41

373 19 6
                                    

Happy reading
semoga suka ehe

notes : kasih konflik jangan? dari chap lainnya ga ada konflik ya?

btw kak, boleh ga baca sampe bawah?

••••••

Jimin membuka mata tepat pada jam 8 pagi, Sementara orang yang ia peluk semalaman sudah tidak ada. Alias sisi kirinya kosong, Yoonginya tidak ada disamping itu. Kemana? Dia dengan keadaan linglung mencari celana miliknya. Saat sudah menemukannya ia langsung membuka pintu kamar.

Tanpa memikirkan hal lain dia langsung turun menuju ke bawah, Dirinya tak memakai baju. Hanya memakai celana pendek diatas lutut, Jimin sayup - sayup mendengar suara Yoongi. Mempercepat langkahmya untuk menuju suara itu berasal.

"Sayang mhh," Jimin berucap sambil memajukan bibir miliknya, Semua orang yang ada disana langsung melirik ke arah dirinya. Yoongi yang dipanggil hanya mampu menghela napas serta tersenyum, Mengabaikan rasa malu akibat Jimin yang tak memakai atasan.

"Jimin?" Panggil Yoongi, Sementara yang dipanggil hanya berdehem tanpa ingin membuka mata miliknya. Tanpa berpikir dua kali, Jimin langkahkan kakinya menuju si manis. Yang sekarang hanya mampu merentangkan tangannya pada sang suami.

Jimin dalam mode manja akan membuat dirinya kewalahan tau, Karna Namja itu pasti akan seharian menempeli dirinya. Lucu sebenarnya, Tapi kadang Yoongi tak bisa melakukan apapun karna sikap Jimin yang satu itu. Maksudku tak bisa, Bukan semuanya tidak bisa.

Yoongi jadi tak leluasa untuk mengurus sesuatu, Termasuk dengan Minji yang akhir - akhir ini rewel. Sementara dia tak bisa selalu menghampiri Minji dan menuruti segala kemauan bocah manis tersebut, Dia sekarang susah berjalan cepat karna perut bulatnya tahu.

"Jimin, ada orang lain disini astaga..." Bisik Yoongi saat pemudanya malah makin mengeratkan pelukan pada dadanya, Jimin hanya menggumam tak jelas untuk menjawab ucapan si manis Min.

"Jungkook maaf ya, Jimin tak pandang siapapun jika sudah dalam mode manja begini.." Ucap Yoongi sambil mengelus Surai Jimin, dirinya akhiri dengan helaan napas sambil berusaha membangunkan Jimin yang kini kembali tertidur didadanya. Dia hanya mampu bersabar menghadapi mode manja Park Jimin.

Jujur; Sifat satu ini jarang Jimin keluarkan tahu. Sekalinya keluar malah didepan orang lain. haduh Jimin, Bukan apa - apa. Hanya saja Yoongi jadi tak bisa membalas perlakuan manja sang suami tahu. Ia jadi malu untuk balas memanjakan Jimin jika disini ada orang lain.

"Tidak apa - apa hyung hehe.." Jungkook berucap sambil terkekeh pelan pada pasangan yang bermanja - manja didepannya, Padahal jauh didalam lubuk hatinya. Jungkook iri luar biasa.

Bukan tentang apa, tapi ini menyangkut kebahagiannya juga. dia iri luar biasa melihat pemandangan didepannya yang seakan menampar dalam - dalam hatinya, saat Taehyung tahu soal dirinya yang sering mual dan muntah. Pemuda itu menjauh seolah menjaga jarak.

Ingat saat Taehyung pergi kemari menjamput Jungkook dichapter sebelumnya? Ku beritahu bocoran. Chapter 39, Saat Jungkook enggan menatap sang dominan, bukan dirinya yang enggan tapi dia rasa waktu itu ada yang tak beres dengan Taehyung.

Pemuda yang berstatus tunangannya itu seolah memberi mereka jarak, si Jeon tentu saja hanya menurut. Seolah tak mau membuat pemuda Kim itu makin tidak berselera. Ia mengerti hal tersebut kok.

Sekarang ; menatap atensi Jimin dan Yoongi membuat hatinya menahan sesuatu dari lubuk hatinya, menahan agar tak menangis. ia tetap tersenyum meskipun hati kecilnya mencelos sakit, kalo boleh jujur. Jungkook merindukan si Kim. Tapi saat mengingat mereka sedang bertengkar, Ia tepis perlahan pikiran rindunya tersebut.

MFLJ (Discontinue).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang