resah, jika tidak jadi kesini, setidaknya Shafa memberi kabar. Menghubungi Shafa juga percuma, sejak dua jam yang lalu nomornya sudah tidak aktif.

"Kita tunggu dibawah, yuk?"Della mengajak Aza.

Keduanya turun kelantai bawah, meninggalkan Aga yang tertidur nyenyak ditempatnya.

Unknown:

Buka pintu rumah mu!
Saya akan menunjukan sesuatu
Yang sangat mengejutkan.

ATALARIC (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang