Kebenaran

9.6K 839 110
                                    

(YAALLAH HAHAHAH KENA TEROR)INI SISTAH AKU CUMA BERBOHONG SAJA TAPI NANTI BAKAL ADA SAATNYA JUGA AKU LAMA UP, SALAH SATUNYA UJIAN SEMAKIN MENDEKAT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(YAALLAH HAHAHAH KENA TEROR)
INI SISTAH AKU CUMA BERBOHONG SAJA TAPI NANTI BAKAL ADA SAATNYA JUGA AKU LAMA UP, SALAH SATUNYA UJIAN SEMAKIN MENDEKAT...

(YAALLAH HAHAHAH KENA TEROR)INI SISTAH AKU CUMA BERBOHONG SAJA TAPI NANTI BAKAL ADA SAATNYA JUGA AKU LAMA UP, SALAH SATUNYA UJIAN SEMAKIN MENDEKAT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌺🌺🌺

Devan dan Calista dua orang itu terduduk lemas melihat baju seragam putri semata wayangnya tanpa jenazah, putrinya sudah pergi meninggalkan keduanya

Calista menangis sekeras-kerasnya dengan Devan yang bantu menenangkan istrinya itu walau hatinya seolah ingin melebur

Puluhan ajudan yang masih berjaga dan Jack datang dengan menunduk, dirinya akan terima apapun jika dua orang di hadapannya akan membunuhnya sedetik kemudian dan Nersha juga sama dengan menahan tangisannya melihat Calista yang tidak berhenti menangis

Calista berjalan memasuki kamar putrinya dan memeluk bantal guling kesayangan putrinya."kamu di mana sayang?"ujarnya di sela-sela tangisannya

"Mama tahu persis anak mama! Anak mama pasti akan menemukan jalan keluar, mama gak percaya sebelum kamu bisa di temukan dalam bukti nyata, bukan hanya seragam kamu Nina!"

Mbok masuk dan menenangkan Calista."maafkan saya nyonya, saya gagal menjaga non Nina"

Calista menatap mbok dan menggenggam tangan wanita paruh baya yang sudah seperti keluarganya sendiri."aku mbok yang gagal, aku gak pantas jadi seorang ibu, aku merelakan putriku demi pekerjaan ku yang sama sekali tidak ada artinya!"

Mbok memeluk Calista agar nyonya-nya itu bisa menenangkan dirinya sendiri. "Jangan beri tahu siapapun soal ini!"ucap Calista ketika menyadari kehadiran Nersha di belakang

"Baik Nyonya!"ucap Nersha patuh

🌺🌺🌺

Regan memasuki ruangan di mana dia harus mengikuti lomba bersama dengan rekannya yaitu Carissa. Selama di dalam ruangan ada kepala sekolah yang sedang berunding dengan beberapa rekan membicarakan tentang lomba, yang di mana keduanya adalah kelas dua belas yang harusnya fokus persiapan ujian

Di dalam ruangan Regan sibuk dengan ponselnya menanyakan keadaan Shenina dengan Nersha, tetapi semenjak ia sampai di sekolah tidak ada informasi dari Nersha yang membuat Regan semakin gelisah

Menjadi Pemeran Figuran  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang