Happy reading ㅅㅇㅅ.
"Siapa kau?" Tanya yoongi saat melihat atensi seseorang Namja yang sangat mirip dengan suaminya, Namja tersebut melangkah pelan ke arah yoongi dan aneth.
Namja tersebut menghela napas.
"Masih ingat siapa nama Suami kang. Ani park seulgi?"
"Park jimmy?" Ingat yoongi sambil memperhatikan namja tersebut, Dimana seulgi? Pikir yoongi.
"Nama asliku bukan jimmy! Nama asliku park jimyn. Tapi aku biasa dipanggil Jiji oleh teman dekatku serta, Keluarga. Kau boleh memanggilku jimyn ataupun jiji." Ucapnya sambil menyenderkan tubuhnya ke sandaran kursi tunggu rumah sakit, Aneth hanya mendengarkan mereka tanpa niat menyaut.
"Aku akan mendonorkan darahku, yoongi." Ucap Jimmy atau kini kita bisa memanggilnya Jiji saja, Matanya menatap penuh harap pada yoongi.
"Memangnya darah kalian sama," Sahut yoongi sambil menunduk mengelus perutnya, Ia mual. Tapi untung bisa ia tahan karna apa? Jimin tidak ada disampingnya. Ia tak mau merepotkan orang lain.
"Percaya padaku yoongi! Pasti sama."
Yoongi menghela napas dalam - dalam lalu mulai mengangguk patuh pada Jiji, Jiji tersenyum lega! Park seulgi gadis itu juga sedang memasuki bulan ke 1 kehamilannya.
Mereka berdua sedang liburan sampai - sampai Jimmy mendengar kabar dari orang² bahwa jimin teman seulgi tersebut diakhir nyawanya.
Seulgi yang menyuruh jimmy untuk ke rumah sakit kota paris, Seulgi tau golongan darah jimmy sama dengan jimin. Maka ia membujuk sang suami supaya membantu jimin.
Anggap ini permintaan maaf masalalu. Pikir seulgi waktu itu.
Seulgi dan suaminya memang bulan madu ke callifornia, Tapi mereka kemari hanya untuk liburan.
Jimyn berdiri ke arah ruangan IGD tempat dimana Jimin ditangani, Kembali duduk saat tak ada yang ia khawatirkan. Tinggal menunggu dokter keluar dari ruangan dan memberitahu sesuatu.
Cklek!
Pintu IGD terbuka menampakan seorang dokter paruh baya, Yoongi bingung bagaimana ia menanyakan Keadaan jimin. Ia tak mengerti banyak soal bahasa paris.
Mengerti akan kegelisahan yoongi, Jimyn atau jiji tersenyum lalu menghampiri dokter.
"Dok bagaimana keadaan kakak saya?" Tanya Jiji menggunakan bahasa paris, Sang dokter menghela napas.
"Keadaan kakak anda.. Dia kritis, Kami sudah berusaha. Disini persedian kantung darah terbatas, Kakak anda kekurangan darah sangat banyak. Beruntung ia hanya kritis." Ucap sang dokter pada Jiji yang sekarang melirik sekilas pada yoongi yang mengerutkan keningnya pada jiji.
(Oke terserah klian mw mnggl jimmy. Jiji atw jimyn).
"Aku akan mendonorkan darahku dok, Darah kami sama. Karna dia kakakku." Ucap Jiji sambil menegakkan keinginannya, Ia berharap ini bisa membantu jimin lebih dari ini. Sang dokter nampak terkejut sedangkan yoongi hanya mampu mengernyitkan keningnya tak mengerti.
Aneth dan kekasihnya sudah kembali ke acara pesta tersebut, Tadi pamit sebelum dokter keluar dari ruangan.
"Mari ikut saya.." Ucap sang dokter sambil berjalan ke ruangannya, Memeriksa golongan darah dan darah jiji. Takut ada penyakit didalam darah jiji.
"A-apa yang dikatakan dokter ji?" Tanya yoongi menahan sebelah tangan jiji, Saat ia akan pergi meninggalkan ia sendiri disini.
"Jimin-mu kekurangan darah, Jadi aku akan mendonorkannya. Katanya juga jimin ia kritis. Aku permisi." Mendengar penjelasan jiji, Yoongi mematung menahan air matanya yang akan membuncah keluar saat itu juga. Jantungnya berdetak lebih kencang saat jiji mengatakan Jimin kritis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MFLJ (Discontinue).
FanfictionCerita awal mula pacaran.. Sampai ke jalan pernikahan. Satu per satu rahasia Jimin terbongkar dengan lancar. Selama yoongi hadir dihidupnya, Jimin berjanji akan merubah dirinya demi yoongi dan sang buah hati. [WARNING!] •|M-PREG!!! [Hehe.] •|Diserta...