17 The True Blood of a God

635 83 6
                                    


       TATKALA kereta yang membawa semua remaja demigod itu berhenti, Hosho Reiko nyaris tak menutup mulut untuk beberapa menit panjang, ia menarik Hinata dan Tenten dengan antusias, menatap panorama di sekitar dengan wajah yang berseri-seri. Kastil megah tempat di mana Dropping Arena, Revival Castle memang menjadi hal yang paling dinantikan. Tetapi sebelum mereka memasuki Revival Castle, semua murid Perkemahan Blasteran diarahkan untuk menginap di Twine Homestay, sebab Revival Castle sudah pasti menjadi tempat suci bagi semua petarung dalam Mythomagic Demigods Olympic. Dan tentunya bukan tempat yang boleh ditinggali oleh remaja-remaja seperti mereka, bahkan Revival Castle terbuka hanya untuk hari-hari tertentu, seperti turnamen akhir tahun ini atau acara tahunan yang lainnya.

Hyuuga Hinata mendapatkan kamarnya seorang diri, mungkin karena ia menjadi peserta turnamen, fasilitas yang tentunya berbeda dengan siswa-siswi Perkemahan Blasteran yang datang hanya sebagai pemandu sorak. Tentu berbeda dengannya, salah satu contoh demigod dari Perkemahan Blasteran yang tidak tergabung sebagai peserta turnamen kali ini adalah Hosho Reiko dan Akasuna Sara, selebihnya Hinata juga tidak terlalu paham siapa saja.

"Hinata?" Ia menolehkan wajahnya saat mendapati Tenten yang mengintip dari balik pintu kamar. "Apakah kau sudah selesai?"

"Ya, barangku tidak terlalu banyak dan kamar ini cukup luas." Hinata menaruh kopernya di bawah ranjang. "Sepertinya aku tidak perlu khawatir."

"Ayo makan," Tenten segera merangkul lengan sahabatnya itu. "Semua orang sudah menunggu."

Hyuuga Hinata kira jamuan di Twine Homestay akan lebih menyenangkan, tetapi setelah makan, perutnya melilit lebih hebat dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Di sini, di ruang rekreasi yang menjadi fasilitas Twine Homestay untuk para demigod terpilih Perkemahan Blasteran. Hyuuga Hinata baru merasakan tekanan paling tak manusiawi, ia tidak tahu jika saudara-saudaranya akan menyambut anak-anak Akademi Oceanum dengan wajah tak menyenangkan. Dodakatheon, kedua belas dewa besar olimpus, lingkaran agung para pencipta bumi dan juga pemersatu dunia, perbedaannya adalah mereka hanya setengah dewa, para demigod keturunan kedua belas dewa tengah berkumpul, mereka kedatangan tamu, bukan remaja Perkemahan Blasteran, bahkan Hinata agaknya terlalu asing dengan wajah-wajah itu. Kendati begitu, tak memungkiri darah-darah mereka yang menetes kental pada wujud terbaiknya, wujud setengah dewa yang diberkahi, tetapi boleh jadi menjadi malapetaka, kekuatan mereka penuh resiko, terlebih keturunan tiga dewa besar dan Uzumaki Menma dari Akademi Oceanum sebagai keturunan Poseidon sekaligus saudara Namikaze Naruto, itu ada di sini.

Akashi Seijuro dan Haruno Sakura sebagai keturunan Zeus yang selalu arogan tampak lebih berkuasa, sementara Uchiha Sasuke dan Shimura Sai sebagai perwakilan Pondok Ares hanya duduk santai, terlalu tidak peduli dengan sekitar. Di sisi lain, keturunan Athena yaitu Hyuuga Neji, Hyuuga Hinata dan Shikamaru Nara lebih banyak menganalisis situasi yang ada, tak berbeda jauh dengan Aburame Shino beserta Hosho Shinji yang lebih banyak diam sebagai Putra Apollo mereka tak suka keributan. Di lain pihak Inuzuka Kiba dan Tenten agaknya menyesal berada di sini, mereka mendaftar turnamen agar bisa lolos ujian dan bergabung dengan Perkemahan Jupiter, tentunya ingin lebih banyak berinteraksi dengan kasus-kasus hewan di luar sana, sebagai keturunan Artemis, mereka tak punya banyak waktu untuk memperebutkan kekuasaan. Tak berbeda jauh dengan Putra Hephaestus, Deidara tak suka perasaan mencekam ini, hal yang sama terjadi pada perwakilan Aphrodite Yamanaka Ino dan Kise Ryouta.

Dari keturunan kedua belas dewa olimpus, semuanya paham bahwa Putra Hades tak pernah menampakkan diri, bahkan mereka pesimis juga Putra Hades benar-benarr masih hidup, kendati rumor yang beredar luas memberitakan keberadaannya yang tengah menyamar menjadi salah satu dari demigod yang tengah merencanakan sesuatu.

"Jadi ada apa kalian kemari?" Akashi bertanya dengan bijak, kendati ia tidak suka basa-basi. "Apa yang membuat sekelompok demigod terbaik Akademi Oceanum berada di sini?"

The Political Marriage of DemigodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang