[Flashback]
Angin laut, langit oranye, dan matahari yang meredup menemani Krist hingga ke seberang. Matanya tidak luput dari sosok tak berdaya di depannya, sesekali melihat ke depan dan sesekali melihat sosok itu. Krist merasa sakit melihatnya terluka seperti ini.
Bulan purnama di atas sana memberi penerangan untuk Krist, terlihat juga tubuh Singto yang lebih pucat daripada tadi. Krist berhenti, ia mengecek keadaan Singto. Saat ini mereka sudah sampai di pertengahan perairan yang memisahkan kedua pulau itu.
"Siing.. Astaga tubuhmu semakin dingin!", Ucapnya sambil memegang tangan Singto.
Bukan, bukan dingin karena angin malam, melainkan karena darah yang masih keluar walaupun sudah tidak begitu deras. Ia juga mengecek urat nadi Singto, masih hidup. Krist memutar otak, ia tidak pernah diajarkan untuk berada di situasi seperti ini. Menolong orang terluka, tidak pernah. Tapi dengan idenya yang mengikat luka di punggung Singto, itu sudah cukup membantu.
Krist berpikir untuk menambahkan kembali ikatan di luka tersebut dengan bajunya. Tas ransel di pundaknya ia lepas sementara. Lalu
membuka kausnya, menarik tubuh Singto untuk bangun perlahan. Mengikat kembali luka Singto dengan kausnya yang sudah ia robek agar bisa digunakan untuk mengikat.Di sela-sela kegiatannya, ia melihat seperti ada lampu yang semakin lama semakin mendekat. Krist kembali merebahkan tubuh Singto. Tangannya yang sudah sangat sakit sekarang mulai terasa kebas, mati rasa. Tapi ia tetap melakukannya karena nyawa orang di depannya menjadi taruhan.
Tak lama cahaya dari lampu itu mendekat, ternyata sebuah kapal laut yang tidak terlalu besar diikuti dengan satu perahu penyelamat di belakangnya.
(Ilustrasi perahu penyelamat)
Seseorang di sana berteriak ke arah perahu penyelamat di belakangnya."TERLUKA! SESEORANG TERLUKA! ADA SAMPAN DI DEPAN KAPAL KU! 2 ORANG! "
Ternyata itu regu penyelamat dari pulau seberang. Tak lama perahu di belakangnya dengan cepat mendahului kapal di depannya, mereka bertemu dengan Krist yang masih mendayung.
"Astaga nak! Berhentilah dan naik ke perahuku..!", Seru regu penyelamat itu.
"Tapi paman, bagaimana dengan sampannya?"
"Biarkan saja, kami akan lewat sini lagi setelah mengantar kalian ke rumah sakit"
Beberapa orang di perahu tersebut membantu memindahkan tubuh Singto dengan bantuan Krist. Setelah Singto aman, Krist membawa tasnya dan dibantu petugas itu untuk pindah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Here [Completed] - SINGTO×KRIST
أدب الهواة[Boys Love] Seorang pemuda bernama Singto Prachaya ditugaskan untuk menjaga sebuah pulau yang ternyata menganut aliran sesat. Di sana, Singto bertemu dengan anak penduduk desa yang bernama Krist Perawat yang ternyata memiliki keinginan yang sama unt...