#21. Welcome Baby Jung

2.4K 117 6
                                    

Kini keluarga Jung sudah berada di depan ruang operasi menunggu sang bubu yang sedang berjuang melahirkan anggota baru Jung Fam.

Jaehyun, sang kepala keluarga yang meskipun sudah dua kali melewati hal seperti ini masih saja merasa tegang menunggu sang dokter keluar dengan kabar bahagia nya.

Haechan dan Nomin segera bergegas pergi ke rumah sakit setelah mendapat kabar dari Jaehyun tentang keadaan Taeyong. Untung saja mereka hanya ada satu kelas di pagi hari.

Sedangkan Mark kini masih sibuk berkutat dengan tumpukan kertas di kantornya, ia masih belum bisa meninggalkan pekerjaannya sekarang, jadi ia hanya bisa mengirimkan doa untuk sang ibu.

Haechan, Jaemin dan Jeno berjalan demgan sedikit berlari menuju ruang persalinan.

"Bagaimana keadaan bubu Dad?" Tanya Jeno pada Jaehyun yang sedari tadi tidak henti-hentinya mengepalkan tangannya dan merapalkan doa.

Jaehyun menggeleng, "Dad belum tau Jen. Dokter belum keluar"

Ketiganya hanya bisa menghela nafas pelan sambil menetralkan kembali pernapasan mereka.

Selang beberapa menit dokter pun keluar.

"Dokter bagaimana keadaan istri dan anak saya?"

Dokter itu tersenyum, "keduanya selamat. Dan anak tuan laki-laki" ucap dokter itu.

Akhirnya mereka bisa menghela nafas lega dan tersenyum bahagia.

"Terimakasih dok"

"Sama-sama. Sebentar lagi pasien akan dipindahkan ke ruang inap. Dan kalian bisa menjenguk keduanya"

"Baik dok, terimakasih"

"Kalau begitu saya permisi"

Setelah dokter pergi, pintu ruang bersalin kembali terbuka menampakkan Taeyong yang tertidur di ranjang rumah sakit dan bayi yang berada di gendongan sang suster.

Jaehyun tak henti-hentinya tersenyum cerah.

"Bayinya mirip bubu ya, na" bisik Haechan.

Jaemin hanya mengangguk dan pandangannya masih tetap jatuh pada bayi mungil itu.

.
.
.

Malam tepar pukul tujuh, Mark tiba di rumah sakit dengan pakaian santainya beraama Haechan.

Ya, siang tadi Haechan bersama Nomin kembali ke rumah keluarga Jung untuk membersihkan diri dan juga membawakan baju ganti untuk Jaehyun, dan perlengkapan si kecil.

"Bubu, dia namanya siapa?" Tanya Haechan sambil menunjuk bayi yang sedang tenang menyusu pada Taeyong.

"Bomgyu, Jung Bomgyu" jawab Taeyong.

"Bolehkah aku menggendongnya?"

"Tentu saja Chanie"

Haechan mengambil alih Bomgyu, dan dengan hati-hati dia menggendong nya.

"Hyung, lihatlah dia mirip sekali dengan Bubu"

"Ya, dia juga seperti mu. Cantik"

Mark mengelus pipi lembut Bomgyu dengan penuh kasih sayang.

"Lebih baik kalian cepat menikah dan beri aku cucu yang lucu" ucap Taeyong melihat kegiatan Mark dan Haechan yang sepertinya sudah siap untuk membangun rumah tangga dan mempunyai seorang anak.

"Kalian sudah telihat sangat cocok memiliki seorang bayi sendiri" sambung Jaehyun.

Mark dan Haechan saling bertukar pandang.

"Tapi Bu, Dad, Haechan masih kuliah" jawab Haechan.

"Sayang, itu sudah tidak bisa menjadi alasan. Sekarang sudah banyak mahasiswa yang sudah menikah namun masih terus melanjutkan kuliahnya, bahkan diantaranya sudah ada yang hamil ataupun memiliki seorang anak" ucap Taeyong.

"Jadi bagaimana? Kalau kalian mau, Bubu, Dad dan juga orang tua kamu akan menyiapkan semuanya. Kalau bisa juga sekalian pernikahan Jeno dan Jaemin" lanjutnya.

"Hah! Jeno dan Jaemin juga akan menikah?"

Bukan hanya Haechan, Mark pun terkejut dengan apa yang dikatakan ibunya itu. Apa katanya? Jeno dan Jaemin? Akan menikah juga? Bahkan Jeno juga masih seorang mahasiswa.

"Tapi bu, bukankah Jeno masih kuliah?" Tanya Mark

"Lalu? Kenapa?"

"Mark, lagi pula Jeno juga sudah Dad beri perusahaan untuk dia jalankan. Jadi tidak perlu khawatir tentang bagaimana dia memberi makan Jaemin atau menafkahi Jaemin" jawab Jaehyun.

Benar juga, kan Jeno juga sudah mendapatkan bagiannya.

"Oke kalau gitu besok aku mau menikah dengan Haechan" ucap Mark semangat.

"Hyung!!"

Taeyong dan Jaehyun tergelak melihat keduanya.

Sampai suara decitan pintu kamar Taeyong terdengar, semua mata melihat kearah pintu, dan lihat siapa yang datang?,

Ten dan Johnny tiba dan di susul dengan para sahabat Taeyong dan Jaehyun. Tidak berhenti disitu, tentu saja masih berlanjut dengan para buntut mereka dan pasangannya.

"Bagaimana keadaan mu?" Tanya Ten pada Taeyong sambil meletakkan bawaan mereka di nakas sebelah ranjang Taeyong lalu beralih memeluk sahabatnya itu.

"Eung, seperti yang kau lihat. Aku baik-baik saja" jawabnya.

"Hey! Jung Jaehyun lihatlah, seperti nya anakmu ini akam tumbuh seperti ibunya, sebagai pihak bawah" ucap Taeil.

"Tentu saja mirip aku! Sudah dua yang mirip dengan Jaehyun, sekarang bayi ini harus mirip denganku!" Sahut Taeyong.

Semuanya tertawa mendengarnya. Memang benar, kedua curut Jaehyun sangat mirip dengannya menjadi pihak atas, gagah dan juga tampan. Tapi untuk si kecil ini, walau masih bayi tapi sudah terlihat wajah cantiknya yang sangat mirip dengan Taeyong.

Jam menunjukkan pukul sembilan malam.

Setelah puas berbincang tentang pernikahan Mark dan Haechan, dan juga Jeno dengan Jaemin, mereka akhirnya pulang dan memberikah waktu untuk si kecil dan juga Taeyong beristirahat.

Bahkan Chenle tadi sempat tertidur di bahu Jisung, mereka berdua masih harus pergi ke sekolah besok.

Sementara Renjun dan Yangyang tidam henti-hentinya menggoda dan mengajak berbicara Bomgyu sami akhirnya si kecil itu menangis karena lelah mendengar ocehan mereka berdua.

Dan berakhir si kecil dikembalikan pada gendongan sang ibu.
Membiarkan dia mengisi kembali energi nya dan tidak lama kemudian ia tertidur pulas di pelukan Taeyong.




-tbc-

Makasih yang udah terus dukung ceritanya, dan udah nungguin kelanjutan "Old Friend"

Maafkan diriku yang apdet lama huhu, soalnya lagi sibuk sama kerjaan;)

Jangan lupa voment!! Tandain kalo ada typo❤️

See you guys❤️❤️

Old Friend | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang