**Maaf Guys... isi bab sebelumnya aku hapus karena kesalahan. Selamat membaca ya...
Aku tidak pernah meminta akan melabuhkan hati kepada mu, tapi jika itu terjadi aku bisa apa? selain hanya berusaha agar kau melihatku.'
****
Begitu Rose duduk, Tifanny melihat ada tanda merah di leher Rose sehingga dia sanga terkejut. "Kau menghabiskan malam dengan siapa Rose?" tanya Tifanny membuat semua terdiam. Rose yang mendengar hal itu tentu saja merasa waktu berhenti berputar. Dia menelan ludahnya terlebih dahulu kemudian memberikan seringai khasnya.
"Habis bermalam dengan seseorang, aku juga tidak tahu dia siapa. Kau tahu aku mabuk, dan ini gara-gara dirimu yang meninggalkan ku." Tifanny yang mendengar hal itu membulatkan mata. Ibra menutup mata sementara yang lainnya menghembuskan napas mereka merasa lega. Namun, tidak dengan Aidan Pria itu hanya menatap lurus ke arah dua wanita yang heboh dengan cerita one night stand karangan Rose Alexander.
"Aku harus kembali ke London, ada beberapa yang harus aku kerjakan." Aidan tiba-tiba berdiri dan dengan tidak tahu malunya Rose berbalik menatap Aidan. Mata mereka berdua bertemu, meski saling diam keduanya seolah bisa berbicara lewat pandangan mereka.
"Kenapa terburu-buru? Aidan aku sudah meminta Ali mengatur jadwalku selama satu minggu di sini." Ed terlihat sangat kesal dengan sikap sesuka hati Aidan ini.
"Jangan panik seperti itu Ed, kau bisa kembali ke London dengan sisa waktu ini," jawab Aidan yang hanya membuat Ed semakin kesal. Aidan pergi dari restoran hotel itu tanpa menunggu yang lainnya selesai. Rose terdiam, tatapan mata dan tarikan napas Aidan berputar di kepalanya. Ingatan tentang apa yang sudah terjadi semalam membuat Rose memegang kuat hujung dres yang dia gunakan. Dia juga tidak mendengar kalau Tifannya memanggil namanya.
Hingga Tifanny menepuk pundaknya barulah ia tersadar. "Ada apa dengan mu Rose?!" Tifanny pergi, kemungkinan menyusul Aidan sementara Rose masih duduk di sana bersama Ibra, dan yang lainnya. Rose memilih menghabiskan sarapannya daripada menyusul Tifannya. Dia tidak ingin mengacau lagi hubungan sahabatnya itu. Bersyukur Aidan tidak mengatakan apapun tadi, tapi bukankah memang seharusnya mereka merahasiakannya. Seperti yang sudah Rose katakan kepada Aidan.
****
Aidan benar-benar kembali ke London, dia berada di kantor pusat di mana dia biasa membuat pertemuan-pertemuan penting. Aidan memiliki cara tersendiri dari semua sepupunya dalam menjalankan bisnis, yang pertama adalah dia hanya akan membuat pertemuan bisnis di perusahaan miliknya dan yang ke dua dia menginginkan sekertarisnya di kantor maupun asisten pribadinya selalu siaga ketika dia menghubungi. Tidak ada jadwal libur kecuali Aidan memberikan izin dan itu sangat jarang terjadi karena Aidan Orlando Derson adalah pria yang gila kerja. Dia akan selalu mengurus pekerjaannya setiap hari meski sedang berlibur bersama keluarga dan sahabatnya.
Aidan yang memiliki asisten pribadi bernama Richard dan sekertarisnya bernama Leona. Dia memiliki satu lagi sekertaris pribadi yang akan selalu ikut kemana pun pria itu pergi bernama Andres. Selain tiga orang penting yang sering berinteraksi dengannya itu, Aidan juga memiliki supir yang sangat ia percaya dan sekaligus menjadi penjaga utama Aidan, pria itu bernama Luca. Pria itu bukanlah orang sembarangan melainkan orang yang sudah di latih oleh serikat intel milik sahabat ibunya.
Semua hal ini membedakan antara Aidan dengan Eadric, Ibra, dan juga pewaris Derson lainnya. Menjadi pewaris utama dari keluarga Derson menjadikan kehidupan Aidan begitu terkontrol dan juga mahal. Aidan tidak akan makan di sembarangan tempat, dan tidak menggunakan fasilitas biasa. Semua ini membuat kastanya berbeda dari teman-teman atau sepupunya yang lain, bukan karena itu adalah aturan dari ibu dan ayahnya, melainkan Aidan lah yang sedari kecil membuat standar itu kepada hidup yang ia jalani.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Naughty Boss
Roman d'amourHidup Rose yang damai dan bebas menjadi tidak dapat dia kendalikan setelah interaksi pertamanya dengan Bos di tempat ia bekerja. Aidan, terus-terusan mengganggunya padahal dia adalah sahabat dari tunangan pria itu. Mampukah Rose mengakhiri skandal h...