XI. KRIST STORY 2

91 17 5
                                    

Bangkok Hospital, Maret 1991

"Dokter Nat, tolong berikan perawatan yang terbaik untuknya.. Dia kekurangan darah karena terluka cukup dalam, kau punya persediaan golongan darah O negatif kan?", ucap Khun Wang pada salah satu dokter di sana.

"Khun Wang, kenapa kau seperti tak kenal aku? Kita sudah seperti seorang teman kan? Percayalah padaku, anak ini tak akan kenapa-kenapa, untuk masalah darah, aku punya persediaannya.. Tenang saja.."

***

"Fern, terimakasih banyak karena kau sudah mau menolong ku..!"

"Sama-sama Wang.. Kita kan sudah bersahabat sejak dulu.. Tak masalah untuk kita saling membantu.."

Seseorang yang dipanggil Fern adalah teman yang dimaksud Khun Wang pada saat di rumah sakit bersama Krist sebelumnya. Sama seperti Khun Wang, pria itu sudah berumur kisaran 50 tahunan, namun masih terlihat kuat karena dia bekerja sebagai pilot hingga memiliki pesawat perintis sendiri. Walaupun tidak mewah, itu sudah cukup untuknya.

"Hmm.. Wang, maafkan aku.. Aku tak bisa di sini lebih lama, aku harus segera pulang.."

"Baiklah Fern, sekali lagi terimakasih ya.."

"Sudahlah Wang.. Dan, oh.. Kau, sampai ketemu lagi ya.." Ucap Fern sambil menengok ke arah Krist.

"Iya paman, terimakasih banyak sudah mau menolong kami..", Krist memberi wai pada Fern, kemudian Fernpun pergi untuk pulang.

"Sopan sekali kau padanya..", Khun Wang menyinggung Krist.

"Tidak, kau salah dengar pak tua.."

Khun Wang sudah tak peduli dengan sikap Krist jadi ia membiarkan Krist bersikap dengan menjadi dirinya sendiri. Lagi pula itu lebih baik daripada pura-pura kan?

"Krist, tinggal lah di rumah ku untuk sementara waktu.. Kalian berdua belum punya tempat tinggal kan? Di rumah ada istriku, dia sendirian.."

"Hah? Benar? Wahh.. Aku tak keberatan, sungguh!"

Krist sangat senang karena ia tak perlu memikirkan tempat tinggal untuk sementara. Setidaknya sampai Krist mendapatkan pekerjaan dan bisa tinggal sendiri.

"Oh ya, kau terlihat tidak sehat.. Mau berobat atau bagaimana?"

"Kau salah lihat pak tua, aku baik-baik saja.. Kapan aku bisa melihat Singto?"

"Aku sudah kenal baik dengan Dokter Nat, dia adalah dokter langgananku sejak dulu.. Dia tak akan mengecewakan kita.."

"Tapi darah Singto-"

"Sudah, aku yakin Singto akan selamat.. Sekarang ayo pulang ke rumahku, ini sudah hampir tengah malam.."

***

Istri Khun Wang terbangun tengah malam karena mendengar suara klakson mobil. Ia bangun menuju garasi.

Khun Wang dan Krist pulang ke rumahnya menaikin taksi, tengah malam seperti ini sudah jarang kendaraan umum yang berlalu lalang.

"Oh kau ingat pulang juga ya.."

"Hehehe, maafkan aku istriku.. Coba lihat siapa yang kubawa?"

"Kau bahkan masih memakai baju tugasmu? Oh, Siapa dia? Manis sekali.."

"Nanti kuceritakan, kasihan anak ini sedang sakit"

Stay Here [Completed] - SINGTO×KRISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang