Jangan lupa Follow Ig Author dan Wp Author yah.
Ig Author @widyaarrahma20_ (yg PP nya sama dg WP)"Nisya kamu belum membayar uang SPP 5 bulan, besok UN dan syarat mengambil kartu ujian dan mengikuti ujian adalah melunasi semua tunggakan" ucap Bu Ferry yg bertugas sebagai guru TU disekolah SMA Cakrawala
"InsyaAllah jam 12 Nisya lunasi bu, Nisya izin pulang boleh buat minta uang ke orang tua"
"Benar yah jam 12, kalau tidak ibu ga bisa bantu lagi" ucap Bu Ferry yg selalu membantu Nisya saat dia terlambat membayar SPP
"Iyah bu, sama bayar ujian juga yah bu ?"
"Iyah Nis, totalnya 1.625.000 Nis"
"Nisya izin yah bu, nanti Nisya bayar" ucap Gadis itu membawa selembar kertas bertuliskan tagihannya
Baru saja mau menggendong tasnya untuk pulang sebentar karna hari ini jam kosong sepenuhnya mengingat senin mereka sudah UN, Telinganya kembali panas mendengar sindiran teman sekelasnya.
"Cie yang gak bisa bayar SPP, Abang Lorengnya Gak bantuin yah ?" Ucap Cindy setelah merebut kertas ditangan Nisya
"Mau pulang duluan soalnya mau nglont* yah hahahaha"
"Jangan jadi Lont*nya tentara doang, nglont* sama om om biar langsung lunas hahahaha"
Dan masih banyak lagi, Nisya langsung merebut kertas dari Cindy dan berlari keluar kelas, sesekali ia tak sengaja menabrak adik kelas yg sedang membersihkan kelas dan membereskan meja untuk persiapan UN kelas 12.
Sesampainya dirumah, Nisya menjumpai Ayahnya sedang berbincang dg Sang adik diruang TV.
Dengan perlahan ia ikut duduk disamping ayahnya, ia menaruh kertas yg tadi direbut Cindy itu dimeja
"Yah, Hari senin Nisya UN, disuruh bayar SPP nunggak 5 bulan sama uang UN 1jt yah" ucap Nisya perlahan
Tanpa menjawab apapun, Syahrul ayah Nisya langsung mengeluarkan sejumlah uang dari dompetnya.
5 lembar merah ia keluarkan dari dompetnya lalu menaruhnya di meja, dan dia kembali mengobrol dengan si bungsu
"Ayah, Tunggakan Nisya 1,625000 yah, Biar Nisya senin bisa ikut ujian"
"Mau gak ? Kalo gak mau ayah ambil, gak usah sekolah sekalian" jawab Syahrul dg wajah datar
"Tapi ini kurang yah, setengahnya aja gak ada"
Syahrul tak menggubris ucapan anak pertamanya itu, ia kembali membahas tentang sekolah anak bungsunya.
Gadis yg masih mengenakan seragam pramuka itu hanya bisa menahan air matanya, ia mengambil 5 lembar uang itu lalu masuk ke dalam kamar.
Nisya menutup Pintu kamar dengan pelan lalu melihat ke arah jam dinding yg ada di dekat meja belajarnya.
Pukul 11.00 artinya hanya ada waktu 1 jam untuknya mengumpulkan uang 1.125.000 itu. Uang dari mana ?
Lagi apa dek ? ▪
Layar ponsel yg tadinya mati kini menyala karna ada satu pesan masuk didalamnya
Dengan cepat tangan mungil itu menari diatas tombol Qwerty di Hp nya
▪Pusing kak
Kenapa ?▪
Maaf Kaka gak bisa telfon dek ▪▪Gapapa kak,
▪Nisya bingung, pusingCerita gih, kaka dengerin▪
▪Senin Nisya UN
▪Tapi Nisya belum bayar UNKan kaka kirim uang di ATM▪
Ambil gih ▪
kalau kurang kaka kirim lagi lewat▪ Mbank▪Gak kak, itu uang buat
nanti kita nikahPakai yah, Uang buat kita ▪
nikah udah Kaka persiapkan,
Pakai, lalu belajar yang rajin▪Pengin telfon,
pengin denger suaranya kakaBesok yah, kaka masih sembunyi▪
di Hutan soalnya▪Yah, ya udah gapapa
Ambil Uang Di ATM sekarang▪
Terus bayar Ujiannya▪▪Beneran gapapa kak ?
Gapapa, kalau pengin jajan▪
Ambil aja gapapa▪Iyah, Nisya ke ATM dulu yah ka
Iyah, abis ini kaka gk Chat ▪
Dlu yah, semoga bsok bisa
Telfon▪Kaka hati hati disana yah ka.
▪Makasih bangetTerlihat hanya ada satu centang abu abu artinya Serda Ady sudah mematikan HP nya, wajar saja disana susah sinyal, juga harus selalu warpada jika ada musuh
Nisya kembali memakai jilbab dan kaos kakinya, lalu bergegas menuju ATM.
Sesampainya di ATM ia mulai memasukkan kartu dan Pin, betapa tercengangnya saat melihat saldo yg ada di ATM nya cukup banyak, sungguh ia beruntung mempunyai kekasih sebaik Serda Adytama Mahavir
Ia mengetikkan Nominal yg memang dibutuhkan lalu uang itu keluar dari tempat yg seharusnya
"Nisya udah ambil uangnya, makasih kaka, Nisya bakal belajar biar kaka bangga" monolog gadis itu sembari memeluk sejumlah uang berwarna biru itu
Ia segera menuju sekolahnya untuk membayarkan yang seharusnya ia bayarkan.
Bukti lunas ia terima begitupun kartu ujian Nasional yg akan dia pakai lusa
Senyumnya mengembang menatap kartu berwarna putih dengan tali biru bermaksud agar dikalungkan agar yak hilang
"Kak, Nisya mau ujian, Doain yah" bathinnya
"Wih cuma sejam dapet sejuta, abis dibobol siapa lo ?" Ucap Cindy yg tak sengaja melihat Nisya di depan perpustakaan
Tanpa menjawab gadis itu melangkah menuju halte untuk pulang dan mempersiapkan diri untuk UN
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
Doaku selalu menyertaimu
Yg sedang berjuang melawan
Musuh di ujung Negri ini.
Semoga Allah selalu melindungimuWidyaarrahma
☆Abang Lettu☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Lettu ✔
FanfictionBukan aku menaruh harapan besar padamu, namun hingga saat ini, hanya Allah dan kamulah yg bisa membuatku nyaman mencurahkan isi hati.