Uchiha Mikoto mendudukkan dirinya di atas sofa, menatap putra bungsunya yang kini tengah merebahkan diri di sofa panjang dengan pandangan lurus ke depan serta senyum yang mengembang.
Mikoto tahu, meskipun pandangan pemuda itu terarah pada televisi di hadapannya, namun fikiran pemuda itu tengah terbang entah kemana. Dan sekarang saatnya jiwa seorang detective yang berada dalam dirinya meronta keluar.
"Sa—"
"Kaa-san? "
Baru saja Mikoto akan bertanya, Suara dari si bungsu sudah lebih dulu menyapa indra pendengarannya. Wanita paruh baya itu berdeham pelan sebelum menjawab." Kenapa? "
" Bagaimana rasanya jatuh cinta? "
" Hah? "
Mendengar kalimat ajaib yang dikeluarkan putra bungsunya, Uchiha Mikoto melongo dengan tidak elitnya. Bibirnya terbuka dan tertutup, terlalu bingung untuk mengeluarkan kata-kata.
" Kaa- san, aku bertanya padamu? "
" Ah, " perempuan itu gelagapan, mencoba melepaskan diri dari rasa keterkejutannya," Kau bilang apa tadi? " Bukannya ia tidak mendengar, hanya saja, ia ingin memastikannya sekali lagi. Siapa tahu saja pendengarannya sedikit bermasalah, kan?
Sasuke memutar bola matanya malas," Aku tanya, bagaimana rasanya jatuh cinta? "
Jadi benar ya?
" Kau jatuh cinta? Pada siapa? " Mikoto menjawab pertanyaan Sasuke dengan pertanyaan. Onyx yang serupa dengan sang putra berbinar senang. Akhirnya, putra bungsunya yang memiliki sifat sedikit gila akan terlepas dari title gay yang selama ini melekat pada dirinya.
" Jangan katakan kalau kau jatuh cinta pada Hinata. " Tuding Mikoto.
Sasuke melotot tak percaya," Mana bisa! Aku dan Hinata hanya teman. " Elaknya.
" Aku lihat Hinata menyukaimu. "
" Siapa yang menyukai siapa? "
Mikoto menghela nafasnya," Hinata. Dia jelas menyukaimu. Apa kau tidak bisa merasakan gelagatnya? Jelas-jelas dia selalu mencoba menarik perhatianmu! "
Alis Sasuke saling bertautan, mencoba mengingat-ngingat kembali tingkah Hinata ketika bersama dengannya. Dan ia tak menemukan keanehan seperti apa yang ibunya katakan. Hinata hanya bersikap baik dan lemah lembut padanya, itu saja. Mereka hanya teman karena pernah terlibat dalam film yang sama.
" Sudah ingat? "
Sasuke menggeleng polos.
Sang ibu menghela nafasnya melihat ketidakpekaan putra bungsunya," Jika bukan pada Hinata, lalu kau jatuh cinta pada siapa? " Ia harus menyudahi membahas masalah Hinata, atau ia akan sakit kepala sendiri. Ia heran, ketika hamil Sasuke dulu, ia mengidam apa hingga menghasilkan putra yang luar biasa absurd begini. Untung tampan, kalau tidak?
Sudah bu Mikoto, dia anakmu sendiri. Buah cinta dari papa Fugaku harus disayangi dengan sepenuh hati.
Senyum Sasuke mengembang semakin lebar hingga kedua mata pemuda itu menyipit indah. Bayangan tentang gadis bersurai merah muda panjang terlintas di kepalanya.
"Aku jatuh cinta pada musim semi. "Pandangannya menerawang, membayangkan wajah ayu yang mampu menarik perhatiannya pada pandangan pertama, ketika mereka berdua saling bertabrakan, dan mereka saling menindih. Fffttt...
" Musim semi? " Mikoto membeo bingung, apakah itu sebuah kode atau anaknya menjadi gila karena terlalu lama melajang. Oke, ia tidak tega menyebut putra bungsunya terlalu lama menjadi jones alias jomblo ngenes. Ia merasa kata 'melajang' terdengar lebih manusiawi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSIC ADDICT (Slow Update)
أدب الهواةA Sasusaku fanfiction Menceritakan tentang Haruno Sakura, gadis cantik berusia sembilan belas tahun yang begitu menggilai band-band legendaris Jepang. Harus dipertemukan dengan Uchiha Sasuke, seorang aktor tampan serba bisa yang memiliki sifat ding...