[Vol.2] 21. Menikmati (NSFW21+)

4.7K 206 12
                                    


WARNING! NSFW 21+
Yang tidak suka boleh skip bagian ini.

 Bab ini bagian terakhir untuk Vol.2, Bab selanjutnya akan memasuki Vol.3…

..

Renjun menggerakkan kakinya. Dia tergeletak dengan tulang punggung melengkung di lantai kamarnya dengan pandangan buram karena lampu yang di matikan. Jadi seluruh ruangan tidak terlihat dengan jelas.

Dia bernafas manual dari mulut. “Hah… hhahh… Ah…”

Tubuhnya bergerak dengan ritme seperti terombang ambing, maju mundur tidak menentu. Kadang cepat, kadang lambat, kadang melonjak tajam seperti mainan.

Rambut dan lehernya berkilau basah seperti habis diguyur hujan dan di sapu ombak. Beberapa menetes di lantai.

Sesekali Renjun merintih dan menangis.

“Nggh… Ah!”

Kepalanya berputar saat pantatnya diangkat tinggi-tinggi dengan kedua tungkai kaki yang menggantung di pundak seseorang. Sedangkan lubang sempitnya yang menyedihkan dipaksa menampung benda yang terlalu besar hingga terbuka lebar.

Kadang-kadang perutnya tidak bisa menahan kejang karena tusukan benda panas itu terlalu dalam dan mendesak ususnya.

Renjun melenguh tertahan. Dia tidak bisa bersuara atau pun menjerit karena kedua mulut atas dan bawahnya sama-sama di sumpal dan di tutupi oleh Jeno.

Dia mengerutkan kening. Kepalanya melengking kebelakang saat bibir bawahnya di gigit oleh seseorang.

Lalu Jeno, si anak anjing jahat yang sedang memainkan tubuhnya hingga babak belur memasukan penis di bawah tubuhnya dan kemudian menyumpal mulut atasnya dengan celana dalam.

Sungguh keji… sungguh keji…

Namun, entah kenapa Renjun menikmati sensasi dipermainkan seperti ini. Tubuhnya semakin liar kesenangan saat Jeno menumbuk titik kenikmatannya beberapa kali dimana prostatnya berada.

“Uhh!!!! Ahh… ah!”

Jeno menghisap betis putih dan lembut yang bertumpu di bahunya dengan kuat seakan-akan ingin menghisap jiwanya keluar. Rambutnya sangat lepek sama seperti Renjun dengan nafas berat. Pinggulnya terus menghantam pantat berdaging di hadapannya tanpa ampun untuk memuaskan hasrat besarnya yang berkabut.

Renjun ingin mengangkat tangannya untuk menahan pinggang Jeno. Matanya yang berembun karena keringat dan air mata tidak bisa menghalangi niatnya untuk melihat kondisi pantatnya yang sedang digempur dengan hebat oleh binatang buas, Lee Jeno. Sayang sekali dia tidak bisa menggerakkan tangannya sedikit pun karena Jeno telah mengikatnya di kaki ranjang!

Jeno mengikat tangannya dengan tali yang entah dia dapat dari mana tiba-tiba dan membatasi pergerakannya.

Renjun terengah-engah saat menyaksikan tongkat daging besar itu muncul dan tenggelam di lubang kecilnya dengan kecepatan brutal dan sisa-sisa sperma bekas ejakulasi sebelumnya ikut teraduk hingga menjadi lengket seperti krim.

Perutnya yang menampung dua kali orgasme Jeno juga menonjol bersama penis yang menancap di dalam tubuhnya.

Suara gempuran kulit dan daging begitu erotis dan panas bercampur dengan gairah kuat Jeno, membuat Renjun tidak sanggup menopang lehernya lagi.

[𝐁𝐋] 🔞𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌𝐈𝐍𝐆 | 𝐑𝐉𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang