FWB | Semi Eita ✔

十七

始めましょう!

"Ending bahagia.... Ah aku menginginkan nya"

Meskipun [name] tidak mau berharap lebih dari hubungan FWB ini, tapi dia... Ah sudah lah.

Perempuan ini lebih baik tidur karena waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, besok kan sekolah.

Drrt drrt

[name] jelas saja terbangun, siapa yang menelpon nya malam-malam begini (?)

Dengan segera, [name] mengambil handphone di atas nakas lalu mengangkat telepon tersebut tanpa melihat siapa yang menelpon nya.

"Halo? "

"[name] Aku didepan"

[name] membulatkan mata nya karena kaget mendengar suara laki-laki yang sangat ia kenal.

"Eita? "

"Cepat buka, di luar dingin [name]"

"O-oh iya, sebentar"

Tut

[name] yang memantikan sambungan telepon tersebut dan setelah nya ia menyimpan handphone lalu lari ke bawah untuk membukakan pintu.

E-eh tungu--- siapa tau Semi bohong.

Maka dari itu [name] membuka pintu rumah nya dengan perlahan takut nya di prank, kan gak lucu.

Tapi...... Benar ternyata Semi ada di depan pintu.

"K-kamu sebenarnya ngapain kesini malam-malam? "

Semi tersenyum kecil kemudian menarik [name] kedalam pelukan nya dan jelas saja membuat perempuan ini kaget.

"E-eh kenapa? "

"Aku berhasil [name]"

"Berhasil? Berhasil apa? "

"Aku telah berhasil mengagalkan perjodohan ku dengan Nari"

"Eh? Cara nya? "

"Aku berhasil mendapatkan bukti-bukti bahwa dia adalah perempuan yang tidak benar, seperti ya bergonta-ganti pasangan kemudian aku berikan pada orang tua ku. Kemudian ya mereka berdua membatalkan perjodohan nya, makanya aku kesini"

T-tapi ko bilang nya ke [name] ya? Kan bukan urusan.

TAPI KO SENENG?!

"Oh begitu, jadi kamu selama ini menjauh dari ku hanya untuk mengumpulkan bukti"

Semi melonggarkan pelukanya lalu menatap [name] "Iya maaf ya"

"Tapi yang di apartemen mu itu apa? Aku mendengar suara desahan"

Semi langsung gelagapan dong.

"Eita? " panggil [name].

"I-itu aku hanya ---- , tapi aku berani sumpah aku tidak melakukan seperti apa yang biasa kita lakukan! "

Sakit sih, cuman dia gak berhak marah.

"Biasa aja kali, lagi pula tidak masalah kan kita tidak memiliki hubungan. Jadi itu urusan mu"

Semi menggeleng kemudian menangkup pipi [name] "Tidak, kita memiliki hubungan. Kau miliku, k-kau kekasih ku"

Eh?! EH?!!!

Pipi [name] memerah seketika "B-benarkah? "

Semi mengangguk "Iya, aku mencintaimu [name]"

Mimpi apa [name] kemarin ko Semi tiba-tiba kaya gini, tapi tak apa. Rasa sakit tadi pulang sekolah digantikan dengan rasa senang.

"Terimakasih, padahal aku kira kita akan berakhir menyedihkan karena hubungan FWB ini"

Semi menghela nafas nya "Aku pun berpikir seperti itu mengingat aku dijodohkan, tapi aku makin sadar bahwa mencintaimu jadi aku berusaha"

"Begitu ya, baiklah. Lebih baik kita tidur kamu nginep aja. Besok kita cerita lagi di sekolah ya"

Semi tersenyum kecil "Iya, eh ngomong-ngomong rumah kamu sepi? "
[name] mendelik "Gak usah deh, sana balik aja"

Semi malah ketawa "Iya enggak maaf maaf"

終わった!