MWD-part 7

119K 6.5K 30
                                    

Jangan lupa Vote-nya, Kak.
Soorry kalau masih banyak typo.






Sekarang kami sedang bersiap-siap untuk berangkat mengunjungi orang tuaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sekarang kami sedang bersiap-siap untuk berangkat mengunjungi orang tuaku. Sudah lama semenjak aku menikah, aku belum pernah sekali pun mengunjungi Mama dan Papa.

Hari minggu, Mas Dewa akan ikut aku mengunjungi Mama dan Papa. Hari ini kita akan berangkat bertiga dengan Aksa. Mama bilang jika akan kesini bawa Aksa sekalian.

“Mas, udah?” tanyaku saat melihat Mas Dewa keluar dari kamar, sedangkan aku duduk di sofa ruang tamu.

“Ayo!” ajaknya. Aku bangun dengan pelan-pelan takut membangunkan Aksa yang sudah tertidur. Tadi, sebelum tertidur, entah kenapa Aksa menangis keras, mungkin setengah jam dia menangis tanpa bisa di bujuk.

Kami akan berangkat menggunakan kendaraan mobil, karena Aku membawa Aksa takut terkena angin. Mas Dewa membukakan pintu untukku lalu membantu aku untuk duduk dengan nyaman. Setelah memastikan bahwa aku duduk dengan benar, Mas Dewa mengitari mobil dan duduk di kursi kemudi. Sebelum berangkat, kami mengucap basmalah terlebih dahulu agar selamat dari hal buruk baik saat berangkat atau saat pulang.

“Mas, berhenti disini dulu,” pintaku pada Mas Dewa saat kami akan melewati Minimarket. Mas Dewa mengangguk lalu memarkirkan mobil di parkiran Minimarket. Aku turun dengan Aksa yang masih di gendongan, cukup pulas, sampai sekarang Aksa belum terbangun juga.

“Mas, beli apa, ya, buat Mama?” tanyaku pada Mas Dewa saat kami sudah memasuki dalam Minimarket. Aku sedang memilih-milih cemilan yang akan kubawa kerumah Mama.

“Ambil ini aja.” Tangannya mengambil kue kaleng, dan kue-kue kemasan. Aku melihat keranjang yang ku ambil sudah penuh dengan berbagai makanan ringan maupun berat.

“Mas, udah.” Tangan Mas Dewa menjingjing keranjang dan berjalan menuju kasir diikuti aku di belakangnya. Setelah kami membayar, kami segera keluar dari Minimarket. Saat akan menaiki mobil, mataku menatap sekilas seorang wanita yang tengah menatap ke arah Mas Dewa. Wanita itu akan menghampiri Mas Dewa, namun Mas Dewa sudah masuk mobil diikuti aku di belakangnya.

•••

Dua puluh empat menit perjalanan dari Minimarket ke kediaman orang tuanku, jaraknya lumayan jauh. Apalagi dari rumah Mas Dewa, mungkin membutuhkan waktu setengah jam lebih.

Setelah keluar, aku segera menghampiri Mama yang sedang meminum teh di kursi teras menunggu kedatanganku. Aku memeluk Mama dengan erat, rasa rindu selama dua bulan tidak bertemu terbalaskan hanya dengan memeluk Mama dengan sangat erat.

Di belakang ada Mas Dewa yang menggendong Aksa mengikuti. Dia menyalimi tangan Mama, aku sendiri lupa untuk menyalimi hanya karena rindu.

“Assamualaikum, Ma.” Mas Dewa mencium tangan Mama dengan takdzim diikuti aku sesudah Mas Dewa melepaskan tangan Mama.

Married With Duda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang