Jangan lupa Follow Ig Author dan Wp Author yah.
Ig Author @widyaarrahma20_ (yg PP nya sama dg WP)Seperti dugaannya semalam, pagi ini Nisya berangkat jalan kaki tanpa uang saku padahal semalam ia sama sekali tak menjawab amarah ayahnya.
Gadis berjilbab putih itu memilih berjalan kaki, sekalian olahraga, bukan dia tak punya uang namun ia tak mungkin memakai tabungannya terus menerus, bisa bisa habis dan tak ada uang untuk biaya kuliahnya nanti
Sepanjang jalan gadis itu menatap beberapa pelajar juga yg berangkat menggunakan Sepeda motor maupun diantar orang tuanya .
Bukan iri, tapi ya memang dia ingin seperti itu.
Tin tin tin
Suara klakson itu mengangetkan gadis bertas gendong biru itu. Senyumnya mengembang saat tau siapa yg menghampirnya
"Ayo naik, nanti telat"
Tanpa basa basi gadis itu langsung menaiki motor bermerk Vario itu
"Kaka gak Apel ?"
"Setengah jam lagi, kaka tau kamu pasti jalan kaki karna semalam pulang lambat, maaf yah kaka lupa waktu"
"Gapapa ko kak, Nisyanya terlalu nyaman jadi gak mau pulang pas sama kaka"
Tak butuh waktu lama, sepasang kekasih yg terpaut umur 6 tahun ini sampai didepan SMA Cakrawala tempat Nisya menuntut ilmu
"Makasih yah ka, Nisya masuk dulu"
Baru selangkah ia maju tangan kanannya ditarik lelaki berbaju loreng itu.
"Buat Jajan, pulangnya jangan jalan kaki yah, naik angkot atau gojek" ucap Adytama setelah memberikan 2 lembar bwrwarna merah pada gadis kecil didepannya.
"Makasih yah ka, maaf merepotkan"
"Sama sama, semangat belajar, bentar lagi UN"
"Siap Pak Serda"
Keduanya tertawa sejenak saat Nisya bergaya hormat pada Adytama
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
"Oh ini Lont* nya tentara itu ? Dibayar 200 ribu loh semalaman" ucap Wanita berkuncir kuda saat Nisya masuk kelas
"Duh murah banget sih 200 ribu, apa udah longgar ya ?"
"Udah berapa kali di gilir mba alim ?"
Dan masih banyak lagi cacian yang menyambut Nisya saat baru masuk kelaa, ia tak menyangka kejadian ia diantar Adytama tadi akan menjadi perbincangan kawannya, padahal ia sengaja turun didekat halte
"Gak nyangka penampilan alim, ulangan Agama selalu yang paling tinggi eh malah jadi Lont*" ucap Cindy yg duduk dibelakang bangku Nisya
"Oh gw tau, jilbabnya dia tuh buat nutupin Cupan doang hahahaha"
"Buka aja tuh jilbab pasti peternakan Cupangnya makmur banget"
Sementara yg dibully hanya bisa beristighfar dalam hati, semua ucapan kawannya tidak benar.
"Aku percaya kamu gak gitu Nis, Ka Adytama orang baik, dia anak buahnya Ayahku" bisik Vio wanita yg menjadi teman sebangku Nisya, dia adalah anak dari Jendral Triadi
"Aku gapapa ko Vio, kamu tenang aja"
Tak lama Bel masuk berbunyi, jam pelajaran pertama pun dimulai.
Hampir 3,5 jam mereka belajar dengan 3 mapel di jam sebelum istirahat, tepat jam 10 bel Istirahat berbunyi, bel kemerdekaan bagi semua murid.
"Nisya mau ke kantin gak ? Vio mau kesana"
"Boleh yuk, Nisya juga laper"
Saat keduanya hendak keluar kelas tukang Bully SMA Cakrawala beraksi
"Eh Vio gak usah deket deket si Lont* itu nanti lo ketularan, lo kan polos banget"
Di sekolah hanya Nisya yg tau jika Vio adalah anak dari seorang Jendral angkatan Darat. Wajar Cindy mengatakan demikian
"Cindy, Baju kamu digedein gih, jangan ucapannya aja, nanti malu loh" jawab Vio membuat seisi kelas membulatkan mulutnya karna ini kali pertamanya Vio berani melawan Cindy walaupun hanya kalimat sederhana yg menusuk.
"Brengsek !!"
Vio dan Nisya berjalan menuju kantin di lantai 1 sementara kelas mereka ada di lantai 3.
"Vio sejak kapan berani lawan Cindy ?"
"Nisya gak tau aja kalau Vio di rumah itu galak sama adik adik Vio, di Sekolah Vio diem biar gak malu maluin ayah"
"Maksudnya malu maluin ?"
"Ya kan masa Vio mau teriak teriak marah marah gak jelas, nguras tenaga Nisya, tapi tadi tuh Cindy udah keterlaluan makanya Vio berani ngomong gitu"
"Ouh, Vio mau pesen apa ? Nisya yg pesenin deh"
"Mi ayam sama Es teh aja Nis, Vio duduk di pojok sana yah"
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
Karya TNI ke 2 😍😍

KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Lettu ✔
FanfictionBukan aku menaruh harapan besar padamu, namun hingga saat ini, hanya Allah dan kamulah yg bisa membuatku nyaman mencurahkan isi hati.