bagian - 43

439 52 5
                                    

Setelah disuguhi pemandangan yang memanjakan mata di luar kaca jendela mobil selama perjalanan, Sakura kembali dibuat takjub saat mobil Sasuke memasuki pekarangan sebuah bangunan yang bisa Sakura tebak jika itu adalah villa. Bangunan berlantai dua yang hampir keseluruhan bagiannya terbuat dari kayu tersebut terlihat sangat estetik.

Mereka keluar dari mobil dan langsung disambut oleh seorang wanita berusia sekitar tujuh puluhan. Terlihat membungkuk untuk memberi hormat pada kekasihnya.

"Selamat siang, Sasuke-sama," sapa perempuan tua itu seraya tersenyum ramah.

Sasuke balas tersenyum dan mengangguk. "Selamat siang, Nenek Chiyo. Bagaimana kabarmu?"

"Saya baik," jawab Nenek Chiyo. Masih dengan senyum khasnya, pandangan wanita itu beralih pada Sakura yang berada tepat di samping Sasuke. "Sasuke-sama, ini...."

"... Dia gadis yang pernah aku ceritakan padamu," bisik Sasuke di iringi tawa yang terdengar merdu di telinga Sakura.

"Dia gadis yang cantik."

"Tentu saja! Dia gadis paling cantik yang pernah aku temui setelah ibuku."

Mendengar pujian dari dua orang berbeda usia yang ditujukan padanya, kepala Sakura menunduk dalam. Mencoba menyembunyikan rona merah yang menjalar di pipi serta senyum bodoh yang terbit di bibir berpoles lipstick berwarna coral tersebut.

Sasuke yang melihat kekasihnya hanya bisa terkekeh, merasa gemas dengan tingkah malu-malu yang ditunjukkan perempuan musim semi itu.

"Sakura-chan, perkenalkan dirimu," bisik Sasuke seraya menyikut pinggang Sakura pelan.

Ekor mata Sakura melirik ke arah Sasuke. Ia berusaha menghilangkan senyuman bodoh yang masih terus ada di bibirnya dengan berdeham. Setelah dirasa berhasil, Sakura mengangkat kepalanya dan kembali mengulas senyum—kali ini bukan senyuman bodoh.

"Halo.... "

"Nenek Chiyo." Sasuke kembali berbisik ketika melihat kekasihnya sedikit kebingungan.

"Ah, ya, Nenek Chiyo. Aku Sakura, Haruno Sakura." Sakura membungkuk, memperkenalkan diri sesopan mungkin.

"Nona Sakura, senang bertemu dengan Anda." Nenek Chiyo membalas senyuman Sakura dengan senyum keibuan yang khas. " Sasuke-sama sering sekali menceritakan Anda."

Senyum bodoh Sakura kembali terbit. Kantong plastik yang ada di genggamannya ia remas ketika rasa penasaran mulai memenuhi isi kepalanya. Kira-kira hal apa yang Sasuke ceritakan pada Nenek Chiyo?

"Ini sudah jam makan siang, aku akan memasak untuk kalian."

"Kami membawa makanan." Sakura memperlihatkan kantong plastik yang ada di tangannya pada Nenek Chiyo. "jadi, kau tak perlu repot-repot memasak untuk kami," tutur Sakura sopan. Ia tidak ingin merepotkan semua orang di sini.

"Baiklah," balas Nenek Chiyo seraya menatap Sakura. "Jika butuh sesuatu, kalian bisa memanggilku. Rumahku tepat di samping villa ini."

Sakura mengangguk, sedangkan Sasuke hanya bergumam sebagai jawaban karena ia sudah mengetahui itu. Nenek Chiyo memutuskan untuk pulang dan membiarkan majikan yang sudah dianggapnya sebagai cucu sendiri itu untuk beristirahat.

Mereka memasuki villa setelah Nenek Chiyo pulang. Sakura menyimpan kantong plastik berisi makanan yang mereka beli ketika di perjalanan di atas meja makan. Ketika berjalan menuju lemari es untuk mengambil air minum, Lagi-lagi Sakura dibuat takjub dengan pemandangan indah yang tersaji di luar jendela yang berada tepat di samping lemari es.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MUSIC ADDICT (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang