[Vol.2] 18. Pertama kali (pt.2)NSFW21+

6.6K 287 35
                                    

Jeno mengambil segelas air lalu menyerahkannya pada Renjun. "Minum dulu..."

Renjun meminumnya sedikit, kemudian meletakan gelas di atas meja disamping tempat tidur, lalu diam-diam melamun.

Rentetan kejadian hari ini benar-benar memukul titik kesakitannya dari luar hingga ke dasar terdalam. Bukan hanya menghancurkan hubungannya dengan Chenle menjadi lebih buruk, bahkan hubungan baiknya dengan Haechan juga dipertaruhkan. Renjun benar-benar kehilangan muka sekarang.

Jeno mengeluarkan alkohol, menuangkan ke dalam gelas kecil. Satu untuknya dan satu lagi dia berikan pada Renjun.

Renjun tidak menggerakkan satu jari pun untuk menerima alkohol itu. Dia hanya menatap gelas dengan tatapan kosong, dan bergumam, "Kamu selalu buruk menilai situasi."

Jeno tersenyum, "Alkohol akan membuat kamu rileks. Minum sedikit saja." Katanya, sambil menaruh gelas ke tangan Renjun.

"Kamu terlalu stres." Dia meminum bagiannya sampai habis dan mengisinya lagi.

Renjun hanya menonton hingga pria itu menghabiskan gelas ketiganya tanpa berkedip, sebelum kemudian dia juga ikut meminum alkoholnya sendiri dalam sekali tegukan.

Alisnya mengerut. Tenggorokannya bergulir menelan rasa pahit dan panasnya alkohol yang membakar isi perutnya, tapi sensasi ini sedikit membuat dia melupakan kesedihannya.

...

Jeno mengisi gelas Renjun lagi dan menjentikkan gelas mereka berdua, dia meminumnya dengan cepat. Mereka minum sampai pusing, hingga tubuh mereka roboh dan tidak bisa duduk tegak seperti tadi.

"Kita sudah tamat."

Renjun berbaring miring di tempat tidur, tatapannya yang tidak fokus menatap kepala belakang Jeno yang sudah ditumbuhi banyak rambut yang mulai memanjang.

Sedangkan Jeno duduk di lantai, bersandar sambil memutar-mutar gelas di tangannya dan mengikuti kata-kata Renjun, "Kita sudah tamat."

Tiba-tiba Renjun mengulurkan tangannya, menenggelamkan kelima jarinya di kepala Jeno lalu memijatnya dengan lembut.

"Rambut kamu tumbuh semakin panjang."

Jeno menoleh sedikit, "Hm."

Dia sangat menikmati pijatan Renjun di kulit kepalanya. Matanya setengah terbuka.

Mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing. Untuk sesaat tidak ada yang berbicara, malam begitu sunyi, hanya terdengar dentingan jarum jam yang bergulir dari detik ke detik.

"Apakah kamu ingin makan ramyeon?"

"...."

Jeno membuka matanya lebar-lebar lalu berbalik. Wajahnya hampir bertabrakan dengan hidung mancung Renjun yang entah sejak kapan mulai mendekat, hingga wajah mereka hanya berjarak satu senti jauhnya.

Nafas Renjun yang hangat menabrak langsung ke permukaan pipi Jeno yang demam karena alkohol, dengan sengaja membuat rangsangan ke pori-porinya.

Renjun menatap intens ke jembatan hidung yang menantang, lalu turun ke kelopak bibir merah yang lembab dan tebal. Dia mengulangi pertanyaannya seperti terkena hipnotis, "Apakah kamu ingin makan ramyeon denganku?"

[𝐁𝐋] 🔞𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌𝐈𝐍𝐆 | 𝐑𝐉𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang