Ready steady cant hold me back...
Ready steady give me good luck...
Ready steady never look back...
Let's get started ready steady go.....
Pagi itu, ruangan berukuran tiga kali tiga meter bernuansa biru muda itu terdengar begitu berisik. Suara berat dari Hideto Takarai mengisi pendengaran pemilik kamar tersebut . Haruno Sakura, terlihat duduk dihadapan meja rias yang berada beberapa langkah dari tempat tidurnya seraya memandangi cermin. Sesekali bibir berpoleskan liptint berwarna coral itu bergumam, mengikuti lirik lagu yang tengah diputarnya dengan volume yang cukup membuat tetangga sebelah apartemennya mencak-mencak. Namun hal itu tak terjadi, karena ternyata kamar tidur gadis itu kedap suara. Buktinya, seseorang yang berada diruang tengah, yang tak lain adalah Haruno Sasori masih tertidur pulas dengan air liur yang membasahi sofa berwarna merah maroon itu. Iyuuhh... Menjijikan.
Pekerjaannya sebagai Disc Jockey disalah satu bar ternama yang ada di kota Tokyo mengharuskan pemuda tampan berusia dua puluh enam tahun itu menjadi seorang Batman yang tidur disiang hari dan bekerja dimalam hari. Benar-benar kasihan.
Oke, sudah cukup kita membahas si merah yang kini tengah tertidur dengan tidak elitnya diatas sofa. Karena yang sedang kita bahas saat ini adalah sigadis musim semi yang kini tengah menatap puas penampilannya dengan senyum mengembang. Dengan celana jeans berwarna navy yang membungkus kaki jenjangnya serta tanktop ketat berwarna hitam yang membungkus tubuh bagian atasnya, jangan lupakan rambut sepunggungnya yang diikat asal, membuat penampilannya terlihat begitu sempurna. Gadis itu memakai kemeja berwarna biru tua kebesaran milik sang kakak sebagai luaran dan mengambil tas punggung yang tergeletak diatas tempat tidurnnya secara asal. Sakura siap memulai harinya dengan penuh semangat.
"Yosh! Sakura! Kita berangkat sekarang! " Serunya menyemangati diri sendiri. Ia segera mematikan lagu yang diputarnya sebelum memutuskan untuk keluar dari kamarnya memyusuri ruang tamu dan menemukan sang kakak yang tengah tertidur dengan mulut terbuka lebar, menghasilkan jutaan tetes limbah yang membentuk sebuah pulau diatas sofa berwarna cantik tersebut. Dan Sakura mengernyit jijik dibuatnya.
Apa jadinya jika para fans sang kakak mengetahui gaya tidurnya yang absurd itu? Iya yakin, seribu persen yakin jika para fans yang kebanyakan perempuan lebay nan menyebalkan itu akan langsung menjadi haters pemuda tampan tersebut.
Sakura tertawa jahat ketika memikirkannya, haruskah ia mengambil foto sang kakak dan mempostingnya di akun istagram miliknya?
Sepertinya itu ide yang bagus. Tapi ia tidak bisa melakukan itu sekarang. Karena keuangannya akhir-akhir ini sedang sekarat. Jadi ia harus bersikap baik pada pria itu. Setidaknya sampai ia menerima gaji bulanannya dari bekerja paruh waktu dua minggu lagi. Menghampiri sofa itu secara perlahan, Sakura menyentuh bahu tegap Sasori, mengguncangnya dengan gerakan lembut.
"Nii-san. " panggilnya.
Namun Sasori masih bergeming.
" Nii-san. " Panggilnya sekali lagi. Ia kembali mengguncang tubuh Sasori sedikit lebih keras. Namun pria itu hanya bergumam, seraya mengusap cairan yang menetes disudut bibirnya.
Sakura menghela nafasnya sebal.
" Nii-san. " Sekali lagi. Dan masih tetap sama.
" Nii-san. " Sekali lagi.
Oke, habis sudah kesabarannya sekarang. Sakura kembali berdiri, menatap sang kakak dengan tatapan mematikan, sebelum akhirnya ia menendang sebelah kaki Sasori yang menjuntai diatas lantai dengan sangat keras, tepat pada tulang keringnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MUSIC ADDICT (Slow Update)
FanficA Sasusaku fanfiction Menceritakan tentang Haruno Sakura, gadis cantik berusia sembilan belas tahun yang begitu menggilai band-band legendaris Jepang. Harus dipertemukan dengan Uchiha Sasuke, seorang aktor tampan serba bisa yang memiliki sifat ding...