🌺🌺🌺
Shenina kini merapikan buku tugasnya dan mengambil novel yang belum sempat ia lanjutkan ditemani oleh salad buah yang sangat enak membuat hidupnya kini lebih berwarna warni, setelah menghabiskan salad buah itu Shenina merasa masih lapar
Dirinya keluar dari kamar dan berjalan pelan-pelan menuju dapur, sudah tengah malam dan pasti maboknya sudah tertidur nyenyak. Sesampainya di dapur Shenina membuka kulkas dan mengambil botol susu, roti, dan coklat. Tetapi tiba-tiba tubuhnya merinding
Shenina menatap keseluruhan rumahnya, sungguh rumah yang luas tetapi hanya tiga orang yang menempatinya, kalau Violet dan Bi Imah ia ajak mungkin akan lebih bagus. Ketika ingin berjalan Shenina melihat bayangan di balik jendela ruang tamunya
Apakah itu pencuri?atau kuntilanak?, Kalau keduanya memang masuk akal secara rumah ini sangat besar dan hanya tiga orang yang menempati, buru-buru Shenina mengambil sapu dan pel setelah ia meletakkan makanannya di meja makan
Berjalan mengendap-endap di samping pintu, yang benar saja Shenina yakin itu adalah pencuri karena kalau kuntilanak harusnya sisa menembuskan dirinya saja dari pada repot-repot membuka pintu, keringat Shenina kini bercucuran ketika pintu rumahnya berhasil di buka
Ketika pintu itu dibuka oleh seseorang yang tidak di kenal, Shenina mengambil ancang-ancang untuk memukul orang itu menggunakan sapu. Shenina dengan bringas memukul mati-matian orang itu
"mati aja!lagian anda pikir rumah Segede ini gampang di malingin?"tanya Shenina sambil memukul orang itu, dan orang itu hanya teriak kesakitan
"YAAMPUN SAYANG! NINA KAMU APAIN PAPA MU ITU YAGUSTI"teriak wanita paruh baya yang barusan turun dari mobil membawa koper miliknya
Shenina menghentikan aksinya ketika melihat wanita paruh baya yang berteriak itu dan kini menatap orang yang ia pukuli dengan sapu dan pel besi
"Yaampun non Nina! astaghfirullah tuan kenapa ini?"tanya mbok yang barusan keluar dari kamarnya
"Oh my goodness! PAPA! ARE YOU OKEY?"tanya Shenina Tampa dosa dan barusan berpikir apakah di hadapannya ini adalah Papanya ralat papanya Shenina Camelia yang kaya raya tujuh turunan, delapan tanjakan, sembilan lompatan
Wanita paruh baya yang tak lain adalah ibunya segera membantu suaminya itu untuk berdiri, sungguh kaget Shenina melihat wajah papanya itu memar akibat ulahnya. "Maafin aku pah!aku kira maling, lagian kenapa gak kasih tahu sih?"omel Shenina dan Mama nya itu sedang mengompres menggunakan es batu yang mbok bawa
"Niatnya suprise in nyatanya di aniaya in"celetuk papahnya
"Maafin Nina! Nina gak tahu itu papah"ampun Shenina dan ikut membantu Mamanya mengobati Papahnya Shenina
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Pemeran Figuran [END]
Fantasía[1] Terjatuh di dunia novel yang sedang ngehits menjadikannya sebagai pemeran figuran yang akan tersakiti disitu, akankah ia bisa kembali ke dunia aslinya? Ataukah dia membuat alur novel itu berantakan? 2 #dunia lain 02-05-2022 1 #Bella 31-03-2022 1...