Jangan lupa Follow Ig Author dan Wp Author yah.
Ig Author @widyaarrahma20_ (yg PP nya sama dg WP)"Kamu yakin Nisya ?"
"InsyaAllah mi, apa umi mau menyampaikan ini pada ka Yardan ?"
"Yardan akan bahagia mendengar hal ini, tapi umi boleh tanya ke Nisya ?"
"Tanya apa mi ?"
"Nisya menerima Yardan karna Amanah atau memang di hati Nisya sudah ada Yardan nduk ?"
"Kalau boleh jujur, Awalnya Nisya menerima ka Yardan juga karna ingin ka Ady disana bahagia, tapi makin kesini, ka Yardan selalu membuat Nisya bahagia mi, bahkan sekarang di taraf Nisya nyaman dg beliau mi"
Setahun dua bulan sudah Kepergian Serda Adytama Mahavir, Nisya sudah menata dirinya, dia pun sudah mulai mau bertemu orang baru, dia sudah menerima semua keadaan yg ada meski terkadang Rindu itu ada.
Bahkan gadis itu jika mendatangi rumah abadi Serda Adytama bukan dg air mata, ia bercerita tentang keadaannya sekarang yg sudah mulai bahagia.
Masjid di kompleknya pun sudah mulai dibangun, Besar harapan banyak yg berjamaah disana dan pahala mengalir pada lelaki yg selalu menjadi pelindungnya dulu itu.
"Kalau begitu, umi akan beritau Yardan yah Nduk, umi bahagia sekali sekarang melihat Nisya sudah mau bangkit, suda senyum lagi, sudah mau bertemu orang baru"
"Ini juga karna dukungan dari Umi"
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
"Ka, Nisya lagi berusaha bahagia, Kaka disana yg tenang yah, Nisya juga udah ada yg jagain, makasih buat semua yg pernah kaka kasih ke Nisya, Nisya bahagia bisa kenal kaka, semoga Allah membalas semuanya yah ka, Nisya janji kalau kesini mau senyum bukan nangis, Nisya sayang kaka, Tenang disana yah, Prajuritku"
Puluhan kelopak mawar ditabur diatas pusara Prajurit yg Gagal setahun silam, doa terpanjat untuknya yg telah tenang di alam sana.
Gadis yg dulu sering datang membawa air mata, Dan cerita sedihnya, kini datang membawa senyum, doa dan kabar gembira.
Tak mudah, butuh 6 bulan lamanya Nisya untuk bisa pelan pelan merangkak mengikhlaskan Adytama.
Apalagi di waktu berdekatan ia juga baru mengetahui bahwa Ayah dan Bundanya sudah pulang ke Rahmatullah.
Nisya tak sendirian datang ke taman makan Pahlawan ini, ia ditemani Lettu Yardan Satria Pangestu. Lelaki yg berjanji akan menggantikan Posisi Adytama sebagai Penjaga Nisya.
Bukan hanya penjaga, lelaki itu kini memperlakukan Nisya sama seperti Adytama dulu, bahkan lebih meratukan Nisya.
"Saya Pamit Serda, Tenanglah disana, Nisya akan saya jaga setulus hati saya, walau mungkin tak akan sebaik dari mu yg menjaganya tapi sebisa mungkin saya berusaha membuatnya nyaman bersama saya, Tenanglah disana, Tugasmu sudah selesai, Janjimu sudah tunai" ucap Lettu Yardan mengusap nisan tinggi bertuliskan Serda Adytama Mahavir
Keduanya meninggalkan pusara lelaki kelahiran Magetan itu. Dan harus segera kembali ke Semarang karna Lusa mereka akan pengajuan.
Jangan kalian Fikir dg waktu secepat ini Nisya menerima org baru dia hanya ingin bersama Tentara, Tidak, ini karna Lettu Yardan telah berhasil membuat gadis kelahiran Surabaya itu nyaman dg nya.
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
"Ibu bahagia Nisya bisa keluar dari keterpurukan itu nak, Ibu Bahagia Nisya udah punya pendamping baru, yg insyaAllah akan jaga kamu" ucap Ibunda dari Adytama sembari memeluk gadis yg kembali meneteskan air kata dalam pelukannya itu.
Di Rumah ini, setahun lalu Nisya meneteskan air matanya hingga tak sadarkan diri karna harus kehilangan lelaki yg sangat ia cintai, lelaki Pahlawannya.
Namun sekarang, tepat 1 tahun 3 bulan kepergian Serda Adytama Mahavir Nisya kembali membawa lelaki yg diamanahi oleh Adytama untuk meminta izin pada Ibunda Adytama.
Sebenarnya ini tak perlu ia lakukan, namun Adytama telah berhasil membentuk karakter Nisya, gadis itu merasa tak sopan jika tak memberitau keluarga Adytama yg ia anggap keluarga sendiri.
"Nisya minta doanya yah bu, Nisya mohon didoakan" ucap Nisya dalam pelukan itu.
"Demi Allah Nduk, Namamu selalu ada dalam doa Ibu, Fauziyah, Farhan, Adytama, Nisya itu anak Ibu, Kalian anak Ibu, Nama kalian selalu ibu sebut dalam doa ibu"
"Makasih bu, makasih, maafin Nisya banyak merepotkan ibu"
"Nak, pesan ibu hanya satu, Jangan sebut Adytama lagi didepan suamimu nanti ketika kalian sudah menikah, cukup ada Nisya dan Yardan yah, jangan sebut Adytama, Yardan lelaki normal nak, dia punya cemburu kalau kamu sebut nama Adytama"
Nisya hanya bisa mengangguk sebagai jawaban, nyatanya ia sulit untuk bisa menghapus nama Serda Adytama Mahavir itu.
"Yardan, Jaga anak perempuan ibu ini yah, Jangan buat dia nangis, Jangan kaya anak ibu yg bikin dia nangis, jangan. Ibu mohon jangan sakiti dia yah" ujar Ibunda Adytama pada Yardan yg ada disebrangnya
Dengan Spontan lelaki berpangkat Letnan satu itu mengangguk menyanggupi ucapan dari Ibunda kawannya itu.
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
Bukan bermaksud melepaskan,
Namun ada baiknya memang kita bisa memulai hidup baru agar dia tenang dialam sanaWidyaarrahma
☆Abang Lettu☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Lettu ✔
FanficBukan aku menaruh harapan besar padamu, namun hingga saat ini, hanya Allah dan kamulah yg bisa membuatku nyaman mencurahkan isi hati.