Jangan lupa Follow Ig Author dan Wp Author yah.
Ig Author @widyaarrahma20_ (yg PP nya sama dg WP)Sungguh dipaksa kehilangan adalah ketakutan setiap orang.
Sama halnya dg Nisya, Gadis itu hari ini sedang berada diaula bersama teman seangkatannya menunggu surat kelulusan di bagikan.
Dalam benaknya, Ia ingin sekali menunjukan pada Adytama surat itu, lalu dibalas dg pelukan erat dan diajak mengurus berkas untuk pengajuan.
Namun semuanya hanyalah angan belaka, Nisya harus ikhlas menerima semuanya, karna menangis sampai keluar darah pun tak bisa membangkitkan Ady lagi.
Surat kelulusan mulai dibagi oleh walikelas masing masing
"Dalam hitungan ke tiga dibuka suratnya bersama sama oke, Satu Dua Tiga Bukaaa" ucap salah satu guru menggunakan pengeras suara
Teriakan histeris keluar dari salah satu siswa, ucapan syukur mereka lantunkan atas keberhasilan mereka dg bukti tulisan lulus disetiap kertas itu.
Nisya dan Vio saling memeluk satu sama lain, Nisya tak kuasa menahan air mata, kelulusan yg ia impikan kini sudah terjadi namun, orang yg ingin ia tunjukan sudah lebih dulu pulang kerahmatullah
Mereka saling merangkul, berfoto dan melantunkan lagu sesuka hati didalam Gor
Tak ada Pesta yg mencoret coret pakaian, maupun konvoi dijalan karna ancamannya adalah ijazah.
Jadilah mereka lepaskan dg bernyanyi bersama di Gor, sekalian latihan besok pelepasan.
"Kak, Nisya lulus, Nisya udah berhasil lulus, makasih udah ajarin Nisya, hdah biayain Nisya" ucap Gadis itu sembari menggengam baret hijau yg selalu ia bawa kemanapun.
Dia tak berkumpul bersama yg lain, Nisya lebih memilih menyendiri di taman belakang sekolah, bermonolog seakan Adytama mendengarnya.
"Ka Ady, Nisya kangen banget, besok Nisya kesana yah"
Vio yg baru menemukan sahabatnya itu langsung duduk dan merangkul Nisya
"Nisya Kangen ka Ady yah ?"
"Kangen banget, Nisya gk masalah Ka Ady di Papua sampai setahun asalkan pulang selamat Vio"
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
"Ka Ady, Nisya udah lulus, nih shrat kelulusannya, Ka Ady senang kan ? Tapi Nisya engga, Soalnya ka Ady ingkar janji, Nisya kesepian ka disini"
Semua unek unek dalam hati ia utarakan, Gadis yg masih memakai pakaian putih hitam itu bahkan masih memakai slempang namanya kini duduk disamping makam Adytama yg sudah di rombak seperti makam Yang lain di Taman Makan Pahlawan ini.
Sebenarnya acara pelepasan selesai jam 1 namun lihatlah usai menerima penghargaan Nisya langsung bergegas ke Stasiun agar bisa menuju ke Magetan melepas rindu walaupun tak bisa semuanya terlepas
"Ka, Nisya gak tau mau kemana setelah ini, Nisya bingung, Nisya kesepian, Nisya diusir ka dari rumah, dan sekarang Nisya udah nempatin Rumah kita, Nisya izin yah kak"
"Nisya Ikhlas kaka pergi tapi Nisya Rindu, Nisya Rindu dipeluk kaka"
"Baret kaka Nisya simpan yah, Nisya bingung mau ngomong apalagi, intinya tuh Nisya kangen banget sama kaka"
Nisya kembali menghapus airmatanya entah sudah ke berapa kali, mulutnya mudah mengucapkan ikhlas namun hatinya memberontak.
Baru langkah kakinya keluar dari Taman Makam Pahlawan itu, suara wanita memanggilnya
"Nisya"
Merasa terpanggil gadia berseragam itu menengok kearah sumber suara, ternyata kaka dari Adytama datang.
"Mba Fauziyah, gimana kabarnya mba ?" Ucap Nisya setelah menyalimi wanita itu
"Alhamdulillah, kerumah mba yuk, ada yg mau mba kasih"
Tanpa berfikir lama Nisya langsung mengangguk sebagai jawaban
Sesampainya dirumah minimalis milik Fauziyah dan suaminya, Nisya duduk diatas karpet menunggu Fauziyah yg mengambil sesuatu di kamarnya
"Nisya, Nisya udah lulus kan sekarang" ucap Fauziyah yg sekarang duduk disamping Nisya
"Udah mba Alhamdulillah"
"Mba mau kasih ini, ini Ady beli sebelum dia berangkat ke Papua, dititipkan sama mba katanya kalau dia pulang pengin dikasih ke kamu, dan yah takdir Allah berkata lain dek" ucap Fauziyah sembari mengusap air matanya
Ia menyematkan cincin yg dibeli adiknya pada jari kiri Nisya.
"Nisya harus ikhlas yah, Tugas Ady udah selesai menjaga Nisya, sekarang waktunya kamu bahagia dan mencari lelaki yg lebih baik dari Ady"
"Nisya mau peluk mba Fauziyah boleh ?"
Tanpa menunggu lama Fauziyah merentangkan kedua tangannya menyambut tubuh wanita yg ia anggap adik kandungnya sendiri
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
Widyaarrahma
☆Abang Lettu☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Lettu ✔
FanficBukan aku menaruh harapan besar padamu, namun hingga saat ini, hanya Allah dan kamulah yg bisa membuatku nyaman mencurahkan isi hati.