Bagian 2

2.2K 233 54
                                        

Tatapan tajam Sasuke, serta senyuman miring pemuda itu membuat sang fotografer berdecak kagum karena hasil bidikannya. Ia yakin, jikapun yang membidik bukan seorang frofesional seperti dirinya hasilnya akan tetap menakjubkan.

Pesona Uchiha Sasuke memang tidak bisa diabaikan.

Sang fotografer, yang tak lain adalah Temari bahkan harus mati-matian menahan rona merah dikedua pipinya ketika melihat senyuman pemuda itu. Astaga! Benar-benar mempesona.

Ia berdeham pelan, mengesampingkan rasa gugup tak berasalannya, "Uchiha-san, bisa kau ganti posemu?"  Tanyanya, menatap Sasuke yang kini mengganti posenya menjadi menyamping, dan sedikit menoleh kearah kamera dengan tatapan misterius. "Ya, seperti itu! "

Cekrek.

Satu foto berhasil diabadikan kembali. Dan Sasuke kembali mengganti posenya.

Cekrek.

Lagi. 

Cekrek.

Sekali lagi.

"Oke, Cukup! Kerja bagus Uchiha-san. " Teriak Temari puas. Meski dalam hati wanita itu berteriak histeris, bahkan sampai guling-guling atau mungkin salto. Jujur saja, jika ia melanjutkan pemotretan ini ia tidak yakin hidungnya akan baik-baik saja. Ingat! Hidung. Bukan jantung. Kalian mengerti kan maksudnya? Jika tidak, cari tau saja sendiri!

"Kau selalu memukau Uchiha- san. " Temari melanjutkan kata-katanya. Ia menjabat tangan Sasuke dengan sedikit gemetar, merasa gugup ketika kulitnya bersentuhan dengan tangan halus milik pemuda itu. Ayolah, Biar bagaimana pun ia wanita normal. Siapa yang tak suka ketika melihat orang ganteng. Kalian juga sama, kan?

Sasuke hanya bergumam pelan sebagai jawaban. Ia melepaskan jaket yang ia gunakan untuk pemotretan secara asal yang langsung ditangkap oleh salah satu crew yang ada disana. Bisa gawatkan kalo sampai jaket itu jatuh ke lantai. Semua orang hanya mendesah pasrah melihat kelakuan pemuda itu yang selalu seenaknya namun mereka tak berani menegurnya, karena itu sama saja dengan bunuh diri.

Orang ganteng mah bebas!

"Setelah ini kita kemana, Juugo? "

Juugo, sang manager sekaligus sahabatnya dari SMA segera menjawab," Kau akan menjadi bintang tamu di acara 'Bincang-bincang bersama Shion' jam delapan malam nanti." Katanya.

Sasuke mengangguk singkat, "Baiklah, sekarang antarkan aku kemana saja, sepertinya perutku mulai berteriak." 

Juugo mengangguk lagi, "Baiklah, Sasuke- sama. Kau ingin makan apa?"

Sasuke memutar bola matanya malas ketika mendengar nada mengejek dari sang manager, "Ramen. " Hanya itu yang diucapkan Sasuke sebelum akhirnya ia memasuki mobilnya sesaat setelah Juugo membukakan pintu untuknya.

Ramen? Apa Juugo tidak salah dengar? Kenapa ramen?

***

"Sakura-chan, Kenapa? " 

Uzumaki Karin mengernyit heran, menatap Sakura yang kini tengah mengelap meja dengan tampilan lesu, Seolah gadis musim semi itu telah kehilangan semangat hidupnya. Padahal meja tersebut sudah jauh dari kata bersih karena Sakura mengelapnya sejak lima belas menit yang lalu.

Sedangkan Sakura hanya melirik Karin sekilas seraya menggeleng pelan dan kembali melakukan aktifitasnya mengelap meja tersebut.

"Kau punya masalah? " Karin bertanya khawatir. Ayolah! Tidak biasanya gadis bar-bar macam Sakura bisa tampak menyedihkan seperti itu," Kau bisa ceritakan padaku."

MUSIC ADDICT (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang