Bagian 3

2.2K 217 44
                                        

Sejak dulu Juugo tahu jika Sasuke itu aneh. Tapi ia belum pernah melihat Sasuke seaneh ini sebelumnya. Ketika ia membuka pintu ruangan Sasuke di gedung agensi yang menaungi pemuda itu, HK entertainment milik Hatake kakashi, ia melihat Sasuke yang tengah tersenyum bodoh seraya menatap penuh binar kearahnya.

Apa yang terjadi dengan aktor tampan ini?

Kira-kira seperti itulah isi kepala Juugo ketika melihat tingkah pemuda tampan dihadapannya. Pemuda berambut orange itu sedikit membungkuk sebelum ia mendudukkan dirinya diatas kursi yang tidak terlalu jauh dari sang tuan.

"Kenapa kau memanggilku? Kau perlu sesuatu? " Tanyanya.

Sasuke masih menatap binar sang manager kesayangan, membuat Juugo merasakan radar bahaya sebentar lagi akan berbunyi. Perasaannya tiba-tiba menjadi tidak enak. Apakah digedung ini ada hantu? Kenapa bulu kuduknya berdiri tanpa sebab? Ataukah... Sesuatu hal buruk akan terjadi?

Dan sepertinya opsi terakhir yang tepat sasaran dan yang paling masuk akal.

Juugo yakin jika Sasuke akan menyuruh dirinya melakukan hal gila seperti yang selalu dilakukan pemuda itu sebelumnya, dan ia harus mempersiapkan mentalnya.

"Sasuke? " Tanyanya Sekali lagi.

" Juugo, Apa kafe yang waktu itu kita kunjungi milik Tobi? "

Juugo mengangguk ragu. Sebetulnya ia terlalu yakin, tapi seperti kafe itu memang milik Tobi.

" Dengarkan aku, oke. "

Juugo mengangguk lagi, sekarang perasaan semakin tidak enak ketika sang majikan semakin melebarkan senyumannya.

" Aku ingin memberimu misi. Dan itu mungkin sedikit sulit. "

Benarkan dugaannya.

" Apa itu? "

" Aku tidak peduli apapun yang terjadi, kau harus berhasil kali ini. "

Juugo hanya menghela nafasnya. Menyikapi sikap Sasuke yang terkadang sedikit absurd membuat dirinya harus memiliki tingkat kesabaran ekstra."Katakan, Sasuke-sama. Aku akan melakukannya untukmu."

Nada sindiran sang manajer yang ditujukan padanya seakan hanya angin lalu bagi Sasuke, pemuda itu menatap Juugo penuh arti, "Aku ingin..."

Dan Juugo hanya bisa menghela nafasnya pasrah.

***

"Hei, Sakura-chan! " Gaara mengalungkan lengannya disekitar bahu Sakura yang tengah berjalan bersama dengan Karin membuat keduanya sedikit kaget karena kehadiran pemuda itu yang begitu tiba-tiba.

"Lepaskan tanganmu dari pundakku, Gaara-san." Sakura mencoba menurunkan tangan pria berambut merah itu dengan sebelah tangannya, namun pemuda itu tak mempedulikannya dan makin mengeratkan lengannya, "Gaara- san? " Titah Sakura sekali lagi. Kali ini dengan senyuman disertai tatapan tajamnya.

"Kenapa, Sakura- chan? "

Mendengar pertanyaan Gaara, Karin dan Sakura kimpak memutar bola matanya malas. Sangat tahu tabiat pemuda berambut merah yang kini masih tersenyum lebar kearah Sakura.

" Kau ingin tau kenapa? "

Gaara mengangguk semangat," Tentu saja! Kenapa aku harus menurunkan lenganku. Kau tau semua gadis dikampus ini menginginkannya. Menginginkanku, lebih tepatnya. "

" Aku tidak! " Sela Karin cepat. Enak saja ia harus menginginkan mahluk aneh macam Gaara. Iya sih, tampan. Cuma sayang, otaknya sedikit konslet. Mendingan si DJ tampan kemana-mana!

MUSIC ADDICT (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang