10. TAMU TAK DIUNDANG

6 1 0
                                    

Happy reading ✨

Happy reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Zen segera membereskan barang-barangnya seperti jaket dan handphone nya, ia mulai beranjak dari duduk nya dan mulai menjauhi keberadaan delila.

Namun saat ia membuka pintu dan akan keluar, Zen  berbalik dan menatap delila yang tengah tertidur lelap, ia menjadi ragu untuk meninggalkan nya.

"Apa sebaiknya aku menginap saja?" Ia bergumam pada dirinya sendiri

Setelah berfikir akhirnya ia kembali menutup pintu dan berjalan ke arah sofa yang ada di ruangan itu, ia membaringkan tubuhnya di sofa sambil melihat kearah ranjang tidur delila, ketika ia mulai terlelap..

"Jangan! Jangan ambil bayi ku! hiks" delila mengigau sontak membuat Zen yang mulai terlelap kini terperanjat karena teriakan delila

Ia menghampiri delila yang sedang gelisah dengan mata tertutup, Zen bingung harus berbuat apa? sebelumnya ia tidak pernah menangani orang mengigau seperti ini.

"Hey ada apa? Tenanglah ini cuman mimpi hey." ia mengusap pipi delila namun itu tidak berhasil, ia harus berbuat apa lagi?

"Tidak! Aku mohon" delila meneteskan air matanya

Setelah bergelut dengan kebingungannya akhirnya Zen menggenggam tangan delila dan mengusap perutnya. Sebenarnya ia merasa aneh ketika menyentuh perut delila ia merasa sesuatu menarik pikiran nya.

Zen mengusap berkali-kali perut delila hingga akhirnya delila merasa tenang dan berhenti mengigau, akhirnya Zen bisa bernafas lega.

***

Pagi hari tubuh delila merasa kedinginan karena AC ruangan yang cukup dingin, ia terbangun karena selimutnya turun hingga perut saat ia akan menarik selimutnya ia terkejut melihat tangan besar tengah berada di atas perutnya.

"Zen?" Gumamnya

Ternyata Zen tidak kembali ke Sofanya, ia tertidur dengan posisi duduk lalu kepalanya di alasi lengannya sendiri di atas kasur tempat delila terbaring, kemudian tangan yang satunya tepat memegang  perut delila.

Delila merasa tersentuh ketika Zen mau memegang perutnya seolah ia mengakui bahwa janin yang ada di dalam kandungan delila adalah anaknya.

Delila mengusap tangan Zen dengan lembut rasanya sangat nyaman ketika tangan Zen berada di atas perut nya, apa karena anaknya sangat merindukan ayah nya?

"Kau harus percaya ini adalah anak anak mu Zen" ia bergumam  sambil mengusap perutnya

...

MR.GIDOZEN [M] [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang