6 :: Malam Kedua Bersama Si Bos ::

305 41 3
                                    

Lion sang Raja pesta, begitulah orang membuatkan dia julukan. Bagaimana tidak, Lion selalu membuat pesta yang meriah dengan tema aneh tapi selalu berhasil membuat para tamunya bahagia.

Perjalan panjang bersama kaum kelas atas, tentunya mereka akan menaiki private jet yang luar biasa mewah. Pesta itu katanya akan di adakan di salah satu hotel mewah di Singapura, alasannya sebab akan ada acara perayaan karena Ibra sepupu pria Aidan membuat hotel tersebut menjadi salah satu hotel terbaik di Dunia.

Suatu kebanggan Rose bisa bergabung di kalangan jet set ini, memiliki teman yang nilau uang di rekeningnya tidak ternilai dan keluar masuk belahan negara manapun dengan fasilitas yang super mewah juga berkelas. Tifanny sedang duduk dan berbincang dengan Aidan selama sisa beberapa menit lagi mereka akan tiba di Bandara Changi, sementara Rose hanya berbicara dengan Lion sedari awal. Abram sahabat Aidan tidak banyak bicara, apalagi Ibra sementara Eadric pria yang membuat Rose terpesona sudah kembali lebih dulu ke Indonesia karena urusan pekerjaan.

Aidan? lupakan saja, pria itu adalah milik sahabatnya. Meski terkadang Rose suka mengamati cara Aidan berbicara dan juga diamnya pria itu dia tahu Aidan adalah list pria kaya yang harus dia jauhkan karena haram untuknya. Cukup mereka bersama sekali, dan itu kesalahan besar bagi Rose yang harus dia tutupi dari Tifanny seumur hidupnya.

Lamunan Rose terhenti ketika pilot mengumunkan kalau mereka sudah tiba, dia melihat ke arah jendela dan tersenyum. Akhirnya dia bisa mengunjungi salah satu negara yang ada di Asia tenggara, tanpa biaya sedikitpun dan kantongnya juga aman nyaman. "Indah bukan," suara yang berada dari belakang tubuhnya membuat Rose terkejut bukan main. Matanya menatap Aidan yang sangat dekat dengannya saat ini.

"Hah?!" kata Rose tidak mengerti, masih saja dia terpesona akan pria haram ini. Ya, Rose akan menyebutnya dengan pria haram.

"Pemandangannya sangat indah bukan di lihat dari atas sini," ujar Aidan lagi dengan tenang tapi hati Rose benar-benar tidak tenang. Belum dia menjawab Tifanny sudah memanggilnya, buru-buru Rose berdiri untuk mendekat kepada Tifanny yang sibuk mencari buku yang ia bawa dari London.

"Kau juga kenapa membawa buku saat kita sedang liburan Tifanny, haduh..membuat pusing saja." Rose mengomel tanpa di sadari Aidan tersenyum karenanya.

Sesampainya di Bandara sudah ada yang menjemput mereka di landasan lengkap dengan mobil-mobil mewah yang juga ikut menunggu. Rose merasa dia adalah seorang pejabat penting saat ini, dia berada satu mobil dengan Abram dan juga Lion sementara Tifanny bersama Ibra dan juga Aidan.

Mobil itu membawa mereka ke sebuah hotel, dia mendapatkan satu kunci kamar yang akan dia huni seorang diri. Pemberian dari Ibra tentunya karena dialah pemiliknya, kata Lion mungkin Tifanny membutuhkan privasi agar bisa bersama dengan Aidan dalam masa pendekatan ini.

"Masa pendekatan apanya yang di dalam kamar ? bercocok tanam," kata Rose hingga Abram pertama kali tersenyum lebar dan Lion sudah tertawa. Hal itu mengundang pertanyaan bagi Tifanny juga Aidan yang berjalan di depan mereka.

"Ada apa?" tanya Aidan dan Rose hanya menahan tawanya begitu juga yang lainnya. Bagi Rose, pria yang di jodohkan serta di cintai oleh sahabatnya ini sangat mengerikan. Irit bicara, matanya sangat tajam dan mengintimidasi, senyum tipis yang selalu Rose lihat juga aneh layaknya vampir, tapi jika di tanya apakah Aidan tampan? jawabannya Aidan tampan,tetapi sayangnya tidak semua wanita jatuh cinta hanya karena faktor wajah.

Rose tidak habis pikir, apa yang akan Tifanny bicarakan dengan Aidan setiap hari dengan pria itu jika mereka sudah menikah nanti. Pria dingin dengan sedikit ekspresi memang menggiurkan untuk di jadikan pacar, tapi jangan meminta pria seperti itu untuk di nikahi. Memiliki suami itu harus bersikap hangat, perhatian, selalu bisa mencairkan suasana bukan membekukan. Setidaknya itulah yang Rose pikir dan impikan untuk calon suaminya kelak.

The Naughty BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang