ATALARIC | 13

14.4K 747 16
                                    

HALLO SAHABAT SEMUA......
SELAMAT DATANG DI CERITA ATALARIC OKEY.

SEMOGA BISA MEMBUAT KALIAN TERHIBUR DENGAN KERANDOMAN RUMAH TANGGA ATALA DAN AZA:)

_______

Satu tahun kemudiann.....

Satu tahun tidak terasa waktu sudah berlalu. Hari berganti hari, minggu berganti bulan, dan akhirnya tahun-berganti tahun.

Satu tahun yang singkat, mempunyai banyak perubahan dalam hidup semua orang, termasuk kehidupan keluarga kecil Atala dan Aza yang kini bertambah satu bayi mungil, berjenis laki-laki.

Atala lanjut naik ke perguruan tinggi, seraya bekerja dikantor ayahnya. Yang mana membuatnya kadang merasa lelah berlipat ganda. Namun, rasa lelah itu sesaat berganti menjadi rasa senang, saat melihat bayi mungil kesayangannya, ditambah istri cantik nya yang selalu menyambutnya dengan senyuman hangat.

Atala melenguh ketika mendengar suara tangis bayi, yang berada disebelahnya.

"Aga bangun, Za!"Teriak Atala memanggil Aza.

AGALARIC TALANZA FINLEY. Nama yang indah, pemberian Atala untuk anaknya.

Suara tangis Aga kian mengeras, sesaat setelah mendengar teriakan Papa tersayang.

Didapur, Aza tidak mendengar teriakan Atala yang memanggil dirinya. Ibu muda itu asik dengan kegiatannya yaitu menyiapkan sarapan pagi, dan memasak makanan khusus untuk Aga.

Sesekali Aza bersenandung riang, tersenyum menikmati hidup. Dirumah baru nya, kini tersedia beberapa asisten rumah tangga untuk membantu meringankan pekerjaan rumah.

Atala meringis menggaruk kepalanya, suara tangis Aga tidak juga mau berhenti. Terpaksalah Atala membuka lebar matanya, menatap tajam bayi mungil yang berada disebelahnya.

"Papa masih ngantuk, Cil,"Ucapnya.

Tangan kekar Atala menepuk-nepuk pelan pantat Aga, biasanya sewaktu Aga menangis, hal itulah yang sering dilakukan Aza untuk menenangkan.

"Kita bobo lagi ya? Kamu jangan nangis dong, Cil. Nanti Mama mu denger, Papa yang habis,"Mata bulat Aga mengerjap pelan, tangisnya sekarang telah berhenti, berganti dengan omongannya yang tidak bisa dimengerti Atala.

Aga yang kini berumur lima bulan, sudah mulai aktif, ia sudah bisa menelungkupkan badan, belajar duduk, tapi belum pasih. Dan sering berceloteh dengan air liur yang terus memenuhi dagunya.

Aga menampar-nampar wajah tampan Atala yang berada sangat dekat dengannya. Atala yang gemas, menggigit jemari mungil Aga dengan pelan. Jika kuat, yang ada dirinya yang diusir Aza.

Atala juga senantiasa menciumi seluruh permukaan wajah Aga, hingga membuat Aga tertawa riang.

"Kalau kamu udah bisa jalan, nanti Papa ajak main ke kebun binatang. Siapa tau kamu betah disana, iya kan?"Atala berkata cekikikan.

Aga membulatkan matanya, berusaha mengerti ucapan Papa tersayang. Tidak lama kemudian, Aga bertepuk tangan riang, seraya tertawa gembira.

"Setuju lo gue tarok ke kebun binatang?"

"Berani, kamu?"Atala seketika kicep setelah mendengar suara Aza. Aza mendekat seraya bersedekap dada menatap sengit Atala.

"Anak, Mama. Ganteng banget sih sayang,"Aza berpindah pada Aga. Membiarkan Atala berdiri kaku.

Aza mengangkat tubuh Aga, seraya menggelitiknya pelan. "Waktunya mandi."

Aga kembali tertawa, yang mana membuat Aza otomatis juga ikut tertawa.

ATALARIC (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang