HYUUGA Hinata termenung, melihat surat yang tergeletak di meja, sedikit mengingat kemarin saat ia berada di Vhalha Store untuk memilih barang gratis dari kupon memenangkan latihan quest tangkap bendera. Ia bertemu dengan Haruno Sakura―Putri Zeus yang selalu berambisi untuk menjadi yang terbaik dalam hal apapun. Dan mungkin saat ini, bagi Sakura, dirinya adalah salah satu orang yang patut diperhitungkan dibandingkan dulu. Hinata sebenarnya tidak mengerti, ia tidak berambisi untuk menjadi yang terbaik, hanya saja ia ingin merubah takdirnya tapi sepertinya beberapa orang salah paham mengenainya. Sungguh ia bingung harus melakukan apa, terlebih ketika Sakura bertanya padanya.
"Kenapa kau memilih untuk bekerjasama dengan Putra Ares?"
"Aku hanya melakukan apa yang bisa aku lakukan sebagai anggota Tim A dan memenangkan latihan quest tangkap bendera." Jawab Hinata dengan penuh kejujuran. "Apakah ada masalah dengan hal itu?"
"Tidak." Sakura menjawab dengan menghela napasnya. "Maaf, aku hanya tidak terbiasa dengan sikapmu yang baru," menjilat bibirnya yang kering, matanya yang bersinar selayaknya emerald memandang Hinata kembali.
"Apakah Shikamaru baik-baik saja? Kupikir kalian akan bertengkar?"
"Sepertinya semua baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir." Hinata tersenyum, kendati sebenarnya ia mengkhawatirkan saudaranya lebih dari siapapun. "Apakah ada yang ingin kau katakan padaku lagi, Sakura?"
"Kupikir memang ada sesuatu hal yang ingin kukatakan lagi," Hinata bisa melihat bahwa Sakura terlihat gugup untuk mengatakan sesuatu. "Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku benar-benar menginginkan posisi Konselor Pondok Hera." Dan setelahnya Sakura memilih untuk tersenyum padanya kemudian pergi begitu saja.
Saat itu Hinata tidak terlalu paham akan situasinya, tapi melihat Hyuuga Neji yang tengah duduk di ruang rekreasi Pondok 6 sekarang dan memberikan surat undangan rapat Dewan Konselor padanya, dirinya semakin yakin akan satu hal. Sejak kemenangan latihan quest tangkap bendera Tim A oleh ide cerdasnya kemarin, Hinata menjadi kandidat kuat untuk menduduki posisi Konselor Pondok Hera yang kosong dan mungkin berita itu telah sampai ke telinga Sakura, membuat gadis demigod berambut pink itu memohon pada Hinata untuk mempertimbangkan keinginannya.
Dan Hinata hanya bisa memainkan gelang manik-manik emas daun zaitun di tangannya―bingung untuk mengambil keputusan yang tepat.
Sementara Neji yang melihatnya jadi penasaran. "Bagaimana?"
Hinata menggelengkan kepalanya mencoba memberikan tatapan pada Neji bahwa ia hanya bingung dengan situasi yang menimpanya. "Ini terlalu mendadak." Jawabnya dengan lemah. "Bagaimana dengan pengumuman resmi?"
"Pagi besok pengumuman rapat akan dilaksanakan." Neji menjawab santai, sejak dulu ia selalu seperti itu―tidak pernah bersikap lembut padanya. "Jika kau keberatan, aku akan mencabut hak suaraku."
"Hak suara apa?" Midorima Shintaro muncul dengan membawa lucky item di tangannya, kali ini adalah buku yang berjudul 'Asal-usul Nimfe' dan Hinata sedikit terhibur setelah melihat kedatangannya.
"Pemilihan Konselor Pondok Hera." Jawab Neji lugas.
"Apa yang salah dengan hal itu?" Kini Shikamaru yang baru saja kembali dari ruang baca, tengah bersandar di pintu ruang rekreasi Pondok 6. "Coba saja, bukankah itu kesempatan yang bagus untukmu?"
"Benarkah?" Hinata bertanya dengan hati-hati, ia sedikit mengira bahwa Shikamaru akan menjauhinya, tapi sepertinya Hinata tak perlu khawatir tentang hal itu.
Shikamaru mendekat dan duduk di sampingnya. "Kau Putri Athena, tak ada yang lebih cocok untuk posisi itu, bagaimana mungkin kau menolak?" Wajah Shikamaru yang menatapnya lembut membuat hati Hinata menghangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Political Marriage of Demigod
FanfictionDewa Ares dan Dewi Athena? Seperti air dan minyak yang selalu tak bisa bersatu, mereka berselisih, berseteru bahkan membuat keributan dari kelicikan akal dan kekuatan otot. *** Apa yang akan terjadi ketika Uchiha Sasuke sang Putra Ares dan Hyuuga Hi...