Happy reading!
Mian kali ini bahasa non baku ama baku dicampur yaa . Ehe biar sedikit suprise gituu^-^ moga betah ya bacanya . Gak ngeharep juga buat Vottment sihh . Cuma baca ama diread aja bersyukur;) .
Hari ini sangat menyenangkan, hehe kalian masih mengingatku. Jika ya? Aku yoongi masih dengan ceritaku Kalian mau mendengarnya kan? Tentang kemarin kita lanjut ok?
***********
Malam;
Huff.. tak terasa sudah jam 8 malam, huhu aku jadi tak ingin pulang kalau sudah begini. Tapi nyatanya tak begitu sekarang jimin sedang mengantarkan aku pulang.
Saat dijalan jimin selalu mengajak ku tertawa bahkan jimin selalu saja menggodaku, hingga rona merah muncul dike'2 pipiku.
"Ah ya sayang, kau ingin pulang ke rumah eomma mu apa menginap diapartementku hm?". Tanya jimin sembari mengecup punggung tanganku.
"Emm tapi aku belum meminta izin pada eomma jimin? Aku mau kalau kau mengizinkannya?".
"Tentu saja sayang aku mengizinkanmu, soal eomma mu kita akan meminta izin Nee?".
"Nee jimin".
Lalu aku dan jimin menuju ke rumahku untuk meminta izin pada eommaku. Sesaat aku melihat pada trotoar untuk pejalan kaki, Aku seperti melihat jihoon--ya adikku--sedang berjalan kaki.
"Jimin berhenti dulu".
"Ada apa chagia?".
"Aku melihat adikku jimin".
"Ohh baiklah chagia".
Setelah itu mobil audy putih jimin berhenti didepan jihoon, Aku segera menghampiri adik kecilku itu.
"Jihoon-ie?".
Ternyata benar dia jihoon, entahlah dia seperti menyeret tasnya.
"Yoongi hyung?".
"Kenapa kau ada disini jihoon-ie?".
"Aku baru saja putus dengan woonwo hyung".
"Kenapa jihoon-ie?".
"Dia menyelingkuhiku hyung, dia juga sudah melakukan 'itu' pada selingkuhannya. Dan ternyata dia menyelingkuhiku 4 bulan yang lalu, pantas saja dia berubah hyung. Dan lebih parahnya uke yang dia selingkuhi sedang mengandung anaknya hyung".
"Brengsek, sialan kau woonwo. Hmm sudahlah sayang dia pasti bukan jodohmu Sudah ya".
"Hiks... tapi aku mencintainya hyung hiks..".
"Tenanglah hyung akan membantu mu untuk melupakan sibrengsek itu, nee?".
"Hiks..nee hyung".
Setelah itu aku memeluk jihoon sekedar menenangkanya, jimin? Dia dari tadi sibuk mengangkat telpon entah dari siapa. Aku tak tau pasti, yang terpenting aku sedang mencoba menenangkan jihoon.
"Sudah tenangan hmm?". Aku kembali bertanya padanya, karna sedari tadi jihoon diam. Aku bersyukur karna adik kecilku sudah tak terisak seperti tadi
"Emm gomawo hyung".
"Tak apa ini sudah tanggung jawab hyung".
Dia hanya tersenyum menanggapinya, lalu tak lama jimin menghampiriku dan jihoon.
"Annyeong kau pasti adik yoongi hyung ya? Aigo kau manis sekali. Sama seperti hyungmu". Jimin berucap sembari tersenyum tampan, aku merasa dia berusaha menghibur jihoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
MFLJ (Discontinue).
FanfictionCerita awal mula pacaran.. Sampai ke jalan pernikahan. Satu per satu rahasia Jimin terbongkar dengan lancar. Selama yoongi hadir dihidupnya, Jimin berjanji akan merubah dirinya demi yoongi dan sang buah hati. [WARNING!] •|M-PREG!!! [Hehe.] •|Diserta...